Bukan di Papua, melainkan di Jambi. Sejumlah anggota TNI Polri menjadi korban pengeroyokan sekelompok orang saat mengawal pemadaman kebakaran lahan di Distrik VIII PT Wira Karya Sakti (WKS), Jambi. Atas peristiwa itu, petugas melakukan pengejaran terhadap pelaku kerusuhan tersebut. Sebanyak 49 orang pun telah diamankan dan ditetapkan sebagai tersangka.
Selengkapnya di PENJELASAN dan REFERENSI
=============================================
Kategori : DISINFORMASI / Konten yang Salah
=============================================
Akun Anisah Saraswati (fb.com/anisah.saraswati.16) mengunggah sebuah video yang memperlihatkan sekelompok orang yang sedang melakukan perusakan terhadap bangunan. Tampak juga ada dua 2 anggota TNI di dalam video tersebut.
Akun ini menuliskan narasi sebagai berikut :
“Ini Negara kita pemerintah nya kemana ?
Kok sudah lama Papua begini masih DIAM saja tanpa suara apalagi aksi nya
Mau nanya arti dan maksud dari “NKRI harga mati” itu apa ?”
Sumber : web[dot]archive[dot]org/web/20190723053140/https://www.facebook.com/anisah.saraswati.16/videos/198677464455758/ – Sudah dibagikan 1912 kali saat tangkapan layar diambil.
=============================================
PENJELASAN
Setelah ditelusuri, video tentang penyerangan terhadap anggota TNI di Papua ternyata tidak benar.
Kejadian yang terekam dalam video tersebut bukan terjadi di Papua, melainkan di Jambi. Fakta ini sebagaimana dikutip dari situs Liputan6.com dengan judul “Kronologi Penyerangan Anggota TNI-Polri di Jambi”.
Liputan6.com, Jakarta – Sejumlah anggota TNI Polri menjadi korban pengeroyokan sekelompok orang saat mengawal pemadaman kebakaran lahan di Distrik VIII PT Wira Karya Sakti (WKS), Jambi. Sebanyak empat aparat keamanan harus menjalani perawatan dengan dua di antaranya mengalami luka berat.
Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Asep Adi Saputra menyampaikan, peristiwa itu berawal saat kelompok Serikat Mandiri Batanghari (SMB) yang diketuai oleh Muslim (M), membakar sejumlah lahan konsesi PT WKS di Kabupaten Batanghari, Jambi.
Muslim bersama kelompoknya diduga menempati lahan seluas 200 hektare itu secara ilegal. Meski sudah ada komunikasi dengan pihak perusahaan, namun selalu menemui jalan buntu.
“Kegiatan saudara M dan yang menyewa itu membakar lahan itu. Pohon Akasia itu ditebangin untuk mereka mengelola ulang dengan tanaman biasa, singkong, dan lainnya. Ketika dilakukan pemadaman kebakaran oleh pengamanan TNI Polri, terjadi penyerangan. Sekitar 200 orang menyerang,” tutur Asep di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (19/7/2019).
Atas peristiwa itu, petugas melakukan pengejaran terhadap pelaku kerusuhan tersebut. Sebanyak 49 orang pun telah diamankan dan ditetapkan sebagai tersangka.
“Jadi waktu KLH ke sana dan memadamkan itu, teman-teman TNI Polri mendampingi. Tapi masyarakat marah dan tidak suka, dan terjadi penyerangan. Termasuk perusakan mess di sana,” jelas dia.
Asep menampik bahwa anggota TNI Polri yang disiagakan untuk memadamkan api merupakan bekingan pihak perusahaan.
“Tidak. Di sana mengawal pemadaman,” Asep menandaskan.
REFERENSI
https://www.liputan6.com/cek-fakta/read/4018787/cek-fakta-viral-video-penyerangan-terhadap-anggota-tni-di-papua-ini-faktanya
https://www.liputan6.com/news/read/4016995/kronologi-penyerangan-anggota-tni-polri-di-jambi
https://www.merdeka.com/peristiwa/kronologi-penyerangan-anggota-tni-polri-di-jambi.html
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20190718181931-12-413368/kasus-lahan-di-jambi-anggota-polri-dan-tni-diserang-massa