“Sangat tidak benar Menlu RI datang ke Arab Saudi untuk mengarahkan KBRI dan KJRI untuk menyukseskan pasangan capres-cawapres tertentu. Tuduhan MRS dalam video yang dibuat di Kota Suci Madinah tersebut adalah merupakan fitnah,” ujar Dubes RI untuk Arab Saudi, Agus Maftuh Abegebriel. Selengkapnya di bagian PENJELASAN dan REFERENSI
fyi : Baca sampai selesai dan sikapi dengan bijaksana
=============================================
Kategori : DISINFORMASI / Konten yang Menyesatkan
=============================================
Habib Rizieq Syihab yang saat ini berada di Saudi, mengaku mendapatkan laporan ini secara langsung dari WNI yang bekerja di KBRI Riyadh dan KJRI Jeddah. Para staf KBRI dan KJRI, sebut Rizieq, merasa hak untuk memilih dalam Pilpres 2019 terancam.
“Sangat kita sesalkan beberapa waktu yang lalu Menlu datang ke Saudi Arabia, kemudian melakukan pertemuan, baik di KBRI maupun di KJRI, selanjutnya Menlu tanpa malu-malu, tanpa sungkan-sungkan, secara terang-terangan mengajak para staf dan seluruh pekerja yang ada di KBRI maupun KJRI agar bekerja keras memenangkan paslon 01, yaitu Jokowi. Ini sangat kita sesalkan karena apa yang disampaikan oleh Menlu tersebut bernada ancaman dan itu sangat merisaukan seluruh staf maupun para pekerja dan pegawai yang ada di KBRI dan KJRI,” ujar Rizieq dalam video yang ditayangkan akun youtube Front TV, yang diunggah pada tanggal 29 Maret 2019.
Sumber : http://bit.ly/2WHd538 – Sudah ditonton 42,210 kali saat tangkapan layar diambil.
============================================
PENJELASAN
Dubes RI untuk Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel menyesalkan pernyataan Habib Rizieq yang menyebut Menlu Retno Marsudi menggalang kemenangan untuk capres Jokowi kepada staf KJRI Jeddah dan KBRI Riyadh. Agus menyebut Rizieq menyampaikan fitnah.
“Sangat tidak benar Menlu RI datang ke Arab Saudi untuk mengarahkan KBRI dan KJRI untuk menyukseskan pasangan capres-cawapres tertentu. Tuduhan MRS dalam video yang dibuat di Kota Suci Madinah tersebut adalah merupakan fitnah,” ujar Agus kepada detikcom, Senin (1/4/2019).
Agus mengatakan kunjungan Retno ke Saudi terkait peresmian pelayanan satu atap di Jeddah. Selain itu, Agus menyesalkan Rizieq yang memfitnahnya.
“Beberapa minggu sebelumnya, 1 Rajab 1440 H, dalam sebuah pertemuan dengan WNI di Mekah yang beredar di medsos dan YouTube, MRS juga melancarkan fitnah kepada saya sebagai Duta Besar RI di Arab Saudi. Fitnah tersebut adalah MRS menuduh Dubes akan mencabut paspor WNI yang mendukung pasangan capres-cawapres tertentu. Dalam rekaman tersebut, MRS juga memerintahkan kepada hadirin untuk menyampaikan rekaman video tersebut kepada Dubes RI di Riyadh,” kata Agus.
“Tuduhan tersebut adalah sangat tidak berdasar dan mengarah pada penyebaran fitnah yang sistematis terhadap perwakilan RI yang berada di Arab Saudi,” imbuhnya.
Agus menyayangkan Rizieq sudah menyebar fitnah-fitnah tersebut. Apalagi diketahui Rizieq berdomisili di Mekah, yang merupakan kota suci.
“Kami menyesalkan Kota Suci Mekah dan Madinah dijadikan sebagai tempat menebar fitnah,” tuturnya.
KJRI Jeddah membantah pernyataan imam besar FPI, Habib Rizieq Syihab, yang menyebut Menlu Retno LP Marsudi mengimbau staf KBRI Riyadh dan KJRI Jeddah di Arab Saudi agar memenangkan capres Joko Widodo. Hal itu dinyatakan tidak benar.
“Tidak benar bahwa Menlu RI mengajak pejabat dan staf KBRI Riyadh dan KJRI Jeddah untuk memenangkan salah satu calon pada Pemilu 2019,” demikian pernyataan KJRI Jeddah lewat pernyataan tertulis, Senin (1/4/2019).
Retno berada di Jeddah pada 3-5 Maret 2019 untuk meninjau pelayanan publik yang ada dan meresmikan Gedung Pelayanan Terpadu Satu Atap di KJRI Jeddah. Selain itu, Retno juga mengunjungi Sekolah Indonesia Jeddah (SIJ) karena ada rencana pemindahan gedung sekolah.
“Tidak benar Menlu RI melakukan pertemuan dengan staf di KBRI. Menlu RI tidak ke KBRI Riyadh dan hanya melakukan kunjungan ke Jeddah,” papar KJRI Jeddah.
Dalam pertemuan di aula Wisma KJRI Jeddah, Retno menegaskan dua isu penting yaitu terkait peningkatan pelayanan publik bagi WNI dan peningkatan kerjasama ekonomi Indonesia-Arab Saudi. Secara lisan dan tertulis, Retno sudah menginstruksikan perwakilan RI untuk mendukung penuh PPLN dan agar tetap menunjukkan sikap netral.
“Sebagai catatan, pelaksanaan pemilu di luar negeri adalah tanggung jawab dan kewenangan Panitia Pemilu Luar Negeri (PPLN) yang bertanggung jawab langsung kepada KPU. Anggota PPLN adalah dari unsur masyarakat Indonesia di luar negeri,” jelas KJRI Jeddah.
Sementara itu, Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri Lalu Muhammad Iqbal mengatakan, pihaknya tidak akan melaporkan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab soal video yang menyebutkan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengarahkan para staf Kedutaan Besar dan Konsulat Jenderal RI di Arab Saudi untuk memenangkan calon presiden petahana Joko Widodo.
Menurut Iqbal, langkah klarifikasi Kemlu sudah cukup untuk memastikan apa yang disampaikan Rizieq tidak benar.
“Enggak ada (melaporkan). Saya kira klarifikasi yang kami sampaikan ini sudah memadai yang penting publik tahu bahwa apa yang disampaikan itu tidak benar,” ujar Iqbal di Kantor KPU, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta, Selasa (2/4/2019).
Iqbal menduga Rizieq Syihab bisa tidak berbohong, namun mendapatkan informasi yang salah tentang kunjungan dari Menlu ke Arab Saudi. Pasalnya, Menteri Retno hanya melakukan kunjungan ke KBRI Jeddah dan tidak melakukan kunjungan KBRI Riyadh.
Iqbal juga menegaskan, Menteri Retno selalu menyampaikan dua hal terkait Pemilu 2019 ketika bertemu dengan para staf Kedutaan Besar dan Konsulat di manapun. Pertama, kata Iqbal, memastikan agar pemilu berjalan lancar karena perwakilan pemerintah harus memberikan dukungan terhadap PPLN sehingga pemilu berjalan lancar dan sukses.
“Kedua semua diminta untuk bersikap profesional, netral dan berintegritas bahkan seruan untuk bersikap netral itu juga disampaikan secara resmi secara tertulis kepada semua perwakilan. Jadi enggak mungkin Menteri Luar Negeri mengarahkan kepada salah satu pasangan calon,” pungkas dia.
REFERENSI: