Deklarator Garbi, MahfudzSiddiq menegaskan, tidak ada pernyataan politik tentang dukungan pilpres dalamacara di Bandung akhir pekan lalu itu.

======

Kategori : KLARIFIKASI

======

Sumber : Media Sosial

======

Penjelasan :

Deklarasi organisasi masyarakat Gerakan ArahBaru Indonesia (Garbi) Chapter Bandung di GOR Arcamanik, Kota Bandung, Sabtu(12/1), diwarnai kemunculan simbol-simbol dukungan untuk pasangan calonpresiden nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi)-Ma’ruf Amin.

Sekretaris Garbi Chapter Bandung, SansanHasanudin yang hadir dalam deklarasi itu pun melempar pujian kepada Jokowi.

“Program Pak Jokowi luar biasa, satu diantaranya program ekonomi yang tidak mampu dilakukan oleh Presiden sebelumnya,misalnya Freeport. Kalau saya mendukung Pak Jokowi, karena posisinya diakuitidak diakui tergantung cara memandang kita,” ujar Sansan, yang dimuatdi beberapa media daring.

Sejak pernyataan dari Sansantersebut dan para peserta deklarasi itu yang memakai pakaian dengan simboldukungan kepada paslon presiden 01 itu, warganet menjadi heboh. Banyak warganetyang menyangka bahwa Garbi mendukung capres-cawapres nomor urut 01 dalamPilpres yang diselenggarakan tahun ini.

KlaimSansan dan kehadiran sebagian orang yang menggunakan simbol dukungan untukJokowi-Ma’ruf pada acara deklarasi Garbi Chapter Bandung kemudian diklarifikasioleh elite Garbi. Deklarator Garbi, Mahfudz Siddiq menegaskan, tidak adapernyataan politik tentang dukungan pilpres dalam acara di Bandung akhir pekanlalu itu.

Mahfudzmenyatakan, Ketua Garbi Kota Bandung Ecep Supriatna dan Ketua Garbi JabarMuhamamd Elvandi ketika berbicara di deklarasi, juga tidak ada pernyataan apapun soal dukung-mendukung di pilpres. “Karena Garbi sebagai ormas yangbaru tumbuh dari bawah sedang fokus memperluas jaringan organisasinya dansosialisasi ide tentang Arah Baru Indonesia,” kata politikus senior PKS,saat dihubungi melalui pesan singkat, Ahad (13/1).

Mahfudzmenegaskan, Garbi belum memiliki sikap politik terkait Pemilu 2019. Sebab,menurutnya, sampai sekarang Sekretariat Nasional Garbi belum terbentuk.

“Kalauanggota atau pendukung Garbi punya sikap pribadi, itu boleh dan sah saja.Lagipula Garbi kan keanggotaan dan pendukungnya beragam orang.Termasuk lintas partai juga,” tuturnya.

EcepSupriatna ikut membantah klaim bahwa pihaknya mendukung salah satu pasangancalon dalam Pilpres 2019 mendatang. Bahkan, dia juga tidak mengenalsegerombolan berkaos Jokowi-Ma’ruf Amin dan logo Garbi pada acara deklarasi diGOR Arcamanik.

“Bukan(anggota Garbi). Mereka datang dan tidak dikenal, dan kami pun tidak mengenalmereka sebagai bagian dari Garbi,” tegas Ecep saat dihubungi melalui pesansingkat, Ahad (13/1).

Ecepjuga menyatakan sejauh sepemahamannya, Garbi Bandung tidak dalam konteksmendukung salah satu pasangan mana pun. Menurutnya, Garbi memposisikan diriuntuk netral. Selanjutnya, konsentrasi Garbi sekarang lebih kepada membangunkonsilidasi internal dan melakukan sosialisai dan rekrutmen melalui kegiatandiskusi dan sosial.

Selainitu, sampai saat ini, Ecep mengaku masih belum bertemu dengan Sekretaris GarbiChapter Bandung, Sansan Hasanudin, yang memberikan sinyal mendukung Jokowi.Dalam konteks organisasi, pihaknya sangat tegas bahwa Garbi netral. Kemudian,pilihan masing-masing pengurus sendiri merupakan pilihan pribadi.

“Secaraorganisasi tidak ada paksaan dan setiap pilihan politik diserahkan padaindividu dan merupakan tanggung jawab pribadi masing-masing,” tutupnya.

Ketua Harian Garbi Jawa Barat Muhammad Elvandi enggan meresponskabar bahwa Garbi Bandung mendukung pasangan Jokowi-Ma’ruf secara berlebihan.Elevandi memilih menjelaskan deklarasi Garbi Bandung di GOR Arcamanik Bandung,Sabtu (12/1).

Acaraitu, kata Elvandi, menghadirkan pembicara calon doktor Ecep Supriatna yangdidaulat sebagai ketua Garbi Bandung, dan national speaker Garbi,Mahfudz Siddiq.

Elevandimengatakan ia selaku ketua harian Garbi Jabar membacakan SK, dan menyampaikanorasi Garbi. Menurut dia, Aula GOR Arcamanik dipenuni para sahabat Garbi dengankaos berwarna merah berlogokan Garbi.

“Acaradengan desain merah Garbi dimana-mana, adalah background yangmenarik untuk digunakan kampanye salah satu calon presiden,” dalam pesansingkat yang diterima Republika.co.id, Ahad (13/1).

Elevandimenerangkan, pada pukul 16.00 WIB, Mahfudz Siddiq menyudahi orasinya karenatiba-tiba ada serombongan para pemuda memakai kaos putih, bukan merah sepertipakaian peserta deklarasi sejak awal acara. Mereka tiba-tiba memasuki auladengan bergerombol sekaligus.

Setelahmereka memasuki ruangan, para peserta deklarasi Garbi yang umumnya masyarakatlangsung membubarkan diri dan keluar dari aula secara bertahap. Elevandimengaku hampir keluar ruangan setelah selesai orasi.

“Tapisaat para penyabot ini masuk, saya kembali ke aula untuk mengamati situasi.Yang tersisa di panggung hanyalah para musisi yang masih menyanyikan lagu untukpenutupan,” kata dia.

Rombonganbaru ini, lanjut Elevandi, memakai kaos bertuliskan ‘Jokowi Amin, IndonesiaMaju 01’ di depannya, sedangkan di bagian belakang bertuliskan ‘Jokowi Amin,Indonesia Maju 01’, Garbi. Selain itu, mereka berbadan tegap dan sebagianbertato.

“Saatmereka memasuki aula, tidak ada dialog dengan panitia Garbi, tidak ada salam,tidak ada keramahan. Tapi mereka langsung berbaris dan mengambil foto grupdengan panggung Garbi sebagai background-nya,” jelas Elevandi.

Kemudian,Elevandi melanjutkan, sebagian mereka langsung duduk, dan tim mereka mengambilfoto dari belakang sehingga membuat kesan bahwa mereka sedang mengikuti acara.Padahal, ia menyatakan, acara sudah bubar. Rombongan baru itu menunggu di aulahingga sekitar pukul 17.00 WIB.

Elevandimenyatakan, kejadian itu bisa dibuktikan dengan foto, video, dan kesaksian parapeserta deklarasi Garbi Bandung. Menurut Elevandi, acara tersebut mempunyaigaung nasional sehingga menjadi ‘makanan empuk’ bagi penumpang gelap ataukompetisi politik.

“Inilahyang namanya sabotase politik. Karena rombongan ini mengesankan Garbi KotaBandung adalah tim sukses paslon nomor 1. Foto-foto mereka langsung menyebar dibeberapa media online dengan framing khusus,”tuturnya.

Elevandimengatakan, mereka juga belum tentu benar-benar timses paslon 01. Sebab, iamengatakan, bisa jadi mereka ingin mengesankan timses paslon nomor 01 sebagaipenyabot.

“Yanglebih vital dari kejadian deklarasi itu adalah pembelajaran bagi Garbi untukmenyempurnakan kapasitas counter-sabotage. Banyak tools untukmengasah skill ini,” ucap Elevandi.

Referensi :

https://nasional.republika.co.id/berita/nasional/news-analysis/19/01/14/plawfe409-klaim-garbi-dukung-jokowi-dan-tudingan-sabotase-politik