Kapolrestabes Medan menegaskan tidak ada pendemo yang meninggal dunia. Polda Sumatera Utara mengatakan akan melakukan penyelidikan terhadap dugaan petugas polisi yang melakukan pengeroyokan terhadap mahasiswa seperti yang terekam di video yang viral.

Selengkapnya di bagian PENJELASAN dan REFERENSI

=============================================
Kategori : Konten yang Menyesatkan
=============================================

Beredar isu yang menyatakan adanya mahasiswa dari Universitas Islam Negeri Sumatera Utara yang meninggal saat melaksanakan aksi demo di kota Medan, Selasa 24 Agustus 2019. Isu ini disertai penyebaran video yang menampilkan seorang mahasiswa beralmamater warna hijau yang dikeroyok sejumlah aparat kepolisian saat digelandang masuk ke dalam sebuah gedung. Di video itu terlihat mahasiswa berjas almamater warna hijau dipukul menggunakan pentungan, bogem mentah, dan tendangan oleh sejumlah petugas yang menggunakan seragam kepolisian.

Salah satu sumber : https://perma.cc/FNH5-R7GE (Arsip) – Akun Mouein Harahap (fb.com/muin.harahap.1) – Sudah dibagikan 8 kali saat tangkapan layar diambil.

=============================================

PENJELASAN

Kapolrestabes Medan Kombes Dadang Hartanto mengatakan peringatan agar tidak menyebarkan hoax supaya informasi tidak simpang siur di masyarakat.

“Perlu saya ingatkan jangan ada hoax. Tidak ada yang meninggal dunia. Tidak ada. Semuanya dalam keadaan baik,” kata Dadang di depan gedung DPRD Sumut, Jalan Imam Bonjol, Medan, Selasa (24/9/2019).

Akun instagram @uinsu juga menyatakan isu ini hoaks.

Polisi berhasil mengendalikan situasi di kawasan DPRD Sumut pascaricuh. Mahasiswa sebelumnya melempari batu ke gedung DPRD lalu dipukul mundur.

Mahasiswa kembali menyerang di luar kawasan gedung DPRD. Sejumlah orang ditangkap.
Polda Sumatera Utara mengatakan akan melakukan penyelidikan terhadap dugaan petugas polisi yang melakukan pengeroyokan terhadap mahasiswa pengunjuk rasa tolak RKUHP dan sejumlah RUU kontroversial lain di Medan.

Kabid Humas Polda Sumut Kombes Tatan Dirzan Atmaja mengaku akan melakukan penyelidikan untuk mengetahui apakah peristiwa yang terekam dalam video itu benar terjadi atau tidak.

“Kita sedang selidiki, dan kita setiap melaksanakan tugas ada SOP,” ujarnya saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (24/9).

Penyelidikan itu disebut bakal dilakukan karena pengeroyokan terhadap mahasiswa tidak sesuai dengan prosedur operasi standar (SOP) pengamanan yang berlaku.

Tatan mengatakan jika video itu terbukti benar terjadi, pihaknya akan memberikan sanksi kepada petugas yang melakukan pengeroyokan.

“Lidik, proses yang tidak sesuai SOP,” tuturnya.

Tatan belum dapat menyebutkan berapa banyak mahasiswa yang diamankan dalam ricuh tersebut.

“Lagi didata,” tuturnya.

Sebelumnya, aksi mahasiswa menolak RKUHP dan RUU kontroversial lainnya di Medan, berujung ricuh. Mahasiswa melempari aparat keamanan yang berjaga di depan Gedung DPRD Sumut dengan batu. Mereka juga menjebol pagar gedung DPRD. Mereka meminta agar pemerintah dan DPR membatalkan pengesahan RKUHP dan menolak pengesahan UU KPK.

REFERENSI :
https://news.detik.com/berita/d-4720429/kapolrestabes-medan-jangan-ada-hoax-tidak-ada-yang-meninggal
https://www.vivanews.com/berita/nasional/9339-mahasiswa-dan-aparat-bentrok-di-medan-mobil-mobil-polisi-hancur-lebur
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20190924223617-12-433625/polda-sumut-selidiki-dugaan-polisi-keroyok-mahasiswa-di-medan
https://www.instagram.com/uinsu/