Menurut data dari UN Comtrade (sebuah Lembaga PBB), memang benar Indonesia melakukan impor air setiap tahunnya sejak tahun 1989 hingga sekarang.

======

Kategori : KLARIFIKASI

======

Sumber : Media Sosial Twitter dan Facebook

Narasi :

Wkwkwk…gaes ada yg tahu gak sejak kapan yahhh kita impor air ??!! Helloowwww….yang bener aja wo kalau ngomong. Weleh…weleh dasar kang hoax!! Airrr mana airrr!! #DebatPintarJokowi #DebatMantulJokowi#prabowongaco

======

Penjelasan :

Debat capres ke-2 yang mengangkat tema energi, pangan, infrastruktur, sumber daya alam, dan lingkungan hidup, Minggu (17/2), panasnya debat tersebut masih berimbas hingga sekarang.

Terlebih dengan adanya cekfakta.com, pernyataan dari kedua capres yang bertanding di debat capres langsung dibuktikan kebenarannya.

Yang masih luput dalam pengecekan fakta dari debat tersebut adalah perkataan dari capres nomor urut 02, Prabowo Subianto, yang sebut perihal impor air yang dilakukan oleh negara Indonesia.

Banyak warganet yang mempertanyakan kebenaran dari perkataan dari Prabowo tersebut dengan narasi yang beragam.

Agar tidak fitnah dan meredam panasnya pembahasan di warganet terkait impor air.

Berdasarkan penelusuran yang dikutip dari cnbcIndonesia.com, terbukti bahwa Indonesia melakukan impor air setiap tahunnya sejak tahun 1989 hingga sekarang. Selain impor Indonesia juga ekspor.

CNBC Indonesia mengambil data perdagangan luar negeri yang dikompilasi oleh UN Comtrade (sebuah Lembaga PBB).

Menurut data UN Comtrade, air yang dimaksud data perdagangan tersebut adalah semua air yang masuk dalam golongan kode HS 2201.

HS 2201 adalah air, termasuk air mineral alam atau artifisial dan air soda, tidak mengandung tambahan gula atau bahan pemanis lainnya, maupun pemberi rasa; es dan salju.

Pada tahun 2017, jumlah impor air mencapai 3.168 ton (asumsi masa jenis air = 1kg/liter).

Namun demikian, pada tahun 2017 volume eskpor air mencapai 95.029 ton.

Artinya, volume ekspor air Indonesia hampir 30 kali lipat volume impornya.

Jadi seharusnya nilai impor air tidak menimbulkan kecemasan.

Bila ditelusuri lebih lanjut, ternyata harga air yang diimpor jauh lebih mahal ketimbang harga air yang di ekspor.

Untuk setiap 1 kg air yang diimpor, Indonesia harus merogoh kocek sebesar US$ 0,76. Sedangkan air yang di ekspor hanya dihargai US$ 0,2/kg.

Di pemberitaan sebelumnya juga pernah membahas soal impor air yang dimuat di Detik.com pada 18 Februari 2014, berjudul “Lewat Kedelai dan Gandum, RI Pengimpor Air Terbesar ke-6 di Dunia”.

Berikut isi tulisan berita tersebut :

Setiap tahun Indonesia harus mengimpor air rata-rata sebesar 101,7 miliar meter kubik. Padahal Indonesia merupakan produsen air terbesar ke-5 di dunia dengan volume 3,9 triliun meter kubik air per tahun.

“Tanaman kapas dan orang pemintal juga butuh air konsep air maya atau virtual water bukan air secara fisik tetapi dari produknya. Total impor air kita per tahun mencapai 101,7 miliar meter kubik. Kita importir tetap air,” kata Direktur Bina Penatagunaan Sumber Daya Air Kementerian PU Arie Setiadi saat ditemui di Hotel Four Seasons Kawasan Kuningan, Jakarta, Selasa (18/2/2014).

Menurut catatan Kementerian PU, Indonesia adalah importir air terbesar ke-6 di dunia. Pengimpor air di dunia adalah Pakistan dengan nilai impor 428,5 miliar meter kubik.

Referensi :

https://comtrade.un.org/db/mr/rfCommoditiesList.aspx…

https://finance.detik.com/…/lewat-kedelai-dan-gandum-ri-pen…

https://www.cnbcindonesia.com/…/apakah-benar-indonesia-meng…

https://www.facebook.com/groups/fafhh/permalink/840686139597256/