Post sumber menggunakan artikel dari situs tamsh-news(dot)com yang sebelumnya sudah teridentifikasi sebagai situs tidak kredibel, selain itu isu yang dimuat sudah diklarifikasi sebelumnya oleh yang terkait. Selengkapnya di bagian PENJELASAN.
======
NARASI
“Ya robb jangan biarkan kecurangan terjadi Aamiin”.
======
SUMBER
(1) Pertanyaan dari salah satu anggota FAFHH.
——
(2) http://bit.ly/2zhm5BG, post oleh akun “Melly Hua Pai Pioliank” (facebook.com/dewiindah.pasasty), sudah dibagikan 12.515 kali per tangkapan layar dibuat.
======
PENJELASAN
(1) http://bit.ly/2rhTadC / http://bit.ly/2MxVN7S, First Draft News: “Konten yang Salah
Ketika konten yang asli dipadankan dengan konteks informasi yang salah”.
* Post sumber menggunakan sumber artikel dari situs tamsh-news(dot)com yang tidak kredibel, karena informasi pendaftar domain disembunyikan dan informasi kontak yang ditampilkan bukan informasi kontak dari pihak pendaftar situs. Selengkapnya di post sebelumnya di http://bit.ly/2PyFRmx.
* Selain itu, post sumber mengambil sumber-sumber tanpa menyertakan isi utuhnya, hanya ditampilkan judul saja. Tipikal teknik “Pancingan Klik” dengan sasaran orang-orang yang tanpa membaca seluruh isi artikel tetapi sudah menyebarkan.
——
(2) Klarifikasi dari yang terkait mengenai isu “DPT Siluman”,
* “Tidak ada yang diselundupkan atau ditambahkan. Jadi, Kemendagri mendukung KPU dengan menunjukkan bahwa ini sudah dianalisis, ada penduduk yang sudah merekam tapi belum masuk dalam DPT,” ujar Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tjahjo Kumolo, Kamis (18/10).
* “Kalau datanya jelas 31 juta itu by name by addres, lalu problemnya apa, sangat mungkin bisa diselesaikan (November),” kata Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Hasyim Asy’ari, Kamis (18/10).
Selengkapnya di post sebelumnya di http://bit.ly/2SC8X2Z.
======
Sumber: https://www.facebook.com/groups/fafhh/permalink/772622829736921/