GP Ansor tidak pernah adakan aksi apapun terkait cuitan Dubes Saudi selain surat kepada Kemenlu dan jalur yang semestinya. Dan GP Ansor masih satu komando mensikapi hal ini, dipastikan flyer ini adalah HOAX!

 

======

 

Kategori : HOAKS

 

======

 

Sumber : Media Sosial Facebook

 

======

 

Penjelasan :

 

Beredar di media sosial poster maupun foto papan reklame yang berisi narasi “10 Juta Massa PBNU & GP Ansor akan Mengepung Kedubes Arab Saudi”, yang membuat heboh warganet.

 

Menanggapi beredarnya poster itu, akun resmi Twitter milik GP Ansor memberikan klarifikasi.

 

“GP Ansor tidak pernah adakan aksi apapun terkait cuitan Dubes Saudi selain surat kepada Kemenlu dan jalur yang semestinya. Dan GP Ansor masih satu komando mensikapi hal ini, dipastikan flyer ini adalah HOAX! #KitaIniSama #ansor #banser,” keterangan tertulis @Official_Ansor.

 

Sebab musabab dibuatnya poster sesat tersebut, bermula dari cuitan Dubes Arab Saudi untuk Indonesia Osama bin Mohammed Abdullah Al Shuaibi di media sosial Twitter yang menyebut ‘organisasi sesat’ kepada PBNU.

 

“Massa yang berjumlah lebih dari satu juta berkumpul demi menyatakan persatuan umat Islam merupakan reaksi keras terhadap dibakarnya bendera tauhid oleh seorang dari pihak organisasi sesat menyimpang kurang-lebih sebulan yang lalu,” cuitan Osama.

 

Pihak GP Ansor sudah meminta Menlu Retno meminta klarifikasi dan permintaan maaf dari Dubes Saudi terkait cuitan tersebut.

 

Berikut ini isi surat GP Ansor:

Salam silaturahim teriring do’a kami sampaikan semoga Ibu senantiasa dalam lindungan Allah SWT., serta dimudahkan dalam melaksanakan aktivitas sehari hari. Amien. 

Bersama ini, Kami, Pimpinan Pusat GP Ansor, merujuk kepada pernyataan dari Yang Mulia Duta Besar Kerajaan Arab Saudi untuk Indonesia, sebagaimana diunggah pada suatu akun media sosial Twitter, di hari Ahad, tertanggal 2 Desember 2018, pukul 13.05 WIB. Lampiran screenshot unggahan akun media sosial tersebut juga kami sertakan dalam surat ini (selanjutnya disebut “Unggahan”). 

Perkenankanlah kami menyampaikan permintaan dari Pimpinan Pusat GP Ansor kepada Menteri Luar Negeri, untuk dapat menggunakan koresponden diplomatik yang ada, guna meminta klarifikasi dan permohonan maaf dari Yang Mulia Duta Besar Kerajaan Arab Saudi sehubungan dengan masalah Unggahan. 

Pimpinan Pusat GP Ansor dengan ini bermaksud menyatakan respon terhadap Unggahan, sebagai berikut: 

1. Gerakan Pemuda Ansor adalah Organisasi Keagamaan dan Kepemudaan yang berasaskan kepada Islam Ahlussunnah wal Jamaah, dan turut seta memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia.

Kami mengharapkan klarifikasi dari Yang Mulia Duta Besar Kerajaan Arab Saudi atas Unggahan tersebut. Organisasi kami telah disebutkan sebagai “organisasi yang menyimpang secara aqidah” dalam materi Unggahan. 

2. Bendera yang dibakar oleh salah satu anggota kami pada kegiatan acara Peringatan Hari Santri di Limbangan Garut Jawa Barat, tertanggal 22 Oktober 2018 adalah bendera organisasi Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Pemerintah juga telah menyatakan melalui beberapa media massa bahwa bendera tersebut adalah bendera HTI. 

HTI merupakan suatu organisasi yang menggunakan agama dan simbolnya demi politik dan kekuasaan, serta telah dilarang Pemerintah di Indonesia dan di beberapa negara di kawasan Timur Tengah.

3. Baik pelaku pembakaran tersebut, maupun pelaku yang menyelundupkan bendera yang dibakar pada acara kegiatan kami, sama sama sudah diproses di Kepolisian. Masalah ini telah diselesaikan secara hukum menurut peraturan perundang-undangan di Indonesia. 

4. Kami dengan ini memohon kepada Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, agar kiranya dapat menggunakan koresponden diplomatik yang ada, guna meminta klarifikasi dan permohonan maaf dari Yang Mulia Duta Besar Kerajaan Arab Saudi sehubungan dengan materi Unggahan dimaksud. 

Demikian surat permohonan ini kami sampaikan. Atas perhatian dan kerja sama dari Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, kami ucapkan terima kasih.

Sebelumnya, PBNU, induk organisasi GP Ansor, juga memprotes.

“Hubungan yang baik selama ini yang kita bangun dari dulu sampai sekarang antar-umat Islam Indonesia dan umat Islam Arab, begitu pula pemerintah Indonesia dengan pemerintah Arab Saudi selama ini ternodai oleh pernyataan Osama bin Mohammed Al Shuaibi duta besar Arab Saudi di Indonesia, dengan menyebarkan informasi yang keliru dan menyesatkan yang ditulis dalam tweet-nya sebagai berikut,” kata Ketua PBNU Said Aqil Siroj dalam jumpa pers yang digelar di Kantor PBNU, Jakarta Pusat, Senin (3/12).

Fact Checker : Levy Nasution

 

Referensi :

 

https://twitter.com/Official_Ansor/status/1070326591148834818

 

https://news.detik.com/berita/4330608/kontroversi-cuitan-organisasi-sesat-dubes-arab-saudi

 

https://news.detik.com/berita/4328945/gp-ansor-surati-menlu-karena-kicauan-sesat-dubes-saudi-ini-isinya