Cuitan sumber membagikan video berita tahun 2015, diedarkan untuk membangun premis bahwa yang sedang dilakukan adalah kegiatan politik uang. Selengkapnya di bagian PENJELASAN dan REFERENSI.

======

KATEGORI

Disinformasi.

======

SUMBER

(1) http://bit.ly/2CBZV06, laporan (mention) ke akun @turnbackhoax (twitter.com/turnbackhoax).

——

(2) http://bit.ly/2EULrLe, cuitan oleh akun “Cak Khum” (twitter.com/CakKhum), sudah dicuit ulang 1.671 kali per tangkapan layar dibuat.

——

(3) http://bit.ly/2QUhsJB, post oleh Page “Suara Mayoritas” (facebook.com/Queen.Militan), sudah dibagikan 50 kali per tangkapan layar dibuat.

======

NARASI

(1) “Jangan Pilih Pemimpin Karena Suap Rp 100 Ribu
(Ustadz Abdul Somad di Sipare Pare Kab. Batubara)

#2019GantiPresiden #2019PrabowoSandi”.

——

(2) “KLW SOAL POLITIK UANG JKW AHLINYA..
Jangan Pilih Pemimpin Karena Suap Rp 100 Ribu
(Ustadz Abdul Somad di Sipare Pare Kab. Batubara)
#2019PRABOWOSANDI”

======

PENJELASAN

(1) http://bit.ly/2rhTadC / http://bit.ly/2MxVN7S, First Draft News: “Konten yang Salah

Ketika konten yang asli dipadankan dengan konteks informasi yang salah”.

* Cuitan dan Post SUMBER membagikan video berita tahun 2015.
* Untuk membangun premis “kegiatan politik uang”, post SUMBER menambahkan narasi untuk memelintir konteks video yang sebenarnya.

——

(2) Sumber video, http://bit.ly/2CBR7XR liputan6(dot)com: “Presiden Jokowi Bagi-bagi Amplop di Ngawi

Muhamad Nuramdani
08 Mar 2015, 07:48 WIB

(video)”.

======

REFERENSI

(1) http://bit.ly/2ETFtu2, liputan6(dot)com: “Kunjungi Ngawi, Presiden Jokowi Bagi-bagi Amplop

Liputan6
08 Mar 2015, 07:16 WIB

(foto)
(Liputan 6 TV)

Liputan6.com, Ngawi – Usai santap siang di sebuah rumah makan di Desa Karangasri, Ngawi, Jawa Timur, Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyempatkan diri untuk menemui warga yang sudah menantikannya di pinggir jalan.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Minggu (8/3/2015), warga pun langsung berebut untuk menjabat tangan Presiden Jokowi.

Namun ternyata tidak hanya jabat tangan biasa, karena mereka juga mendapat amplop dari presiden yang berisi uang Rp 100 ribu. Akibatnya makin banyak yang berdesak-desakan untuk bisa bersalaman dengan presiden.

Bagi-bagi amplop ini dilakukan Presiden Jokowi seusai mengakhiri rangkaian kunjungan kerja di Jawa Timur, termasuk panen raya di Ponorogo serta meninjau industri kereta api atau PT Inka di Madiun sebelum bertolak ke Jakarta melalui Lanud Iswahyudi. (Dan/Ans)

(video)”.

——

(2) http://bit.ly/2QSAAaW, Tribunnews(dot)com: “Presiden Jokowi Bagi-bagi Uang Rp 100 Ribu di Ngawi Picu Kehebohan

Minggu, 8 Maret 2015 00:39 WIB

(foto)
Surya

TRIBUNNEWS.COM, NGAWI – Presiden Joko Widodo mampir ke Ngawi usai panen raya di Blora, Jawa Tengah, Sabtu (7/3/2015) petang.

Saat di Madiun dan Ponorogo, dia hanya membagikan buku-buku serta bersalaman, tetapi ketika di Ngawi membagi-bagikan uang Rp 100.000 kepada ratusan warga.

Meski hanya mampir, sontak pembagian uang yang dimasukkan dalam amplop putih itu semakin menyedot perhatian.

Apalagi, bagi-bagi uang itu diberikan langsung oleh Jokowi usai makan di restoran Desa Karangasri, Kecamatan/Kabupaten Ngawi.

Jokowi bagi-bagi uang itu sempat membuat situasi agak kacau karena rupanya warga tidak menyangka bahwa yang diberikan uang yang cukup besar bagi mereka.

Beruntung, petugas kemanan dan Paspampres segera mengatur agar warga antre secara tertib.

Editor: Fajar Anjungroso
Sumber: Surya”.

======

Sumber: https://www.facebook.com/groups/fafhh/permalink/807373462928524/

Cuitan sumber membagikan video berita tahun 2015, diedarkan untuk membangun premis bahwa yang sedang dilakukan adalah kegiatan politik uang. Selengkapnya di bagian PENJELASAN dan REFERENSI.

Posted by Aribowo Sasmito on Friday, December 28, 2018