Bukan lumpur panas, post sumber membagikan foto lumpur halus yang keluar karena pengeboran tanah oleh PLN. Selengkapnya di bagian PENJELASAN dan REFERENSI.

======

KATEGORI

Disinformasi.

======

SUMBER

http://bit.ly/2BOB6wc, post oleh akun “Mang Ali” (facebook.com/mang.ali.79274), sudah dibagikan 118 kali per tangkapan layar dibuat.

======

NARASI

“Belumlah usai duka kita atas Banten dan Lampung..sekarang kita pun dikejutkan dg #Lumpur_Panas yg keluar dipinggir pintu tol GLC juga #Gunung_Agung yg kembali siaga..
Ya Allaah.. Cukup sudah bencana dinagari ini menguras air mata kami.. Jangan lagi timpakan bencana atas kami.. Aamiin”.

======

PENJELASAN

(1) http://bit.ly/2rhTadC / http://bit.ly/2MxVN7S, First Draft News: “Konten yang Salah

Ketika konten yang asli dipadankan dengan konteks informasi yang salah”.

* Post SUMBER membagikan foto lumpur halus yang keluar karena pengeboran tanah oleh PLN, dinarasikan sebagai lumpur panas.
* Untuk membangun premis, menambahkan narasi menyebutkan menyebutkan bencana alam yang tidak ada hubungannya dengan konteks sebenarnya dari foto yang digunakan.

——

(2) Berita oleh beberapa media:

* detikNews: “Heboh Lumpur Panas Muncul di Tangerang, Begini Faktanya”, selengkapnya di (1) bagian REFERENSI.
* TRIBUNnews: “VIDEO: Lumpur Panas Muncul di Cipondoh, Begini Penjelasan PLN”, selengkapnya di (2) bagian REFERENSI.

======

REFERENSI

(1) http://bit.ly/2VhlH0k detikNews: “Sabtu 29 Desember 2018, 23:56 WIB

Heboh Lumpur Panas Muncul di Tangerang, Begini Faktanya

Indra Komara – detikNews

(foto)
Foto: Screenshoot video lumpur viral di Tangerang, Banten.

Jakarta – Viral video berdurasi 39 detik yang menyebut lumpur panas keluar dari jalan di Tangerang. Polisi menegaskan apa yang terlihat di video tersebut bukan lumpur panas.

“Itu proyek PLN itu. Bukan lumpur panas,” kata Kabag Humas Polres Metro Tangerang Kompol Abdul Rachim saat dihubungi detikcom, Sabtu (29/12/2018).

Abdul mengatakan lumpur yang keluar berasal dari galian kabel PLN. Peristiwanya terjadi Jumat malam (28/12) di Metland Puri, Cipondoh, Tangerang.

“Untuk kejadian kemarin malam sekitar 18.30 WIB,” jelasnya.

(foto)
Foto: Dok. Istimewa

Abdul menceritakan bagaimana lumpur tersebut bisa keluar dari jalan. Lumpur keluar dari jalan akibat pengeboran tanah sedalam ratusan meter yang kemudian dimasukkan pipa.

“Proses pengerjaanya berawal dari PLN mengebor tanah sepanjang ratusan meter. Setelah dibor, pipa dimasukkan ke lubang bekas bor dengan cara pipa ditarik sepanjang ratusan meter, sehingga bersamaan pipa ditarik, keluar lah lumpur halus seperti pada video,” kata Abdul.

Lumpur halus yang viral dalam video juga tidak berlangsung lama. Setelah 20 menit meluap, petugas segera membersihkan lumpur di lokasi kejadian.

Saat ini, dia mengatakan petugas juga sudah menutup lubang yang menjadi sumber lumpur halus dengan cara mengecor dengan semen. Abdul memastikan tidak ada lagi lumpur yang keluar.

“Keluarnya (lumpur) kemarin cuma 20 menit. Hari ini sudah nggak ada. Sekarang nggak ada,” kata Abdul.
(idn/haf)”.

——

(2) http://bit.ly/2CGedMZ TRIBUNnews: “VIDEO: Lumpur Panas Muncul di Cipondoh, Begini Penjelasan PLN

Minggu, 30 Desember 2018 18:00

(video)

Warga Kota Tangerang sempat digegerkan dengan tercecernya lumpur panas pada Sabtu (29/12/2018) malam. Lumpur tersebut muncul di jalan kawasan Metland Puri, Cipondoh, Kota Tangerang.

Bahkan insiden tersebut semoat membuat viral di jejaring media sosial. Timbulnya lumpur ini akibat galian proyek yang dikerjakan oleh pihak Perusahaan Listrik Negara (PLN).

“Itu memang akibat galian. Adanya lumpur akibat air untuk pengeboran penarikan kabel,” ujar Assistant Manager Komunikasi PLN Unit Induk Pembangunan Interkoneksi Sumatera Jawa, Annisa Melda kepada Warta Kota, Minggu (30/12/2018).

Ia mengklaim pihaknya segera menangani masalah ini. Petugas langsung melakukan penutupan di lokasi tersebut.

“Lumpur itu muncul karena tanah di Metland teksturnya tidak padat,” ucapnya.

“Sehingga air yang ditembakan alat bor masuk ke celah – celah jalan,” kata Annisa.

Menurutnya, insiden tersebut hanya terjadi saat pengeboran saja. Hanya berlangsung selama 20 menit.

“Kondisi saat inu sudah kering, tidak ada rembesan air lagi. Insya Allah sudah tidak akan terjadi lagi dan tidak membahayakan masyarakat,” paparnya. (dik)

Penulis: Andika Panduwinata
Editor: ahmad sabran
Sumber: Warta Kota”.

======

Sumber: https://www.facebook.com/groups/fafhh/permalink/808839489448588/