Ketua Pagar Nusa Kabupaten Purbalingga Muhammad Abdul Kholiq Mukhlis memastikan klaim tersebut tidak benar alias hoaks. Atraksi itu memang ada, namun keterangan yang menyebut atraksi itu memakan korban sama sekali tidak benar.

Selengkapnya di bagian PENJELASAN dan REFERENSI

=============================================
Kategori : Konten yang Salah
=============================================

Beredar postingan yang diunggah oleh akun Angelia Dian Putri (fb.com/angelia.d.putri.9). Postingan ini dilengkapi dengan video berdurasi 13 detik yang memperlihatkan momen berlangsungnya atraksi pemecahan batu bata di atas kepala seorang remaja perempuan. Di akhir video, remaja perempuan itu terlihat dipapah oleh beberapa pria.

Selain video, unggahan itu juga dilengkapi dengan gambar berisi ucapan duka dari Pimpinan Cabang Pencak Silat Nahdlatul Ulama Pagar Nusa Kabupaten Purbalingga atas meninggalnya seseorang yang bernama Syafrila Nugrahani pada 2 April 2019.

Narasi : “Akhirnya meninggal saudara”… membuktikan bahwa kepala fungsinya buat mikir… bukan utk dipalu… nyalahi kodrat… (Pagarnusa Indonesia Kabupaten Purbalingga).”

Sumber : https://perma.cc/6GLP-P43T (Arsip) – Sudah dibagikan 62.768 kali saat tangkapan layar diambil.

=============================================

PENJELASAN

Berdasarkan penelusuran Tim CekFakta Tempo, Pagar Nusa Indonesia memang pernah mengunggah gambar berisi ucapan duka atas meninggalnya seorang remaja perempuan bernama Syafrila Nugrahani pada 12 Juli 2019 di akun Instagramnya, @pagarnusaindonesia.

Namun, ucapan duka itu ditujukan untuk mengenang seratus hari wafatnya Syafrila yang merupakan salah satu srikandi Pagar Nusa yang meninggal pada 2 April 2019.

Tempo juga menemukan video atraksi pemecahan batu bata di atas kepala itu diunggah pertama kali di YouTube salah satunya oleh akun Asepp Kencleng. Video itu diunggah pada 25 Agustus 2019 dengan judul “Tragis Kepala Bocor Atraksi Pagar Nusa”.

Tempo tidak menemukan adanya akun lain yang membagikan video tersebut sebelum 25 Agustus 2019.
Artinya, ada ketidaksesuaian antara waktu meninggalnya Syafrila dengan waktu diunggahnya video itu pertama kali di YouTube. Syafrila meninggal sebelum video itu beredar.

Untuk memperkuat dugaan ini, Tempo menelusuri laman Pagar Nusa Indonesia di Facebook. Di laman tersebut, terdapat klarifikasi dari Pagar Nusa Purbalingga pada 27 Agustus 2019 yang menyebutkan bahwa Syafrila Nugrahani bukanlah srikandi Pagar Nusa yang ada dalam video atraksi pemecahan batu bata di atas kepala.

Pagar Nusa Purbalingga pun menyatakan, “Almarhumah meninggal karena kecelakaan sepeda motor pada 2 April 2019.

Tempo juga menelusuri pemberitaan media arus utama tentang viralnya video ini. Dikutip dari Tribunnews.com, Ketua Pagar Nusa Kabupaten Purbalingga, Muhammad Abdul Kholiq Mukhlis, memastikan atraksi tersebut tidak dilakukan oleh perguruan silat Pagar Nusa di wilayah Kabupaten Purbalingga.

“Dari informasi yang kami terima, atraksi itu dilakukan di luar daerah untuk menyemarakkan peringatan HUT RI pada Agustus 2019 lalu,” kata Abdul Kholiq kepada Tribunnews.com pada Jumat, 6 September 2019.

REFERENSI :
https://cekfakta.tempo.co/fakta/397/fakta-atau-hoaks-benarkah-pesilat-pagar-nusa-purbalingga-meninggal-karena-atraksinya-gagal
https://jateng.tribunnews.com/2019/09/08/hoaks-atraksi-pagar-nusa-purbalingga-sebabkan-1-korban-meninggal-ini-klarifikasi-mukhlis?page=2
https://www.instagram.com/p/Bz0JTs8JgJq/
https://www.instagram.com/p/B1qWRNgpR3H/
https://www.facebook.com/pagarnusaindo/photos/a.591757571002659/1288770844634658/?type=3&theater
https://www.youtube.com/watch?v=Vr8AE8ZALnI