Penyidik seniorKomisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan menegaskan bahwa kabartersebut tidak benar.
======
Kategori : KLARIFIKASI
======
Sumber : Media Sosial Facebook dan Twitter
Narasi :
1. TernyataKompol Novel Baswedan Politikus Binaan Gerindra
2. Ternyata kelakuannya itu sama saja dengan sepupunya si AniesBaswedan itu, sebelas dua belas.
Kena musibahkok malah jadi arogan, bukannya pasrahkan kepada Allah Yang Maha Tahu, ini kokmalah nyinyir. Ternyata orang Gerindra. Huh!
Penjelasan :
Belum kelar kasus penyiraman air keras yang menyerang NovelBaswedan sejak hampir 2 tahun yang lalu, kali ini Novel Baswedan yang berprofesisebagai penyidik senior di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diserang olehkabar tak sedap di media sosial.
Novel Baswedan dikabarkan sebagai ‘orang’ alias partsipanpartai Gerindra.
Banyak warganet mengunggah kabar tersebut disertai narasimendiskreditkan nama Novel Baswedan.
Kabar yang belum jelas kebenarannya itu bermula daripernyataan Ketua Presidium IndonesiaPolice Watch (IPW) Neta S Pane.
“Klarifikasiitu menjadi penting karena menyangkut independensi KPK dalam hal pemberantasan korupsidan KPK tidak ditunggangi kepentingan politiktertentu dalam pemberantasan korupsi di tahun politik 2019 ini,” kataNeta, Senin (1/4/2019).
Netamengaku juga hanya menerima isu, sehingga dia meminta klarifikasi. Isu itu,kata Neta, berkembang setelah Novel disebut oleh jubir Badan PemenanganNasional (BPN) Prabowo-Sandi sebagai salah seorang kandidat jaksa agung. DuaWaketum Gerindra, yaitu Fadli Zon dan Arief Poyuono, menurut Neta, jugamengungkap kedekatan Novel dengan Prabowo. Bahkan, masih kata Neta, AriefPoyuono menyebut Novel dengan sebutan ‘orang kita’.
“Pernyataan ketiga tokoh ituharus disikapi pimpinan KPK agar independensi lembaga itu tetap terjagasehingga KPK tidak ditunggangi dan diperalat kekuatan partai politik tertentuuntuk mengkriminalisasi lawan-lawan politiknya dengan isu atau kasus-kasus korupsi,”ujarnya.
Menanggapi haltersebut, Novel Baswedan memberikan klarifikasinya.
Novel menegaskan bahwa kabar tersebut sama sekali tidak benar.
“Itu isu aneh Mas. Tentu saja tidak benar,” ujarNovel kepada Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu diJakarta, Senin (1/4).
Novel tidak tahu motif di balik rumor itu. Hanya memangdugaan dia, isu dirinya orang Gerindra sengaja dihembuskan oleh pihak tertentuuntuk pengalihan isu.
“Saya cuma khawatir ini sekedar pengalihan isu,”kata Novel.
Belakangan rumor itu santer setelah Jurubicara BadanPemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi Andre Rosiade memberi bocoran kepadawartawan, bahwa Novel atau Bambang Widjojanto akan menjadi Jaksa Agung bilapasangan calon 02 menang Pilpres 2019.
“Orang pake asumsilalu ditanggapi dengan bagaimana mas?” ucapnya.
“Sebenarnya saya nggak berminat untuk tanggapi mas.Karena saya khawatir ini hanya pengalihan isu atau pancingan saja,”sambung sepupu Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ini.
Novel yang merupakanmantan anggota Polri ini juga mendapatkan tudingan itu melalui grup WhatsAppanggota Polri.
“Sayadapat informasi bahwa fitnah ini banyak di-share digrup-grup anggota Polri,” ujar Novel, dikutip dari Tribunnews.
Lalu,alasan lainnya dirinya dianggap menjadi bagian dari Gerindra adalah soaldirinya yang mengkritik kerja Polri.
Selainitu, protes dirinya pada Presiden Joko Widodo (Jokowi) dianggap dirinya memihakpada Prabowo.
“Bagi saya aneh saja kalau saya mengkritik kerja Polri yang ‘enggan’mengungkap penyerangan terhadap saya,” ujar Novel.
“Lalusaya juga protes terhadap sikap Presiden yang diam saja dan tidak mau membentukTGPF atas serangan-serangan terhadap orang-orang KPK, lalu saya dianggappolitisi Gerindra. Lucu saja sih.” Tutur Novel.
Pihak KPKmelalui juru bicaranya, Febri Diansyah, menegaskan bahwa tak satu pun di KPKpunya hubungan dengan kelompok politik mana pun. Baik unsur pimpinan sampaipegawainya ‘bersih’ dari keterlibatan dengan partai politik.
“KPK mulai dari unsur pimpinan sampai pada unsur pegawaimemastikan tidak akan terkait pada kelompok politik praktis mana pun,”ujar Febri saat ditemui di Gedung Merah Putih KPK, Senin (1/4), dikutip dariCNN Indonesia.
Febri berharap pihaknya ditempatkan sebagai lembagaindependen. Terlebih menurutnya, Novel sendiri sudah membantah langsung rumortak sedap tersebut.
“Jangan tarik KPK ke isu politik praktis karena ituhanya akan merugikan upaya pemberantasan korupsi kita,” imbuhnya.
Febrijustru mengingatkan bahwa kasus penyiraman air keras terhadap Novel sudahberusia hampir dua tahun. Selama itu pula, pelaku yang melukai kedua mata Noveltak ditemukan.
Kasus ini yang jauh lebih penting ketimbang menarik-narik KPKke dalam politik praktis.
“Ini yang lebih penting diupayakan agar teror-terorterhadap penegak hukum tersebut tidak kemudian ditutupi oleh isu-isu yang tidaksubstansial,” pungkas Febri.
Referensi:
https://politik.rmol.co/read/2019/04/01/384319/novel-baswedan-bukan-orang-gerindra