Sebuah unggahan di media social Twitter memancing respon dari banyak masyarakat luas. Dalam unggahan yang beredar, disebutkan bahwa kondisi Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini dalam kondisi kritis. Unggahan tersebut ramai dan akhirnya mendapat respon dari pihak terkait yakni Pemerintah Kota Surabaya. Melalui Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya, disebutkan bahwa informasi yang beredar tersebut adalah tidak sesuai dengan fakta.
Selengkapnya terdapat di penjelasan!
KATEGORI: KLARIFIKASI
===
SUMBER: MEDIA DARING
===
PENJELASAN: Beredar sebuah unggahan melalui media social Twitter, mengenai kondisi Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini yang disebut dalam kondisi kritis. Postingan tersebut beredar sejak malam tadi dan telah mendapat ribuan respon dari pada pengguna Twitter. Dari kabar yang beredar, pengguna Twitter dengan akun bernama @Puthutea tersebut mengaku mendapatkan informasi dari teman yang berprofesi sebagai wartawan di wilayah Kota Surabaya. Sontak masyarakat pun ramai menanggapi postingan milik @Puthutea.
Berikut isi unggahan @Puthutea:
“Dapat kabar dari sahabat saya, wartawan di Surabaya, per malam ini, Bu Risma dlm kondisi kritis. Mari kita panjatkan doa, Manteman… “
Selang beberapa jam informasi tersebut menyebar, pihak terkait pun akhirnya angkat bicara. Melansir dari cnnindonesia.com, melalui Kepala Bagian Humas Pemerintah Kota Surabaya, M Fikser memastikan bahwa informasi yang tersebar itu adalah tidak benar adanya. Fikser menyebut bahwa kondisi Risma saat ini sudah membaik dan tidak benar jika dikatakan kritis.
“Tidak benar, itu hoaks. Keadaan Ibu (Risma) baik,” pungkas Fikser.
Fikser juga menyebut bahwa sejumlah pejabat Pemkot Surabaya Bersama dengan dirinya berada di Gedung Bedah Pusat Terpadu RSUD dr Soetomo hingga pukul 02.00 dinihari dan menyatakan bahwa kondisi Risma tidak seperti apa yang disebutkan di Twitter. Fikser menjelaskan bahwa Risma telah berkomunikasi dengan putra-putri dan bertemu sang suami. Tak dipungkiri Risma memang diberikan semacam obat bius agar bisa beristirahat dengan total. Setelah sadarkan diri, Risma pun kembali bisa merespon dan berkomunikasi.
“Beliau (bisa) melihat merespon, jadi karena memang ada diberikan semacam obat bius, jadi setelah itu bangun ya respon, tidur lagi, memang diberikan waktu untuk istirahat,” ungkap Fikser.
===
REFERENSI: