Isi artikel pada situs riausky.com tersebut menyatakan keheranan Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian karena tidak ada perkebunan sawit maupun tanaman industri lainnya yang ikut terbakar. Bukan karena tidak ada kebakaran lahan dan hutan secara keseluruhan.

Selengkapnya di bagian PENJELASAN dan REFERENSI

=============================================
Kategori : EDUKASI
=============================================

Akun Yati Ummu Fitri (fb.com/larazty.miliknya) mengunggah gambarr yang menampilkan tangkapan layar salah satu artikel dari situs riausky.com. Di tangkapan layar tersebut, tertulis judul artikel tersebut adalah “Setelah Keliling Riau Naik Heli, Kapolri Merasa Heran, Kok Yang Terbakar Tidak Ada?”

Unggahan ini mendapat respon dari warganet yang menyatakan Kapolri mungkin ketiduran saat melakukan peninjauan tersebut.

Sumber : https://perma.cc/94JE-8LNU (Arsip) – Sudah dibagikan 63 kali saat tangkapan layar diambil.

=============================================

PENJELASAN

Setelah tautan artikel di riausky.com tersebut dibuka dan dibaca keseluruhan isi artikelnya, ditemukan fakta bahwa artikel tersebut bukan menyatakan keheranan Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian karena tidak adanya kebakaran hutan dan lahan di Riau.

Yang menyebabkan Kapolri heran adalah karena tidak ada perkebunan sawit maupun tanaman industri lainnya yang ikut terbakar.

Berikut isi lengkap artikel tersebut:
JAKARTA (RIAUSKY.COM)- Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian keheranan usai meninjau lokasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Riau, Sumatera Selatan, Ahad(15/9/2019).
Tito heran karena tidak ada perkebunan sawit maupun tanaman industri lainnya yang ikut terbakar.

“Apa yang sudah kami lihat dari helikopter bersama Panglima TNI dan Kepala BNPB, lahan yang sudah jadi perkebunan, baik sawit maupun tanaman industri lainnya, kok tidak ada yang terbakar. Misal pun ada paling hanya sedikit dan di pinggir,” kata Tito melalui keterangan tertulis yang dibagikan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Ahad (15/9/2019).

Menurut Tito, hal itu menunjukkan bahwa karhutla dilakukan oknum tertentu untuk membuka lahan baru.

“Ini menunjukkan adanya praktik ‘land clearing’ dengan mudah dan murah memanfaatkan musim kemarau,” ungkapnya. Tito meminta anggota satuan tugas (satgas) karhutla agar lebih solid dalam menangani masalah tersebut.

Untuk itu, ia menegaskan akan memberlakukan sistem pemberian penghargaan dan hukuman kepada anggotanya.

“Polda beserta jajarannya akan kami berikan ‘reward and punishment’,” tutur dia.

Tito meninjau lokasi karhutla bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kepala BNPB Doni Monardo. TNI Kerahkan Drone

Saat meninjau lokasi, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengambil komando untuk menggelar analisa dan evaluasi (anev) di lokasi pemadaman menggunakan drone.

Dari laporan yang ia terima, Hadi memutuskan mengerahkan drone untuk memantau karhutla selama 24 jam.

“Drone ini akan diterbangkan 24 jam penuh untuk memantau. Api ini harus terus diamati karena siang dan malam beda. Kadang api padam saat siang, lalu malamnya menyala lagi,” ujarnya melalui keterangan tertulis yang sama.

Selain itu, pihaknya juga akan mengirimkan eskavator untuk memperluas parit, dan menambah pompa beserta selangnya.(R04)”

Berita terkait ini juga dimuat oleh situs resmi milik BNPB, juga diliput oleh Liputan6.com, Kontan.co.id dan vivanews.com

REFERENSI :
https://perma.cc/3YYW-CLPS (Arsip) Artikel di riausky.com
https://www.bnpb.go.id/kepala-bnpb-tinjau-karhutla-bersama-panglima-tni-dan-kapolri-di-riau
https://www.liputan6.com/news/read/4063569/ada-kejanggalan-kebakaran-hutan-api-padam-saat-siang-malamnya-kembali-menyala
https://nasional.kontan.co.id/news/ini-alasan-kapolri-heran-usai-tinjau-kebakaran-hutan-dan-lahan-di-riau
https://www.vivanews.com/berita/nasional/7465-kapolri-heran-lahan-perkebunan-sawit-tidak-ikut-terbakar