Kabar mengenai adanya tiga orang anak meninggal lantaran memakan cokelat bermerek “Mermaid” di Badung, Bali tidak benar. Direktur Utama RSD Mangusada Badung, dr. Nyoman Gunarta, menyatakan informasi tersebut tidak benar. Menurutnya, tidak ada di Rumah Sakit Daerah Mangusada yang merawat tiga anak lalu meninggal seperti isi dalam kabar tersebut. “Tidak ada jenazah anak-anak yang meninggal atau dititipkan di RSD Mangusada. Selain itu yang perlu kami tegaskan juga tidak ada nama rumah sakit RSUD Kapal,” ujarnya.
=====
Kategori: False Context
=====
Sumber: Media SosialFacebook
https://www.facebook.com/groups/546069348843456/permalink/2089454064504969/
=====
Narasi:
1) Mohon maaf,kami membantu utk share info dari dokter Dwija yg dinas di RSUD Kapal. Coklatini beracun.. Barusan kejadian 3 anak meninggal setelah makan coklat ini..3orang yg lain dirujuk ke rs juga akhirnya meninggal.. Mohon diperhatikan anak²khususnya yg senang camilan belanja makanan spt ini diperhatikan.. Terima kasih🙏🏽🙏🏽
Mohon share kegrup lainnya. suksma🙏🙏
2) Assalamaulikum.wr.wb.
Mohon maaf, kamimembantu utk share info dari dokter Dwija yg dinas di RSUD Kapal. Coklat iniberacun.. Barusan kejadian 3 anak meninggal setelah makan coklat ini.. 3orangyg lain dirujuk ke rs juga akhirnya meninggal.. Mohon diperhatikan anak²khususnya yg senang camilan belanja makanan spt ini diperhatikan.. Terima kasih🙏🏽🙏🏽
Mohon share🙏
3) Mohon maaf,kami membantu utk share info dari dokter Dwija yg dinas di RSUD Kapal. Coklatini beracun.. Barusan kejadian 3 anak meninggal setelah makan coklat ini..3orang yg lain dirujuk ke rs juga akhirnya meninggal.. Mohon diperhatikan anak²khususnya yg senang camilan belanja makanan spt ini diperhatikan.. Terima kasih🙏🏽🙏🏽
Mohon share🙏
=====
PenjelasanLengkap:
Di wilayah KabupatenBadung, Bali tersebar informasi mengenai telah meninggalnya tiga orang anaklantaran mengkonsumsi cemilan cokelat bermerek “Mermaid.” Adapun, dalaminformasi itu disebutkan tiga orang anak itu meninggal di RSUD Kapal yangdikatakan terletak di Badung.
Setelah dilakukanpenelusuran, informasi tentang telah meninggalnya tiga orang anak di KabupatenBadung, Bali tidak benar. Direktur Utama RSD Mangusada Badung, dr. Nyoman Gunarta, menyatakan informasitersebut tidak benar. Gunarta juga memastikan bahwa tidak ada tenaga medisbernama Dwija di RSD Mangusada. “Informasi itu hoaks. Tidak ada dokter di RSDMangusada bernama Dokter Dwija,” jelasnya.
Selain itu, menurutnya,tidak ada di Rumah Sakit Daerah Mangusada yang merawat tiga anak lalu meninggalseperti isi dalam kabar tersebut. “Tidak ada jenazah anak-anak yang meninggalatau dititipkan di RSD Mangusada. Selainitu yang perlu kami tegaskan juga tidak ada nama rumah sakit RSUD Kapal,”ujarnya.
Gunarta berharap, masyarakatkini harus jeli dan berhati-hari menerima informasi. Lantaran banyak sekaliberita hoaks yang muncul di media sosial.
“Nama kami kiniRSD Mangusada, Bukan Rumah Sakit Kapal, Jadi sudah jelas itu tidak benar,”jelasnya.
Dari paparan Gunartaitu dapat dikatakan bahwa kejadian keracunan pada tiga orang anak hinggameninggal di Badung, Bali tidak benar. Adapun, peristiwa terkait cokelat “Mermaid”memakan korban sebenarnya terjadi di Pekalongan, Jawa Tengah.
Kepala Loka POMBuleleng, Made Ery Bahara Hartana menyatakan, kasus dugaan keracunan Mermaiditu memang benar terjadi. Hanya saja kasusnya ada di Pekalongan, Jawa Tengah.Meski demikian ia mengaku mendapat mandat dari pemerintah pusat untuk melakukanpenelusuran peredaran cokelat tersebut.
“Kalau cokelatnyaitu produksinya di Tangerang, kejadiannya di Pekalongan, Semarang, ujisampelnya sudah diambil BPOM Semarang, hanya saja hasilnya belum keluar karenabaru saja. BPOM seluruh Indonesia memang diwanti-wanti waspada dan melakukanpenelusuran penyebarannya,” kata Ery.
=====
Referensi:
https://www.facebook.com/groups/fafhh/permalink/883423851990151/
https://www.nusabali.com/berita/51336/rsd-mangusada-sebut-cokelat-beracun-hoax
https://www.nusabali.com/berita/51370/loka-pom-buleleng-lakukan-penyisiran
https://www.facebook.com/groups/fafhh/permalink/880951008904102/
=====
Catatan:
Informasi terkait cokelat merek “Mermaid” hingga kini (30/4) informasinya masih dipantau agar mendapat kejelasan atas kandungan dalam cokelat tersebut beracun atau tidak. Hingga tulisan ini diturunkan, pihak BPOM Semarang, selaku penguji kandungan cokelat tersebut belum memaparkan hasil uji laboratoriumnya.