Pertama, AlJazeera Media Network menyesalkan beredarnya video “Siaran Kecurangan PilpresTV Al Jazeera” karena menggunakan tayangan berita Al Jazeera Media Network yang telahdiedit dan diberi caption di luar konteks berita sehingga dapat membingungkanpenontonnya,” ujar Kepala Biro Jakarta AlJazeera Media Network, Sohaib Jassim, dalam siaran persnya.
======
Kategori : DISINFORMASI / Imposter Content
======
Sumber : Media Sosial Facebook dan Twitter
Narasi :
*TV Al-Jazeera* menyiarkan kecuranganPemilu di Indonesia, bikin geger Dunia. Pemilu curang telah dipertontonkan olehRezim Jokowi yang merusak citra Indonesia dimata dunia, demokrasi sudah mati diIndonesia. Itu Wiranto kalau berani suruh tutup…
======
Penjelasan :
Beredarnya sebuah video berjudul “Siaran Kecurangan Pilpres TV AlJazeera” di media sosial maupun aplikasi percakapan.
Banyakwarganet yang menyebarkan video tersebut dengan diberikan narasi yang bermuatannegatif.
Di dalam videotersebut mencuplik berita Al Jazeera berbahasa Arab.Terdapat potongan wawancara politikus Fahri Hamzah yang dialih suara denganbahasa Arab dan petugas Bawaslu yang menghamburkan kertas yang tampak sepertilembaran C1.
Pihak Al Jazeera Tvlangsung membuat surat klarifikasi kepada awak media terkait viralnya videotersebut.
Dibawahini surat siaran pers klarifikasinya ;
Sehubungan dengan tersebarnya sebuahvideo berjudul “Siaran Kecurangan Pilpres TV Al Jazeera” di mediasosial maupun aplikasi percakapan, Al JazeeraMedia Network Biro Jakarta bermaksud menyampaikan keterangan sebagai berikut:
1. Al Jazeera Media Network menyesalkan beredarnya video“Siaran Kecurangan Pilpres TV Al Jazeera” karena menggunakan tayanganberita Al Jazeera Media Network yang telah diedit dan diberi caption di luarkonteks berita sehingga dapat membingungkan penontonnya.
2. Al Jazeera Media Network selalu berpegang kuat padaprinsip obyektifitas dan cover both sides dalam setiap peliputan termasuk padapenyelenggaraan Pemilihan Umum Indonesia 2019.
3. Al Jazeera Media Network mengimbau semua pihak untukmenggunakan situs maupun akun media sosial resmi kami agar terhindar darikonten hoax atau informasi yang menyesatkan dengan mengatasnamakan Al JazeeraMedia Network.
4. Peristiwa ini merupakan kali kedua menimpa Al JazeeraMedia Network sepanjang Pemilihan Umum 2019 sehingga kami mempertimbangkanuntuk menggunakan langkah hukum terhadap pihak yang berupaya merusakkredibilitas media kami dengan menyebar konten hoax atau informasi menyesatkandengan mengatasnamakan Al Jazeera Media Network.
Demikian pernyataan ini kami sampaikan. Terima kasih.
Sohaib Jassim
Kepala Biro Jakarta
Al Jazeera Media Network
Referensi :