Komisi Perlindungan Anak Indonesia menegaskan, Bagus Putra Mahendra (15) siswa salah satu SMA yang tewas di Jakarta Utara, bukan bagian dari massa aksi pelajar di DPR RI. Siswa yang meninggal karena kecelakaan itu tengah pulang ke rumah seusai bersekolah.
Selengkapnya di bagian PENJELASAN dan REFERENSI
=============================================
Kategori : KLARIFIKASI
=============================================
Di media sosial, beredar viral foto seorang pelajar yang terbaring di sebuah rumah sakit. Siswa tersebut diklaim meninggal dunia karena bentrok dengan aparat saat mengikuti aksi unjuk rasa pelajar di Jakarta 25 September 2019.
Salah satu akun yang mengunggah klaim tersebut adalah akun Menara Hati (fb.com/menara.hati.961).
Sumber : https://perma.cc/P8MR-QCWY (Arsip) – Sudah dibagikan 725 kali saat tangkapan layar diambil.
=============================================
PENJELASAN
Komisi Perlindungan Anak Indonesia menegaskan, Bagus Putra Mahendra (15) siswa salah satu SMA yang tewas di Jakarta Utara, bukan bagian dari massa aksi pelajar di DPR RI.
Anggota Bidang Pendidikan KPAI Retno Listyarti menegaskan, siswa yang meninggal karena kecelakaan itu tengah pulang ke rumah seusai bersekolah.
Hal itu diketahui setelah KPAI berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan DKI Jakarta dan pihak sekolah siswa.
“Terkonfirmasi, anak itu betul meninggal. Dia pulang sekolah naik motor dan terlibat kecelakaan di Pademangan. Yang bersangkutan sama sekali tidak menuju DPR atau tidak pulang dari DPR,” kata Retno di kantor KPAI, Jakarta, Kamis (26/9/2019).
Pernyataan Retno itu sekaligus membantah informasi di media sosial dan polisi soal ihwal tewasnya siswa SMA tersebut.
“Jadi betul-betul memang ingin pulang ke rumah dari sekolah dan mengalami kecelakaan di daerah Pademangan. Jadi informasi yang beredar bahwa dia meninggal karena aksi adalah hoaks,” ujar Retno.
Sebelumnya, pihak kepolisian menyebutkan pelajar tersebut tewas saat hendak mengikuti aksi unjuk rasa ke Gedung DPR RI.
Kapolsek Tanjung Priok Kompol Budi Cahyono saat dimintai konfirmasi membenarkan soal meninggalnya bocah tersebut. Budi mengatakan bocah tersebut meninggal karena tertabrak truk kontainer di Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada Rabu (25/9).
“Memang kemarin dari Terminal Tanjung Priok anak-anak sekolah long march ke Pademangan mau ke DPR,” kata Kompol Budi saat dihubungi detikcom, Kamis (26/9/2019).
Menurut Budi, korban meninggal dunia setelah tertabrak kontainer dalam perjalanan menuju DPR dari Pademangan, Jakarta Utara.
“Salah satu anak sekolah SMK Al-Jihad tertabrak kontainer di Pademangan, ditangani lalu lintas Jakut,” tuturnya.
Namun polisi membantah jika korban sempat dikejar aparat sebelum tewas. “Tidak ada aparat yang mengejar saat kejadian,” ujar Plt Kanit Lakalantas Polres Jakarta Utara, Ipda Farmal saat dikonfirmasi di waktu yang sama.
Farmal mengatakan peristiwa itu berawal ketika sebuah mobil truk trailer kontainer sedang melaju di Jalan RE Martadinata, Jakarta Utara.
“Trailer B 9417 QZ pengemudi saudara Ruhendi melaju dari arah barat ke timur di Jalan RE Martadianata tepatnya sebelum jembatan goyang wilayah Pademangan, Jakarta Utara,” kata dia.
Diduga karena kurang hati-hati, kendaraan tersebut menabrak Bagus yang sedang berjalan dari arah selatan menuju utara. Akibatnya, Bagus mengalami luka parah di bagian pinggang. Korban pun sempat dibawa ke RS Sulianti Saroso untuk penanganan lebih lanjut. Namun, nyawa Bagus sudah tidak bisa ditolong lagi dan dinyatakan tewas pukul 16.30 WIB.
REFERENSI :
https://www.suara.com/news/2019/09/26/214941/kpai-siswa-yang-meninggal-bukan-mau-ataupun-pulang-aksi-di-dpr
https://news.detik.com/berita/d-4722618/viral-pelajar-tewas-saat-hendak-ikut-demo-dpr-begini-kejadiannya?single=1
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/09/26/10352361/viral-di-medsos-polisi-benarkan-bagus-putra-mahendra-tewas-saat-menuju