Beberapa hari yang lalu, beredar video yang diklaim sebagai aksi demo petani cabai dari Desa Jeruk Gulung Kec. Dempet, Kab. Demak. Dalam aksinya tersebut, petani – petani itu membuang cabai ke jalan. Dari video yang beredar, muncul pernyataan bahwa rendahnya harga cabe akibat cabai impor dari Thailand dan Philipina.

Namun akhirnya, secara resmi melalui Pernyataan Petani Cabai Kabupaten Demak, Minggu (13/1), para petani yang mengikuti aksi tersebut meminta maaf.

“Kami mohon maaf kepada Pemerintah dan seluruh ummat atas insiden kejadian kemarin, saat di antara kami khilaf membuang cabai di jalan. Sungguh kejadian tersebut karena spontanitas, dan kami menyadari perbuatan tersebut tidak etis dan justru membuat kami menjadi malu,” demikian disampaikan Ketua Kelompok Tani Sumber Rejeki, Sugiyono yang mewakili petani cabai Desa Jerukgulung Kecamatan Dempet Kabupaten Demak.

“Kami memohon maaf juga, meralat dan koreksi, kemarin ada pernyataan ada impor padahal sebenarnya sejak 2016 sampai sekarang tidak ada impor cabai segar,” sambung dia.

Permintaan maaf tersebut juga dibarengi permohonan kepada para khalayak untuk menghapus beredarnya video aksi buang cabai termasuk berita tidak benar terkait aksi tersebut.

Hal lain turut disampaikan adalah menolak tegas pernyataan adanya impor cabai. “Kami menolak pernyataan adanya impor karena nyatanya tidak ada impor cabai. Kami juga berjanji tidak akan mengulangi dan akan lebih banyak melakukan diskusi dan dialog untuk mencari solusi seperti ini”, tambahnya.

Para petani di wilayah ini sangat bersyukur atas perhatian pemerintah. Kementerian di bawah komando Andi Amran Sulaiman senantiasa sigap menangani permasalahan yang dialami para petani.

“Kami atas nama petani cabai di Desa Jerukgulung, Kecamatan Dempet, Kabupaten Demak mengucap terima kasih kepada Bapak Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman beserta Gubernur Jawa Tengah dan Bupati Demak dengan begitu sigap membantu menyelesaikan masalah di lapangan dengan sangat cepat. Sungguh ini di luar dugaan kami sebelumnya”, lanjut Sugiyono.

Dalam pertemuan tersebut petani berkomitmen mengikuti anjuran untuk mengatur manajemen tanam, peningkatan dan estimasi biaya serta peningkatan kualitas hasil.

Selain itu, dilakukan penandatanganan nota kesepahaman untuk bermitra dengan Toko Tani Indonesia (TTI) dan PT Indofood CBP sebagai wujud pengamanan harga panen. Selain itu petani juga sepakat untuk menjual hasil produksi ke pasar lelang. “Kami juga akan menjual melalui pasar lelang cabai sebagaimana telah dilakukan di daerah sentra lain seperti Sleman, Kulonprogo, Magelang dan lainnya”, tambah Sugiyono.

Hadir dalam penandatanganin nota kesepahaman, Direktur Jenderal Hortikultura Suwandi, Manager PT Indofood CBD Tjan Tjin Siang, Ketua Toko Tani Indonesia Mulyoto, Kadis Pertanian dan Pangan Kabupaten Demak Wibowo.

REFERENSI:

https://m.trubus.id/amp/25250/usai-minta-maaf-petani-demak-minta-video-membuang-cabai-dihapus?__twitter_impression=true https://m.jawapos.com/jpg-today/14/01/2019/petani-demak-minta-maaf-gara-gara-aksi-buang-cabai-di-jalan/