PT Pos Indonesia(Persero) membantah isu telah bangkrut. Direktur Utama Pos Indonesia Gilarsi W.Setijono membantah isu PT Pos Indonesia bangkrut. “Pernyataan resmi apakah posbangkrut jawabannya tidak, indikatornya banyak bahwa kenapa tidak akan bangkrutdalam periode diduga itu. Apakah kita akan lay off karyawan, apakah kitamenunda pembayaran-pembayaran kewajiban ke pihak ketiga, semua lancar,” ujarnya.

=====

Kategori:Klarifikasi

=====

Isi KlarifikasiLengkap:

Diisukan bahwa PTPos Indonesia (Persero) mengalami kebangkrutan. Isu itu santer beredar lantarankabar PT Pos meminjam uang ke bank.

Atas isu tersebut,Direktur Utama Pos Indonesia Gilarsi W. Setijono membantah isu PT Pos Indonesiabangkrut. “Pernyataan resmi apakah pos bangkrut jawabannya tidak, indikatornyabanyak bahwa kenapa tidak akan bangkrut dalam periode diduga itu. Apakah kitaakan lay off karyawan, apakah kita menunda pembayaran-pembayaran kewajiban kepihak ketiga, semua lancar,” ujarnya.

Gilarsimenjelaskan, berdasarkan laporan keuangan 2018, Pos Indonesia masih mencatatkanlaba bersih sebesar Rp127 miliar, turun dari periode sebelumnya yang mencapaiRp355 miliar atau tergerus sebesar 64 persen. “Tahun ini masih positif tapi, yatadi, ada depresi margin,” imbuhnya.

Ia pun mengatakan,dari sisi pemeringkatan finansial pun masih pada posisi A – . Lebih lanjut,pendapatan meningkat menjadi Rp5,5 triliun dari periode 2017 yang mencapaiRp5,05 triliun naik 8,9 persen.

Ekuitas dan totalaset pun turut meningkat pada 2018. Ekuitas meningkat menjadi Rp4,023 triliundari Rp3,31 triliun naik , sementara asetnya meningkat menjadi Rp8,83 triliundari Rp7,86 triliun naik .

Laba bersih yangtergerus tersebut terangnya karena bisnis keuangan yang sudah menghadapisenjakala. Gilarsi menyebut keuntungan dari bisnis keuangan itu 3 berbanding 1dengan bisnis kurirnya.

Artinya,pendapatan di bisnis finansial yang menjadi laba lebih tinggi dibandingkanbisnis kurirnya. Artinya, setiap kehilangan pendapatan Rp1 di bisniskeuangannya, Pos harus menggenjot pendapatan Rp3 di bisnis kurirnya.

“Pada akhirnyakita harus sadari untuk financial service ini sunset, namanya sunset itu tidakmudah. Ketika orang tua dulu tinggal di luar kota terima uang dari Wesel, biayauntuk kirim wesel 1 kali kirim Rp15.000, kalau sekarang lewat bank, antar bankbisa Rp7.500, bahkan sekarang dalam hari yang sama gratis,” ujarnya.

Dengan demikian,dia memilih untuk mempercepat transformasi bisnisnya dan menggenjot kinerjatiga anak usahanya, Pos Logistik, Pos Finansial, dan Pos Properti.

Bantahan yang samapun disampaikan oleh Benny Otoyo, Sekretaris Perusahaan PT Pos Indonesia. Ia membantahbahwa perseroan telah meminjam dana guna membayar gaji karyawan. Menurut dia,perseroan selama ini meminjam dana untuk modal kerja.

“Kami perlu modalkerja untuk mendanai operasi, tagihan, dan lain-lain. Modal kerja itu dipinjamdari bank,” katanya.

Benny menegaskan, pinjamantersebut bersifat un-pledged. Artinya, tidak ada aset yang diagunkan.

“Membayar gajitermasuk dalam biaya operasi, tetapi bukan berarti pinjaman untuk bayar gaji.Intinya, tidak akan ada bank yang mau memberikan pinjaman untuk tujuan bayargaji,” urainya.

Benny pun mengatakan,kreditornya pun perbankan pemerintah dan asing. “Semua utang lancar. Tidak adaPHK karena restrukturisasi. BPJS, iuran pensiun dibayar lancar, tidak adatunggakan sama sekali,” ujarnya.

Selain itu, PT Posmasih mengantongi pendapatan dari APBN untuk PSO, biaya distribusi meterai, feepenerimaan setoran pajak, dan jasa kurir surat dinas mencapai rata-rata Rp 800miliar per tahun.

Perputaran uang diPos per bulan rata-rata Rp 20 triliun lantaran bisnis jasa keuangan. PosIndonesia memang memiliki beberapa pos pendapatan. Di antaranya, pengantaranatau kurir untuk surat, paket, dan e-commerce.

Lalu, bisnislogistik; jasa keuangan, termasuk di dalamnya remitansi luar negeri atau dalamnegeri; pembayaran biller seperti PLN, PDAM, dan distribusi uang pensiun PNS,TNI, Polri; serta transaksi pembayaran lainnya.

Sebelumnya, PosIndonesia pernah menyebut pendapatan perseroan pada 2018 mencapai Rp 5,1 triliundengan laba Rp 130 miliar. Pendapatan tersebut naik bila dibandingkan dengan2017 sebesar Rp 4,23 triliun.

“Dalam sejarahpostal dunia, sekalipun mengalami situasi sulit, negara akan tetapmempertahankan keberadaannya,” terang Benny.

Tak hanya Gilarsidan Benny yang memberikan klarifikasi, Eddi Santosa, Direktur Keuangan PT PosIndonesia pun membantah isu perusahaan pelat merah itu bangkrut. Menurutnya,anggapan bangkrut merupakan sebuah pernyataan retorik tanpa data.

“Tidak benar samasekali. Bagaimana bisa dibilang bangkrut? Jelas ini pendiskreditan tanpa data,”kata Eddi.

Ia menjelaskan, kinerjaperusahaan, pertama permasalahan karyawan, dia mengklaim semua hak karyawansudah terpenuhi. Mulai gaji, tunjangan, bahkan hingga BPJS, dia juga menegaskantidak ada PHK yang dilakukan perseroan.

“Hak karyawantidak tertunda, kenaikan gaji karena cost living adjustment terus diterapkan.Tidak ada PHK karena restrukturisasi. BPJS, iuran pensiun dibayar lancar,”katanya.

Eddi punmenjelaskan, kinerja layanan pun masih lancar dilakukan. Katanya, Pos Indonesiatetap memberikan layanan postal 6 hari dalam seminggu.

“(Pos Indonesia)Masih bisa memberikan Layanan Pos Universal 6 hari per minggu. Postal Servicesdi luar negeri melayani layanan pos universal tinggal 4-5 hari per minggu,”papar Eddi.

Lalu, mengenaipinjaman Eddi mengatakan semua terkendali dengan baik. Aset perseroan pun masihdimiliki penuh tanpa agunan apapun.

“Semua utanglancar, krediturnya Bank Pemerintah dan Bang Asing terkemuka di dunia. Semuaaset dalam kendali full, tidak ada yang diagunkan. Turn over jasa keuangan sekitar Rp20-an triliun perbulan,” kata Eddi.

Ia punmenjelaskan, ada juga pendapatan lewat layanan pemerintah. Mulai dari penjualanmaterai hingga kurir pemerintahan, rata-rata menghasilkan Rp800 miliar pertahun.

“Pendapatan yangbersumber dari APBN, government services. PSO, fee distribusi materai, feecollecting pajak, jasa kurir surat dinas, rata-rata sekitar Rp800-an miliarper tahun,” kata Eddi.

Perseroan jugadisebut Eddi mendapatkan rating yang cukup bagus. “Pos mendapat rating A-dari lembaga pemeringkat nasional terkemuka PEFINDO (Pemeringkat EfekIndonesia),” tutupnya.

=====

Referensi:

https://www.facebook.com/groups/fafhh/permalink/942340409431828/

https://ekonomi.bisnis.com/read/20190725/98/1128955/bantah-isu-bangkrut-pt-pos-indonesia-tunjukkan-laba-rp127-miliar

https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4634092/pt-pos-bantah-bangkrut-ini-pembelaannya