Foto impor kondom tersebut adalah peristiwa tahun 2007. Sementara foto ke dua itu bukan limbah sampah plastik melainkan tumpukan sampah kertas yang diimpor oleh sebuah perusahaan pabrik kertas sebagai bahan baku kertas di Mojokerto, Jawa Timur.

=============================================
Kategori : DISINFORMASI / Konten yang Salah
=============================================

Akun Ali Syarief (fb.com/alisyarief15) mengunggah 2 foto yang diberi narasi sebagai berikut:

“IMPORT KITA SAMPAI KE KONDOM BEKAS.
Sebodoh bodoh suatu bangsa, mengimport limbah sampah plastik, untuk dijadikan bahan bakar, pengganti kayu.
Artinya membeli racun yg murah, untuk mencemari udara bersih yg kita perlukan.
Sedungu dungunya suatu bangsa mengimport kondom bekas, entah untuk apa!!!.
Negara ada dimana? sedang melakukan apa? Absence dalam berbagai hal”

Sumber : http://web.archive[dot]org/web/20190701043604/https://www.facebook.com/alisyarief15/posts/10219899330423287 – Sudah dibagikan 10068 kali saat tangkapan layar diambil.

=============================================

PENJELASAN

Tempo menelusuri foto impor kondom bekas yang diambil dari situs liputan6.com menggunakan Google Reverse Image. Hasilnya, foto tersebut pernah dipublikasikan Liputan6 untuk berita berjudul “Kondom Bekas Asal Jerman Diteliti KLH”.
Namun berita itu adalah peristiwa pada 2007. Foto itu memuat satu kontainer kondom yang disita Bea dan Cukai di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Itu adalah kondom kadaluarsa yang diimpor oleh PT RRT di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat.
Pihak Bea dan Cukai menduga kondom yang didatangkan dari Jerman ini akan didaur ulang untuk dibuat berbagai barang berbahan dasar lateks. Daur ulang kondom bekas bukan barang baru bagi pengusaha di Cina. Di negeri yang dikenal dengan produknya yang serba murah itu, kondom bekas dijadikan berbagai bentuk aksesoris. Misalnya ikat rambut, yang dijual dengan harga cukup murah sekitar Rp 40 untuk 10 buah.
Tempo juga pernah menulis bahwa dalam manifes impor, tercatat klasifikasi barang berupa new process scrap & wastes of natural latex condoms yang diimpor PT. RRT (Rubber & Rubber Tech). Barang tersebut diangkut kapal Ever Apex dari pelabuhan Deham, Hamburg Jerman dan tiba di Tanjung Priok tanggal 11 November 2007.
Menurut Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) saat itu, Fachmi Idris, kondom bekas impor tidak berbahaya jika digunakan untuk kepentingan daur ulang. “Sepanjang tidak digunakan untuk kondom lagi, itu tidak masalah,” katanya di sela diskusi Sirkumsisi dan Aktifkan Lagi Kampanye Penggunaan Kondom di Kantor IDI, Kamis 13 Desember 2007.
Ketua Bidang Penanggulangan Penyakit Menular IDI, dr. Pandu Riono mengatakan virus dan kuman yang terkandung dalam sisa kondom tidak akan bisa masuk menjadi virus ke orang lain.
“Penyebaran HIV hanya terjadi dari transfusi darah yang tidak steril, penggunaan narkoba suntik dan hubungan seks beresiko,” katanya.
Terkait foto kedua, hasil temuan Tempo menemukan bahwa foto tersebut bersumber dari kantor berita Antara yang dipublikasikan pada 19 Juni 2019. Akan tetapi, berbeda dengan narasi yang dibangun oleh akun Ali Syarief, foto itu bukan limbah sampah plastik.
Dalam keterangan foto, Antara menulis, itu adalah tumpukan sampah kertas yang diimpor oleh sebuah perusahaan pabrik kertas sebagai bahan baku kertas di Mojokerto, Jawa Timur.
Mayoritas pabrik kertas di Jatim masih menggunakan bahan baku kertas bekas dari luar negeri. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, penggunaan kertas bekas impor untuk bahan baku produksi kertas sejatinya legal sepanjang sesuai regulasi Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 31 tahun 2016 maupun Konvensi Basel. Namun yang menjadi masalah adalah ribuan ton kertas bekas yang diimpor perusahaan-perusahaan itu selalu tercampur dengan plastik.
Prigi Arisandi, Ketua Yayasan Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan Basah atau Ecological Observation and Wetlands Conservation (Ecoton) mengatakan, sampah kertas dan plastik impor membanjiri Indonesia sejak Tiongkok menghentikan impor sampah dari Inggris pada Januari 2018. Pemerintah Tiongkok menghentikan impor sampah lantaran menimbulkan masalah bagi kesehatan.
Volume sampah plastik mencapai 60% dari dibanding sampah kertas. Dalam sebulan sekitar 9.000-an kontainer sampah impor masuk Jawa Timur. “Pabrik daur ulang kertas mengimpor plastik ilegal. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melarang impor sampah plastik,” katanya.

REFERENSI :
https://cekfakta.tempo.co/fakta/315/fakta-atau-hoaks-benarkah-indonesia-mengimpor-kondom-bekas
https://www.liputan6.com/news/read/152054/kondom-bekas-asal-jerman-diteliti-klh
https://nasional.tempo.co/read/113490/kondom-bekas-impor-tak-berbahaya-didaur-ulang
https://www.antaranews.com/foto/919571/inilah-penampakan-tumpukan-sampah-impor-di-mojokerto
https://inilahmojokerto.com/19/06/2019/pabrik-kertas-di-mojokerto-gunakan-bahan-baku-sampah-impor-tapi-ipal-buruk/
https://www.mongabay.co.id/2019/02/26/ketika-sampah-impor-banjiri-jawa-timur/