Terkait peristiwa yang terekam dalam video tersebut, Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Pol Frans Barung Mengera menegaskan, bahwa kejadian itu bukan Pemilu 17 April 2019, tapi Pilkada serentak 2018 di Sampang. Selengkapnya di bagian PENJELASAN dan REFERENSI.

BACA sampai SELESAI dan sikapi dengan bijaksana

============================================
Kategori : DISINFORMASI / Konten yang Salah
============================================

Video kericuhan yang menyebut ribuan warga mengepung kantor Komisi Pemilihan Umum Sampang, Madura, Jawa Timur, beredar di media sosial pada Senin, 22 April 2019. Video ini diberi narasi :
“Pecah!! Madura kacau, ribuan warga Sampang madura kepung KPU tuntut kecurangan massa bentrok dgn polisi, KPU berhadapan dgn rakyat”

Beberapa sumber :
1. https://web.archive.org/web/20190422172334/https://www.youtube.com/watch?v=5LwIBQQ8E0Q – Akun youtube Yekti Setyohingtyas ( youtube.com/channel/UC-ghF6AvrcLbXkphJg5lRUQ ) – Sudah ditonton 559 kali saat tangkapan layar diambil.

2. https://web.archive.org/web/20190422172454/https://www.facebook.com/zulmahri.zulmahri/videos/1058594121000038/ – Akun facebook Abu ( facebook.com/zulmahri.zulmahri/ ) – Sudah dibagikan 80 kali saat tangkapan layar diambil.

3. https://www.facebook.com/search/top/?q=Madura kacau, ribuan warga Sampang madura kepung KPU&epa=SEARCH_BOX – Public post di facebook

=========================================

PENJELASAN

Terkait peristiwa yang terekam dalam video tersebut, Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Pol Frans Barung Mengera menegaskan, bahwa kejadian itu bukan Pemilu 17 April 2019, tapi Pilkada serentak 2018 di Sampang.

“Kami tegaskan (video) ini kejadian Pilkada serentak 2018 yang diulang dahulu yang dimenangkan bupati sekarang (Slamet Junaidi),” tegas Barung via pesan WhatsAppnya (WA), Senin (22/4) petang.

Seperti diketahui, pada 9 Juni 2018 lalu terjadi unjuk rasa menuntut Pilkada Sampang tanggal 27 Juni, diulang. Aksi di kantor Panwaslu setempat itu berakhir ricuh.

Kerusuhan bermula saat massa aksi berupaya menerobos barikade polisi. Aksi saling dorong pun tak bisa dihindari, dan memaksa polisi untuk melepas tembakan gas air mata.

Karena video tersebut berpotensi makin memperkeruh proses rekapitulasi suara Pemilu 2019, Polda Jawa Timur memastikan akan menindak tegas siapapun yang telah mengedarkan video kerusuhan di Sampang tersebut.

“Ya pasti (akan menindak),” tutup Barung.

REFERENSI :
https://www.merdeka.com/peristiwa/polda-jatim-sebut-video-kerusuhan-pemilu-di-sampang-itu-pilkada-2018.html
https://www.viva.co.id/pemilu/berita-pemilu/1142104-hoax-beredar-video-ricuh-ribuan-warga-kepung-kantor-kpu-sampang
https://www.barometerjatim.com/hoaks-rusuh-pemilu-2019-di-sampang-ternyata-pilkada-2018/
https://pojoksatu.id/news/berita-nasional/2019/04/22/waspada-beredar-video-hoax-sampang-rusuh-ribuan-warga-serang-kpu/