Postingan ini berisi klarifikasi serta penjelasan yang diberikan oleh pihak kepolisian, guna menanggapi informasi yang beredar melalui pesan berantai whatsapp bahwa akan terjadi bentrok susulan antara warga Ambon dengan LSM Merah Putih.
Selengkapnya terdapat di penjelasan!
KATEGORI: KLARIFIKASI
===
SUMBER: MEDIA DARING
===
NARASI:
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono: “Hoaks itu. Tidak ada perang atau tawuran seperti yang disebutkan di pesan berantai itu,”.
Kasubag Humas Polres Bogor, AKP Iya Puspita Lena: “Hoaksya. Di lapangan kondusif, jadi masyarakat tidak perlu khawatir,”.
===
PENJELASAN: Beredar luas melalui pesan berantai yang menyebut bahwa akan terjadi bentrok susulan antara kelompok warga Ambon dengan LSM Merah Putih di wilayah Ciawi, Gadog, Bogor, Jawa Barat. Pesan tersebut mulai beredar sejak hari Senin malam 21 Januari 2019. Berikut bunyi pesan beredar:
Assalamualaikum, rekan grouf pbr, tlong di share ‘ ada info hari ini akan ada perang antara ambon dan lsm merah putih lokasi lampu merah ciawi gadog hingga pasar ciawi, buntut dari pengeroyokan debt colector, menurut info sudah siap siap berangkat ke ciawi kurang lebih 12 mobil, di khawatirkan jadi perang suku, mhon untuk rekan supaya menghindari lokasi tersebut, semoga bermanfaat.
Sontak banyak warga yang terkejut dan takut setelah mengetahui narasi di dalam pesan tersebut. Guna menanggapi informasi tersebut, pihak kepolisian pun akhirnya angkat bicara. Melansir dari kabartangsel.com, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono menegaskan bahwa pesan berantai tersebut adalah tidak benar alias kabar bohong.
Argo meminta kepada masyarakat luas, agar lebih bijak dalam menyebar informasi dalam bentuk apapun. Hal tersebut dilakukan guna menjaga situasi tetap kondusif dan tidak terjadi kegaduhan.
Senada dengan Kombes Pol Argo, Kasubar Humas Polres Bogor AKP Ita Puspita Lena menyatakan, kondisi di wilayah Kecamatan Ciawi hingga Simpang Gadog masih kondusif dan tidak ada bentrokan seperti yang dikabarkan di media sosial. Oleh sebab itu, pihaknya meminta masyarakat tidak mudah percaya dengan informasi melalui media sosial yang tidak memiliki kejelasan sumber.
===
REFERENSI:
