Foto Ilustrasi Simulasi Pesawat

Debunk ini berisi klarifikasi dari kementrian perhubungan terkait isu yang menyebutkan bahwa pilot Indonesia banya yang tidak lulus ujian simulator pesawat Airbus di Australia. Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Perhubungan Udara M. Pramintohadi Sukarno menilai informasi tersebut simpang siur sehingga perlu dijelaskan lebih lanjut. Menurutnya, selama ini Flight Simulator Airbus yang dipergunakan oleh maskapai Indonesia berada di Dubai, Singapura, Miami dan Toulouse dan belum pernah menggunakan flight simulator di Australia.

======

[KATEGORI]: KLARIFIKASI

======

[SUMBER]: MEDIA DARING

======

[NARASI]:

Al Jazeera merilis kabar bahwa ternyata pilot di maskapai penerbangan di Indonesia ada yang tidak lulus tes simulator pesawat di Australia. Anehnya, begitu pulang ke Indonesia, mendapat izin terbang.

Duh, mengerikan banget. Kementerian Perhubungan harus bisa menjelaskan ini. Ini sama halnya gak lulus ujian SIM, tapi SIM nya dicetak.

======

[PENJELASAN]:

Belum lama ini ramai beredar isu di media sosial terkait banyaknya pilot asal Indonesia yang tidak lulus ujian simulator pesawat Airbus di Australia, namun saat kembali ke Indonesia mereka malah mendapatkan lisensi terbang.

Menanggapi hal tersebut,  Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan menjelaskan soal isu pilot Indonesia yang tak lulus ujian simulator Airbus di Australia tapi dapat lisensi di Indonesia.

Dalam keterangan pers yang diterima Tirto Selasa (6/11/2018), Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Perhubungan Udara M. Pramintohadi Sukarno menilai informasi tersebut simpang siur sehingga perlu dijelaskan lebih lanjut.

Menurutnya, selama ini Flight Simulator Airbus yang dipergunakan oleh maskapai Indonesia berada di Dubai, Singapura, Miami dan Toulouse dan belum pernah menggunakan flight simulator di Australia.

Direktorat Jenderal Perhubungan Udara melalui Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara telah berkomunikasi dengan provider penyelenggara training untuk pilot di Australia terkait hal ini, dan telah didapat konfirmasi bahwa belum ada pilot Indonesia yang melakukan training di sana.

Pramintohadi menjelaskan, prosedur penerbitan lisensi dan type rating yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub telah mengacu pada regulasi Civil Aviation Safety Regulation (CASR) 61 tentang Licensing of Pilots and Flight Instructors sesuai dengan ICAO Annex 1.

“Untuk pelaksanaan training di luar negeri, tidak dapat diajukan perseorangan dan hanya dapat diajukan oleh perusahaan penerbangan yang ada di Indonesia dan mendapatkan persetujuan dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, yang mana pilot-pilotnya telah diseleksi terlebih dahulu oleh perusahaan penerbangan tersebut,” jelas Pramintohadi.

Untuk Pilot Indonesia lulusan sekolah pilot di luar negeri sudah memiliki pilot licensedari otoritas penerbangan, artinya melalui ujian terbang (flight check) oleh otoritas penerbangan setempat.

Selanjutnya pilot tersebut mengajukan pilot license Indonesia melalui proses konversi, yang mana akan melalui pelatihan kembali pada sekolah penerbangan yang ada di Indonesia.

“Direktorat Jenderal Perhubungan Udara akan selalu konsisten terhadap ketentuan penerbangan Internasional khususnya proses lisensi pilot dengan mengacu kepada CASR 61 dan ICAO Annex 1,” pungkas Pramintohadi.

(KESIMPULAN):

Kemenhub mengklarifikasi bahwa selama ini Flight Simulator Airbus yang dipergunakan oleh maskapai Indonesia berada di Dubai, Singapura, Miami dan Toulouse dan belum pernah menggunakan flight simulator di Australia. Dan setelah berkoordinasi dengan provider penyelenggara training untuk pilot di Australia terkait hal ini, didapat konfirmasi bahwa belum ada pilot Indonesia yang melakukan training di sana.

======

REFERENSI:

https://tirto.id/kemenhub-klarifikasi-isu-pilot-ri-tak-lulus-ujian-simulator-airbus-c9mJ

https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4288957/ada-kabar-pilot-ri-gagal-lulus-simulator-airbus-ini-kata-kemenhub