Klarifikasi oleh yang terkait: “Rilis tersebut benar dari saya, Agus Maftuh Abegebriel, Duta Besar LBBP (luar biasa dan berkuasa penuh) RI untuk Arab Saudi dan Wakil Tetap RI di OKI (Organisasi Kerjasama Islam)”, selengkapnya di bagian PENJELASAN dan REFERENSI.

======

KATEGORI

Disinformasi.

======

SUMBER

https://www.facebook.com/story.php?story_fbid=197059951192786&id=100026663467740, post oleh akun “Mevrouw Ayu Bischoff” (facebook.com/ayu.bischoff.3), sudah dibagikan 1.073 kali per tangkapan layar dibuat (hasil dari cache peramban, per post ini disusun post dan akun tidak bisa diakses).

======

NARASI

“Nahhh…diduga surat boongan.
Mari kita cek ya BONG….

1. Kop surat kedutaan seharusnya bertuliskan kedutaan besar, bukan duta besar.

2. Yang paling saya bingung adalah tanda tangan yg tertutup lambang garuda pada stempel.

3. Sekelas surat resmi kedutaan menyebut nama dgn singkatan dan salah ketik fatal!”.

======

PENJELASAN

(1) http://bit.ly/2rhTadC / http://bit.ly/2MxVN7S, First Draft News: “Konten yang Salah

Ketika konten yang asli dipadankan dengan konteks informasi yang salah”.

Surat resmi klarifikasi dari sumber yang terkait diklaim sebagai surat palsu.

——

(2) BeritaSatu: “Dubes Agus Tegaskan Rilis Soal Rizieq Benar Darinya”, klarifikasi oleh yang terkait. Selengkapnya di (1) bagian REFERENSI.

——

(3) detikNews: “Pernyataan Lengkap Dubes soal Penangkapan Habib Rizieq oleh Saudi”, berita yang terkait. Selengkapnya di (2) bagian REFERENSI.

======

REFERENSI

(1) http://bit.ly/2AUBbz9, BeritaSatu: “Dubes Agus Tegaskan Rilis Soal Rizieq Benar Darinya

(foto)
Agus Maftuh Abegebriel. ( Foto: Freddy Kanto )

“Saya sebagai pelayan WNI tidak pernah melakukan diskriminasi dan tidak mempermasalahkan mazhab apa pun.”

Heru Andriyanto / HA Kamis, 8 November 2018 | 18:14 WIB

Riyadh – Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel menjawab keraguan soal kabar penangkapan Rizieq Syihab yang dirilis pihaknya Rabu (7/11) kemarin.

Dalam keterangannya, Kamis (8/11), Agus mengatakan dia membuat keterangan pers terkait tindakan hukum atas Rizieq itu dalam format PDF dan Word Document.

“Rilis tersebut benar dari saya, Agus Maftuh Abegebriel, Duta Besar LBBP (luar biasa dan berkuasa penuh) RI untuk Arab Saudi dan Wakil Tetap RI di OKI (Organisasi Kerjasama Islam),” kata Agus.

“Terkait dengan format rilis perlu saya jelaskan bahwa saya rilis dokumen tersebut dengan format PDF (Portable Document Format) dan juga dengan ekstensi Docx (Word Document). Sedangkan tanda tangan yang ada dalam rilis tersebut adalah benar tanda tangan saya dengan Stylus Digitizer yang merupakan bawaan laptop Microsoft Surface Pro-4.”

“Microsoft Surface ini memungkinkan saya untuk membubuhkan tanda tangan langsung di layar komputer dengan dukungan warna yang sudah ada di software. Rilis asli tersebut dalam bentuk PDF langsung dan bukan hasil scan. Edisi JPEG, JPG atau BMP yang beredar adalah hasil convert dari kreativitas netizen.”

Pernyataan itu dia sampaikan setelah muncul spekulasi di media sosial bahwa rilis darinya itu hoax dan ada keraguan soal kop surat yang digunakan.

“Terkait dengan kop surat, perlu saya jawab bahwa ada tiga kop untuk surat dubes yaitu versi Indonesia, Inggris dan Arab. Kop ini juga pernah saya pergunakan untuk rilis ketika Al Habib Mohammad Rizieq Syihab diberitakan terkena pencekalan dan terkait posisi visanya,” kata Agus.

Lebih lanjut, Agus juga menepis kritik bahwa sikapnya dalam menangani kasus Rizieq ini tidak profesional dan partisan.

“Dalam melayani para ekspatriat Indonesia di Saudi, saya sebagai pelayan WNI tidak pernah melakukan diskriminasi dan tidak mempermasalahkan partai atau mazhab apa pun. Latar belakang saya sebagai insan kampus tetap saya pegang dan berusaha semaksimal mungkin untuk objektif,” kata Agus.

“Pemihakan saya hanya satu yaitu kepada WNI dan NKRI. Saya juga tidak membeda-bedakan antara WNI yang berdokumen atau tidak berdokumen, suku, agama dan bahasa apa pun. Saya hanya melihat bahwa darah yang mengalir di diri mereka adalah darah Indonesia dan semua WNI di Saudi boleh menghubungi saya lewat nomer HP pribadi saya.”

Isi pernyataan pers Agus terkait kasus Rizieq Rabu kemarin sebagai berikut:

1. Ketika landing di Riyadh 5 November 2018 (pukul) 23.30 Waktu Arab Saudi (WAS), HP Dubes langsung berdering dan menginformasikan MRS (Muhammad Rizieq Shihab) ditangkap oleh aparat keamanan di Mekkah. Sampai subuh Dubes terus menghubungi kolega-koleganya di Saudi untuk memastikan kabar tentang penangkapan MRS.

2. Ibu Menlu Retno Marsudi juga melakukan komunikasi dengan Dubes untuk memastikan info tersebut dan mendorong dan memerintahkan KBRI untuk melakukan pendampingan dan pengayoman kepada MRS dalam menghadapi kasus yang dihadapinya.

3. Pada tanggal 6 November 2018 Dubes RI langsung memerintahkan DIPPASSUS (Diplomat Pasukan Khusus) yang merupakan gugus tugas reaksi cepat untuk berangkat ke Mekkah dan memastikan kabar yang beredar tersebut.

4. Hasil penelusuran tersebut diinformasikan bahwa: Pada tanggal 5 November 2018 sekitar pukul 08.00 WAS tempat tinggal MRS didatangi oleh pihak kepolisian Mekkah karena diketahui adanya pemasangan bendera hitam yang mengarah pada ciri-ciri gerakan ekstrimis pada dinding bagian belakang rumah MRS, pada saat tersebut sempat dilakukan pemeriksaan singkat terhadap MRS oleh kepolisian Mekkah.

5. (Pada) 5 November 2018 pukul 16.00 WAS, MRS dijemput oleh kepolisian Mekkah dan Mabahis Ammah (Intelijen Umum, General Investigation Directorate GID) lalu dibawa ke kantor polisi. Selanjutnya untuk proses penyelidikan dan penyidikan MRS ditahan oleh pihak kepolisian wilayah Mekkah.

Sumber: BeritaSatu.com”.

——

(2) http://bit.ly/2Qv5h1H, detikNews: “Rabu 07 November 2018, 15:39 WIB

Pernyataan Lengkap Dubes soal Penangkapan Habib Rizieq oleh Saudi

Fajar Pratama – detikNews

(foto)
Foto: Ari Saputra

Jakarta – Habib Rizieq Syihab ditangkap dan sempat ditahan polisi serta intelijen Arab Saudi karena aduan terpasangnya bendera yang dianggap mirip bendera ISIS. Habib Rizieq sempat ditahan namun kemudian dikeluarkan dengan jaminan.

“MRS (Muhammad Rizieq Syihab) didatangi kepolisian Makkah karena diketahui adanya pemasangan bendera hitam yang mengarah pada ciri-ciri gerakan ekstrimis pada dinding bagian belakang rumah MRS,” kata Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi, Agus Maftuh Abegebriel dalam keterangan tertulis, Rabu (11/7/2018).

Saat Habib Rizieq Syihab ditahan dan menjalani pemeriksaan, Maftuh kemudian mengirimkan Diplomat Pasukan Khusus. Setelah Habib Rizieq dilepas oleh polisi dan intelijen Saudi, KBRI juga berkomitmen terus memberikan pendampingan kekonsoluleran terhadap imam besar FPI itu.

“Pada tanggal 6 November 2018, Dubes RI langsung memerintahkan Dipassus (Diplomat Pasukan Khusus) yang merupakan gugus tugas reaksi cepat untuk berangkat ke Mekah dan memastikan kabar yang beredar tersebut,” ujar Maftuh.

Berikut pernyataan lengkap Maftuh soal penangkapan HRS:

1. Ketika landing di Riyadh 5 november 2018 23.30 Waktu Arab Saudi (WAS), HP Dubes langsung berdering dan menginformasikan MRS (Muhammad Rizieq Syihab) ditangkap oleh aparat keamanan di Mekkah. Sampai subuh Dubes terus menerus menghubungi kolega-koleganya di Saudi untuk memastikan kabar tentang penangkapan MRS.

2. Ibu Menlu Retno Marsudi juga melakukan komunikasi dengan Dubes untuk memastikan info tersebut dan mendorong dan memerintahkan KBRI untuk melakukan pendampingan dan pengayoman kepada MRS dalam menghadapi kasus yang dihadapi MRS.

3. Pada tanggal 6 November 2018 Dubes RI langsung memerintahkan DIPPASSUS (Diplomat Pasukan Khusus) yang merupakan gugus tugas reaksi cepat untuk berangkat ke Mekkah dan memastikan kabar yang beredar tersebut.

4. Hasil penelusuran tersebut diinformaskan bahwa: Pada tanggal 5 november 2018 sekitar pukul 08.00 WAS tempat tinggal MRS didatangi oleh pihak kepolisian Makkah karena diketahui adanya pemasangan bendera hitam yang mengarah pada ciri-ciri gerakan ekstrimis pada dinding bagian belakang rumah MRS, pada saat tersebut sempat dilakukan pemeriksaan singkat terhadap MRS oleh kepolisian Makkah.

5. 5 November 2018 pukul 16.00 WAS, MRS dijemput oleh kepolisian Makkah dan Mabahis ammah (intelijen umum, General Investigation Directorate GID) lalu dibawa ke kantor polisi. Selanjutnya untuk proses penyelidikan dan penyidikan MRS ditahan oleh pihak kepolisian wilayah Makkah.

6. Bahwa Arab Saudi sangat melarang keras segala bentuk jargon, label, atribut dan lambang apapun yang berbau terorisme seperti ISIS, Al-Qaedah, Al-Jama’ah al-Islamiyyah dan segala kegiatan yang berbau terorisme dan ekstrimisme. Pemantauan dalam Medsos juga dipantau oleh pihak keamanan Arab Saudi dan pelanggaran IT adalah merupakan pidana berat jika bersentuhan dengan aroma terorisme.

7. Setelah selesai menjalani pemeriksaan di Kantor Mabahis ‘Aamah (intelijen umum), HRS diserahkan kepada Kepolisian Sektor Mansyuriah Kota Mekkah pada hari Selasa, tanggal 06 Nopember 2018 sekira pukul 16.00 WAS.

8. 6 November 2018 pukul 20.00 WAS, dengan didampingi oleh staff KJRI, MRS dikeluarkan dari tahanan kepolisian Mekkah dengan jaminan.

9. Dubes RI Agus Maftuh Abegebriel akan selalu intens berkomunikasi dengan pihak-pihak terkait Saudi terkait apa yang sebenarnya dituduhkan kepada MRS. Dubes berharap hanya masalah overstay saja yang merupakan pelanggaran imigrasi. Dubes sangat khawatir jika yang dituduhkan kepada MRS terkait keamanan Kerajaan Arab Saudi, Jika ini yang dituduhkan maka lembaga yang akan menangani adalah lembaga super body Saudi yang ada di bawah Raja yang dikenal dengan Riasah Amni ad-Daulah atau Presidency of State Security.

10. KBRI Riyadh dan KJRI Jeddah akan selalu memberikan pendampingan kekonsuleran dan pengayoman kepada MRS dan seluruh WNI para ekspatriat Indonesia yang menghadapi masalah hukum berada di Arab Saudi. KBRI dan KJRI akan mewakafkan diri untuk pemihakan dan pelayanan kepada seluruh ekspatriat Indonesia di Arab Saudi

Siapa yang memasang bendera tersebut di rumah Habib Rizieq? Belum jelas betul. Dimintai konfirmasi terpisah, pengacara Habib Rizieq Eggi Sudjana menyatakan kliennya sama sekali tidak terkait dengan ISIS. Menurutnya ada fitnah yang sengaja dimainkan dalam peristiwa ini.

(mae/fjp)”.

======

Sumber: https://www.facebook.com/MafindoID/posts/1307486339391001, https://www.facebook.com/groups/fafhh/permalink/776181166047754/