Video berdurasi 9 detik tersebut sudah diedit dan dipotong. Video yang asli berdurasi sekitar 15 detik. Dalam video asli, yang dimaksud Kapolri Jenderal Tito Karnavian adalah “orang bawa parang mau membunuh masyarakat” yang identik dengan anggota geng motor yang bawa parang kalau beraksi. Jadi bukan “boleh menembak masyarakat” tapi “boleh menembak orang yang ingin membunuh masyarakat”. Selengkapnya di bagian PENJELASAN dan REFERENSI.
===============================================
Kategori : Konten yang Dimanipulasi
===============================================
Beredar video berdurasi sekitar 9 detik yang menampilkan Kapolri Jenderal Tito Karnavian yang tampak berbicara dengan anggotanya.
Dalam video ini, terdengar ucapan Kapolri sebagai berikut;
“..masyarakat boleh ga ditembak?”
Lalu dijawab oleh anggota yang berdiri di hadapannya dengan jawaban;
“siap, boleh Jenderal”
Video ini kemudian beredar dengan narasi yang kurang lebih sebagai berikut :
“Masyarakat boleh di tembak….
Di tembak pake senjata yang di beli oleh uang masyarakat…..”
Salah satu sumber yang membagikan video ini adalah akun MEME Comic politik ( facebook.com/memecomicpolitik ).
Sumber : https://web.archive.org/web/20190522142742/https://www.facebook.com/memecomicpolitik/videos/459573588132763/?v=459573588132763
===============================================
PENJELASAN
Berdasarkan hasil penelurusan, ternyata video berdurasi 9 detik tersebut sudah mengalami proses penyuntingan.
Video berdurasi lebih lama, yaitu sekitar 15 detik diunggah oleh akun Herry Potlot ( facebook.com/bchaumzibril ) di grup BERITA SEKITAR KARAWANG (berseka) ( facebook.com/groups/beritasekitarkarawang/ ) pada tanggal 16 Mei 2019 dengan narasi ;
“Lg rame gangster.
Ini tindakan polisi..”
Dalam video ini, terdengar ucapan Kapolri sebagai berikut:
“Saya mau tanya, kalau di lapangan tiba-tiba ada orang bawa parang mau membunuh masyarakat, boleh enggak ditembak?”
“Siap boleh jendral!” jawab anggota Brimob tersebut.
Orang yang membawa parang yang disebut Kapolri identik juga dengan geng motor yang bawa parang kalau beraksi.
Beberapa waktu belakangan, geng motor memang membuat resah warga Jakarta dan sekitarnya (Jabodetabek).
Enggak main-main, geng motor untuk melancarkan aksinya sambil membawa senjata tajam, seperti celurit, parang, samurai, golok, gergaji es dan senjata tajam lainnya.
Salah satu korban adalah pemuda 15 tahun bernama Danu Tirta. Dia harus meregang nyawa saat ikut konvoi Sahur On The Road (SOTR) bersama rekan-rekannya, pada Sabtu (18/5/2019), sekira pukul 01.05 WIB, dini hari.
Awalnya, Danu ikut konvoi SOTR menggunakan motor berboncengan dengan adiknya. Namun, Danu tertinggal rombongan SOTR di Jalan Dr Satrio tepatnya di depan Vihara, Karet Semanggi, Setiabudi, Jakarta Selatan.
REFERENSI :
https://www.motorplus-online.com/read/251731573/video-kapolri-isyaratkan-geng-motor-boleh-tembak-di-tempat?page=all#!/
https://news.okezone.com/read/2019/05/18/338/2057285/remaja-tewas-diseret-dan-ditusuk-gangster-usai-tertinggal-rombongan-sotr-di-jaksel
https://www.facebook.com/groups/beritasekitarkarawang/permalink/2392564287466237/
https://www.youtube.com/watch?v=x-JZbAZd7jM