Yang berada di foto asli adalah Walter Cavanagh, selengkapnya di bagian PENJELASAN dan NARASI.
======
KATEGORI
Konten yang Dimanipulasi.
======
SUMBER
http://bit.ly/2IdDuBu https://archive.fo/dGl72, akun “Edi Suryadi” (facebook.com/calon.ri), sudah dibagikan 11 kali per tangkapan layar dibuat.
======
NARASI
“Capres kartu..”
======
PENJELASAN
(1) http://bit.ly/2rhTadC / http://bit.ly/2MxVN7S, First Draft News: “Konten yang dimanipulasi
Ketika informasi atau gambar yang asli dimanipulasi untuk menipu”.
——
(2) Salah satu sumber foto asli, http://bit.ly/2uNa0m5 Getty Images: “Cavanagh flashes some of his 1500 credit cards. As the holiday shopping season descends upon us, we
Cavanagh flashes some of his 1500 credit cards. As the holiday shopping season descends upon us, we can all take a lesson from Walter Cavanagh: The Shell Beach retiree is listed in Guinness for having more credit cards than anyone else in the world but he only uses one of his 1,500, paying it off in full every month. (Photo by Stephen Osman/Los Angeles Times via Getty Images)”.
——
(3) Salah satu artikel yang berkaitan, Liputan6(dot)com: “Pecahkan Rekor, Pria Koleksi 1.497 Kartu Kredit”. Selengkapnya di bagian REFERENSI.
======
REFERENSI
http://bit.ly/2UlE3jR Liputan6(dot)com: “Pecahkan Rekor, Pria Koleksi 1.497 Kartu Kredit
Indy Keningar
05 Jan 2016, 14:15 WIB
(foto)
Walter Cavanagh punya ribuan kartu kredit yang dikumpulkannya sejak tahun 70-an. Ia menjadi pemegang rekor dunia kartu kredit terbanyak.
Liputan6.com, California – Memiliki kartu kredit satu saja, kadang-kadang bisa membuat orang ‘kebablasan’. Bayangkan jika seperti Walter Cavanagh yang memiliki 1.497 kartu kredit, yang keseluruhannya memiliki nilai US$1,7 juta.
Saat ini, Walter menjadi pemegang rekor kartu kredit terbanyak dan dompet terpanjang di dunia. Dompet miliknya jika dibentangkan panjangnya 76 meter, memiliki berat 76 kg, dan bisa menampung 800 kartu. Namun sebagian besar koleksi kartunya disimpan dalam kotak penyimpan bank.
Guinness Book of World Records memberi julukan Mr. Plastic Fantastic pada Walter, yang namanya tercatat di buku setiap tahunnya sejak 1971.
“Semua ini bermula pada tahun 60-an, tutur Walter pada ABC News, Selasa (5/1/2016)
“Saya dan seorang teman di Santa Clara, California membuat taruhan konyol: barangsiapa bisa memiliki banyak kartu kredit di akhir tahun akan ditraktir makan,” ujarnya.
“Saat itu saya baru jadi anggota Peace Corps baru dan memiliki 143 kartu di akhir tahun. Teman saya mengumpulkan 138. Saat ini ia masih menjadi apoteker–seperti saya juga dulu–jika ia bekerja sedikit lebih keras, mungkin ia yang jadi pemenang,” ujarnya lagi.
(foto)
Hal penting tentang kartu kredit
Dengan adanya pagu sejumlah US$1,7 juta untuknya setiap saat, Walter mengaku nilai kartu kreditnya baik.
“Hampir sempurna, saya memiliki nilai kartu kredit yang hampir sempurna. Saya hanya menggunakan satu kartu dan membayarnya di akhir bulan. Namun Anda perlu melihat panjangnya laporan kartu kredit saya–wow!” katanya kagum.
Walter mendapat kartu kredit dari berbagai tempat, antara lain pom bensin, bandara, bar, bahkan kedai es krim di Texas. Semua memiliki limit berbeda. Kartu dengan limit terendah memiliki pagu maksimal $50.
Ada juga kartu antik. Jika ditelusuri, bisa melihat pergantian kartu kredit dari bahan kertas ke aluminum hingga platsik seperti yang sekarang ini beredar.
Beberapa waktu lalu, Walter pernah memiliki kartu kredit perak dari Mapes Hotel, hotel sekaligus kasino pertama di Reno, yang tutup pada Desember 1982. Hotel itu merupakan ‘korban’ dari penutupan besar-besaran akibat kompetensi yang semakin keras. Kartu tersebut merupakan barang kolektor, menurut Walter, yang memberi ‘hak khusus dengan kredit tak terbatas’.
Hanya ada satu perusahaan yang menolak kartu kredit Walter yaitu, J.J. Newberry Co dan itupun terjadi pada tahun 70-an. Saat itu Walter telah memiliki 100 kartu kredit.
“Mereka mengatakan saya punya kartu kredit terlalu banyak,” ungkapnya.
“Hingga hari ini saya tak memiliki kartu dari Newberry dalam koleksi saya.”
Jika menerima peringatan penolakan, Walter mengaku akan mengirim surat para perusahaan kartu kredit dengan menjelaskan targetnya melanjutkan rekor dunia.
Jika kartunya tidak lagi valid, Walter tidak lagi menghitungnya sebagai koleksi. Ia mengasumsikan semuanya masih berlaku sampai ada kabar yang menyatakan sebaliknya.
Awal mulanya, ketika kartu kredit Walter mulai menggunung, seorang teman memberitahunya bahwa ia perlu mengabarkan pencapaiannya ini pada Guiness untuk dicatat jadi rekor dunia. Seorang penerbit menerimanya, namun, Walter menyadari bahwa untuk mempertahankan titel-nya, ia perlu terus mengoleksi. Ia pun terus-terusan mengisi formulir pendaftaran kartu dan tak pernah berhenti.”
======
Sumber: https://facebook.com/groups/fafhh/permalink/868601206805749/