Melalui suratklarifikasinya, Kepala Sekolah SMPN 30 Jakarta, M Yusup Corua, menegaskan bahwapemilik akun atas nama Asteria Fitriani yang menyatakan tak ingin pasang fotoPresiden dan Wakil Presiden bukanlah guru SMPN 30 Jakarta. Adapun, tulis MYusup, yang bersangkutan merupakan walimurid siswi yang sudah lulus pada tahunajaran 2018/2019. “Seseorang tersebut adalah seorang walimurid yang putrinyasudah lulus Tahun Ajaran 2018/2019 dan bukan sebagai Guru SMP Negeri 30 Jakartaseperti halnya yang ada di pemberitaan media sosial,” tulis M Yusup dalam suratklarifikasinya.
=====
Kategori:Klarifikasi
=====
Sumber: MediaSosial Facebook
Archive:
https://web.archive.org/web/https://www.facebook.com/birgaldosinaga/posts/2286308698248596
=====
Narasi:
Saya biasanyasangat menghormati guru. Dari guru kita bisa pandai dan mengenal cakrawaladunia ini. Itu guru yang baik.
Bagaimana kalauada guru jahat yang mengajarkan kebencian dan intoleransi?
Asteria FitrianiGuru SMP 30 Jakarta Utara adalah jenis guru beracun. Guru ini menjadi indukhama dari segala hama. Dari mulutnya keluar racun membahayakan. Dari pikirannyakeluar kerusakan.
Dan hanya satucara memusnahkan hama dan racun. Singkirkan guru ini dari sekolah.
Jangan kasihampun. Sebelum anak anak kita rusak binasa.
Salam perjuanganpenuh cinta
Birgaldo Sinaga
=====
Isi KlarifikasiLengkap:
Sebuah akun atasnama Asteria Fitriani membagikan sebuah status yang berisikan usulan untuktidak memajang foto Presiden dan Wakil Presiden. Pada isu yang beredar,dikatakan yang pemilik akun tersebut merupakan guru dari SMPN 30 Jakarta.
Atas beredarnyaisu itu, pihak SMPN 30 Jakarta memberikan klarifikasinya. Melalui suratklarifikasinya, Kepala Sekolah SMPN 30 Jakarta, M Yusup Corua, menegaskan bahwapemilik akun atas nama Asteria Fitriani bukanlah guru SMPN 30 Jakarta.
Adapun, tulis MYusup, yang bersangkutan merupakan walimurid siswi yang sudah lulus pada tahunajaran 2018/2019. “Seseorang tersebut adalah seorang walimurid yang putrinyasudah lulus Tahun Ajaran 2018/2019 dan bukan sebagai Guru SMP Negeri 30 Jakartaseperti halnya yang ada di pemberitaan media sosial,” tulis M Yusup dalam suratklarifikasinya.
Selain itu, M Yusupjuga sudah memastikan bahwa di sekolahnya tidak ada guru, staf, dan karyawan dengannama seperti di akun tersebut. “Dan setelah dilakukan pengecekan terhadap semuaguru, staf, dan karyawan di SMP Negeri 30 Jakarta tidak ada nama yangmemposting berita tersebut di media sosial sebagai guru, staf, dan karyawan diSMP Negeri 30 Jakarta,” tulis M Yusup.
Surat pernyataan klarifikasiitu pun sudah mendapat tanggapan dari Dinas Pendidikan DKI Jakarta. Pelaksanatugas (Plt) Wakil Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Syaifullah menyatakan, pihaknyasudah menelusuri unggahan yang dikaitkan ke SMPN 30 itu.
Berdasarkan hasilpenelusurannya, Syaifullah mengatakan, tidak ditemukan adanya tenaga didikdengan nama tersebut di SMPN 30. Hal itu diketahui setelah keluarnya suratklarifikasi dari Kepala Sekolah SMPN 30, M. Yusup Corua.
“Saya sudahtelusuri dan komunikasi dengan kepala sekolah, jadi di SMPN 30 itu tidak adanama yang bersangkutan. Tidak ada guru yang bersangkutan,” kata Syaifullah.
Syaifullahkemudian menjelaskan, Asterina diindakasi sebagai orang tua murid salah satusiswa SMPN 30. “Jadi indikasinya adalah itu orang tua siswa yang berfoto samaanaknya pada saat perpisahan,” jelas Syaifullah.
=====
Referensi:
https://www.facebook.com/groups/fafhh/permalink/926098257722710/
=====
Catatan:
Akun media sosial atas nama Asteria Fitriani sudah tidak aktif dan tidak dapat ditelusuri melalui pencarian Facebook.