Bukan people power seperti narasi Amien Rais, konteks sebenarnya dari buku tersebut adalah tentang pelajaran dalam proses kerja politik sukarela yang dilakukan oleh banyak pihak di pilpres 2014. Selengkapnya di bagian PENJELASAN dan REFERENSI.
======
KATEGORI
Konten Yang Salah.
======
SUMBER
http://bit.ly/2HInRRN, akun “Tanty Aprianty” (facebook.com/tanty.aprianty.5), sudah dibagikan 558 kali per tangkapan layar dibuat.
======
NARASI
“Di periksa polisi dugaan makar, Pak Amien Rais bawa buku JOKOWI PEOPLE POWER
CERDASS ..”
======
PENJELASAN
(1) http://bit.ly/2rhTadC / http://bit.ly/2MxVN7S, First Draft News: “Konten yang Salah
Ketika konten yang asli dipadankan dengan konteks informasi yang salah”.
SUMBER membagikan foto peristiwa Amien Rais ketika jeda menjalani pemeriksaan.
(2) http://bit.ly/2I5VU5x “Tatty Aprilyana” (facebook.com/taty.apriliyana): “SURAT TERBUKA UNTUK AMIEN RAIS
Sungguh bukan tauladan dan bukan laku etik yang patut, ketika karya Pakbim Bimo Nugroho yang sudah tak bisa melakukan bantahan, digunakan Amien Rais untuk kepentingan narasi politiknya.
Lihat bedanya, sebagaimana yang diringkaskan oleh sahabat Pakbim Mas Eddy Suprapto,
“Buku almarhum berupa catatan perjuangan rakyat 2014 mendukung kepemimpinan sipil melalui kontestasi demokrasi lewat pemilu yang fair. People Power Amien Rais adalah ajakan untuk makar.”
(foto tangkapan layar).
(3) kumparanNEWS: “Dipamerkannya buku tersebut oleh Amies Rais dihadapan awak media tentu saja mengangetkan kami, anak dan istri Bimo Nugroho-penulis buku tersebut. Buku “JOKOWI PEOPLE POWER” adalah sebuah catatan yang dibuat oleh Bimo Nugroho (Alm.) dan M Yamin Panca Setia (Alm.) tentang pelajaran dalam proses kerja politik sukarela yang dilakukan oleh banyak pihak, organisasi, kelompok dalam pemilihan presiden tahun 2014. Bukan buku tentang ajakan melakukan “people power” sebagaimana yang dinarasikan oleh Amien Rais.”
Selengkapnya di (1) bagian REFERENSI.
======
REFERENSI
(1) http://bit.ly/2WCY2v3 kumparanNEWS: “Amien Rais Pamer Buku ‘Jokowi People Power’, Keluarga Penulis Protes
(foto)
Dewan Pembina BPN Prabowo-Sandi, Amien Rais menunjukkan buku berjudul Jokowi People Power saat jeda pemeriksaan untuk Shalat Jumat di Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (24/5). Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Politikus senior PAN, Amien Rais, sempat menunjukkan buku berjudul ‘Jokowi People Power’ usai menjalani pemeriksaan sebagai saksi kasus dugaan makar dengan tersangka Eggi Sudjana.
Langkah Amien Rais menunjukkan buku itu, diprotes oleh keluarga dari penulis buku, Bimo Nugroho. Keluarga Bimo Nugroho menyampaikan surat terbuka lewat twitter.
Istri Bimo, Taty Apriliyana, mengatakan dirinya tidak masalah bila buku karya almarhum suaminya itu dijadikan penguat pendapat dan tindakan politik tertentu. Tapi, tetap harus sesuai dengan konteksnya.
“Sementara yang AR lakukan ini kan tidak etis. Menyitir buku mendiang suami saya untuk kepentingan narasi politik dia yang jahat,” kata Taty saat dikonfirmasi, Minggu (26/5).
Taty menilai, apa yang dituliskan suaminya dalam buku ‘Jokowi People Power’ jauh berbeda dengan gerakan people power yang tengah digaungkan oleh Amien Rais. Karena itu pula, dia dan anak-anak Bimo merasa keberatan dengan penggunaan buku itu oleh Amien Rais.
“Sementara apa yang suami saya tuliskan di buku, sama sekali berbeda dengan narasi yang AR buat soal seruan people power,” tambah dia.
(foto tangkapan layar)
Ienas Tsuroiya
@tsuroiya
Surat terbuka dari keluarga Mas Bimo Nugroho (alm), penulis buku “Jokowi People Power”.
Mbak Tatty: “Sungguh bukan tauladan dan bukan laku etik yg patut, ketika karya Pakbim yang sudah tak bisa melakukan bantahan, digunakan Amien Rais untuk kepentingan narasi politiknya.”
3,848
3:33 PM – May 25, 2019
(https://twitter.com/tsuroiya/status/1132202974921420800)
Berikut surat terbuka untuk Amien Rais yang dibuat oleh keluarga Bimo Nugroho, penulis buku ‘Jokowi People Power’.
Surat Terbuka Untuk Amien Rais
Kemarin, 24 Mei 2019, dari beberapa grup wa yang kami ikuti, kami mendapat kabar tentang ulan Amien Rais yang membawa dan memamerkan sebuah buku berjudul “JOKOWI PEOPLE POWER”saat ia diperiksa di Polda Metro Jaya sebagai saksi dalam kasus dugaan makar dengan tersangka Eggu Sudjana.
Dipamerkannya buku tersebut oleh Amies Rais dihadapan awak media tentu saja mengangetkan kami, anak dan istri Bimo Nugroho-penulis buku tersebut. Buku “JOKOWI PEOPLE POWER” adalah sebuah catatan yang dibuat oleh Bimo Nugroho (Alm.) dan M Yamin Panca Setia (Alm.) tentang pelajaran dalam proses kerja politik sukarela yang dilakukan oleh banyak pihak, organisasi, kelompok dalam pemilihan presiden tahun 2014. Bukan buku tentang ajakan melakukan “people power” sebagaimana yang dinarasikan oleh Amien Rais.
Kita sama mengetahui hari-hari belakangan Amien Rais dan gerombolannya lantan berteriak tentang seruan “people power” sebagai ekspresi politik mereka dalam mengkritisi (atau menggangg?) proses politik elektoral yang tengah berlangsung dan merecoki jalannya pemerintahan yang sah.
Perihal posisi politik yang diambil Amien Rais dan gerlombolannya sesungguhnya bukanlah urusan kami, keluarga dari almarhum Bimo Nugroho. Kepentingan yang diusungnya juga bukan tanggung jawab kami. Tetapi, kami sebaga anak-anak dan istri almarhum Bimo Nugroho sangat berkeberatan dengan digunakannya buku karya orang yang kami kasihi tersebut dalam upaya Amien Rais menggiring opini publik tentang adanya “JOKOWI PEOPLE POWER”. Meskipun secara tersurat itu tidak dikatakannya, gestur politik ang ditunjukkan lewat pamer buku tersebut sepenuhnya membuat orang akan berfikir tentang adanya Jokowi people power. Patut diduga dengan kuat Amien RAis sedang mencari relevansi “people power” yang diserukannya.
Di sinilah keberatan kami sebagai keluarga almarhum Bimo Bugroho timbul. Kami menolak upaya tak beretika yang dilakukan Amien Rais dengan menggunakan hasil tulisan orang yang sudah tidak bisa melakukan bantahan untuk kepentingan politik pribadinya. Politisasi buku “JOKOWI PEOPLE POWER” tidak sepatutnya dilakukan. Kami meinta kepada Amien Rais untuk menjelaskan tujuannya dalam politisasi buku “JOKOWI PEOPLE POWER” tersebut.
Tertanda,
Taty Apriliyana (istri Bimo Nugroho)
Hayuning Sumbadra, Btari Kinayungan, SAngayu Piwulang Sae (anak-anak Bimo Nugroho)”.
(2) http://bit.ly/2WCZOMJ, arsip cadangan.
======
CATATAN
Jika tidak dibaca dengan teliti, sekilas antara SUMBER dengan sumber (2) PENJELASAN namanya hampir mirip.
======
Sumber: https://www.facebook.com/groups/fafhh/permalink/902446576754545/