Debunk ini berisi bantahan dari Kemenristek Dikti terkait beredarnya surat palsu perihal pengembangan Hybrid. surat tersebut mengatasnamakan Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Ditjen Belmawa) Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti). Kepala Seksi Pengakuan Pembelajaran Lampau Ditjen Belmawa Kemristek Dikti, Alam Nasrah Ikhlas menegaskan bahwa surat tersebut bukan dari pihak Ditjen Belmawa.
======
======
[SUMBER]: MEDIA DARING
======
[PENJELASAN]:
Beredar informasi mengenai surat yang mengatasnamakan Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Ditjen Belmawa) Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti).
Surat bernomor 27/B2.3/TU/2019 ini berisi undangan kepada Direktur Akademi Manajemen Administrasi Yogyakarta untuk datang dalam acara Bimbingan Teknis Pengembangan Konten Hybrid Learning dengan Skema Transfer Kredit.
Dalam surat itu juga disebutkan bahwa acara bimbingan akan berlangsung pada Rabu dan Kamis (20-21/2/2019) pukul 07.30-17.00 WIB di Hotel Le Meridien, Jalan Jenderal Sudirman Kavling 18-20 Sudirman Jakarta Pusat.
Menurut informasi yang didapat, surat ini diterima pihak Ditjen Belmawa Kemenristek Dikti pada Kamis (14/2/2019).
Menanggapi hal tersebut, Kepala Seksi Pengakuan Pembelajaran Lampau Ditjen Belmawa Kemristek Dikti, Alam Nasrah Ikhlas menegaskan bahwa surat tersebut bukan dari pihak Ditjen Belmawa.
“Ditjen Belmawa tidak pernah mengeluarkan surat seperti itu,” ujar Alam saat dihubungi Kompas.com pada Kamis (14/2/2019).
Alam mengungkapkan bahwa Ditjen Belmawa mendapatkan laporan adanya surat palsu pada Kamis (14/2/2019) pagi hari.
“Ada dua orang yang nanya ke saya, satu dari sesama kolega di kementerian dan satunya dari kolega saya di kampus. Katanya surat itu masuk ke email kampusnya,” ujar Alam.
Alam mengatakan bahwa ada perbedaan yang cukup signifikan antara surat palsu dengan surat asli.
“Dari penggunaan format penulisan suratnya, seperti kop, penggunaan font, dan lainnya. Ada aturan standardnya,” kata dia.
Kemristek Dikti juga memberikan imbauan kepada masyarakat untuk berhati-hati dengan surat palsu atau penipuan yang mengatasnamakan pihak Kemristekdikti.
Selain itu, akun instagram ristekdikti juga memberikan klarifikasinya terkait surat tersebut.
“#SobatRistekdikti, dihimbau tetap berhati-hati dengan surat palsu atau penipuan yang mengatasnamakan @ristekdikti.Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan (@dibelmawa) tidak pernah mengeluarkan surat seperti yang ada pada gambar berikut,” ujar akun tersebut.
======
REFERENSI: