Pesan berantai tentang penipuan petugas operator jalan tol di media pesan Whatsapp merupakan informasi yang salah. AVP Corporate Communications PT Jasa Marga Dwimawan Heru menegaskan, pesan berantai yang tersebar di platform Whatsapp tentang petugas atau operator jalan tol menipu pengguna jalan tidak benar. “Pesan ini telah beredar di sekitar awal September 2018 dan sangat disayangkan saat ini kembali viral di platform yang sama,” kata Heru.

 

=====

 

Kategori: Disinformasi

 

=====

 

Sumber: Media Pesan Whatsapp

 

=====

 

Narasi:

 

Buat yg suka lewat tol…

🔥🔥INFO🔥🔥

Copas.

Hati2 penguna etoll card .di tol JORR ,

Rp 9500 gol 1 terpotong Rp 14500…gol 2 .

Saya tanya ke petugas yang duduk disitu, dengan muka tanpa dosa dia menjawab : “Bapak pinggir dulu kita kembalikan 5000 nya.”.

Terus katanya lagi : “Bapak lain kali lihat dulu kalau gol 2 jangan di tap kartunya.”

Saya bilang ; jika saya tidak tap gimana saya tahu bisa terpotong Rp14500. harap di share ya..

Tol yang paling mahal masih menipu di wktu sore yang ramai

Rp.5000× 10000 mobil sehari. Rp 50.000.000 cuma sebentar.

Hati2 yaa…

Tolong dishare ke semua pengguna toll. Petugas toll dapat mengubah gol 1 ke gol 2

 

PS:

Biasanya kalo udah tap kartu E-Toll mobil lgsg jalan..

Dg kejadian ini, sblm jalan kita kudu cek dulu dipotong brp, baru jalankan mobil…lngat saudaraku lebih extra HATI-HATI🙏

RAKYAT SELALU DI TIPU TERUSSSSS

 

=====

 

Penjelasan Lengkap:

 

Pesan berantai tentang terjadinya tindakan penipuan petugas operator Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) beredar di media pesan Whatsapp. Dalam narasinya, disebutkan bahwa petugas melakukan penipuan dengan mengalihkan biaya untuk kendaraan golongan 1 ke golongan 2.

 

Menanggapi hal tersebut, PT Jasa Marga membantah isi dari pesan berantai tersebut. Dilansir dari tirto.id, tribunnews.com, dan gridoto.com, AVP Corporate Communications PT Jasa Marga Dwimawan Heru menegaskan, pesan berantai yang tersebar di platform Whatsapp tentang petugas atau operator jalan tol menipu pengguna jalan tidak benar.

 

Heru pun menyatakan, pesan tersebut sudah pernah beredar pada bulan September 2018. “Pesan ini telah beredar di sekitar awal September 2018 dan sangat disayangkan saat ini kembali viral di platform yang sama,” kata Heru.

 

Apalagi, menurut Heru, kabar yang beredar itu tidak mencantumkan lokasi atau Gerbang Tol lokasi kejadian. Heru menilai, Gerbang Tol tersebut tidak berada pada JORR milik PT Jasa Marga.

 

“Kami mengimbau masyarakat dapat mencermati dan tidak menyebarluaskan informasi sepihak yang belum dapat dikonfirmasi kebenarannya,” ucap Heru.

 

Heru mengatakan, operator yang bertugas di Gerbang Tol Otomatis (GTO) Multi Golongan hanya melakukan kesalahan yang tidak disengaja dalam penentuan golongan kendaraan yang prosesnya masih berlangsung manual. Kesalahan itu berupa tertekannya tombol golongan 2 di saat yang seharusnya ditekan adalah golongan 1. “Murni faktor human error,” tegasnya.

 

Ia pun menjamin, adanya teknologi elektronifikasi jalan tol membuat transaksi yang terjadi berlangsung secara cashless dan semua transaksi mengalir secara langsung ke rekening di bank. “Ditambah lagi, melalui elektronifikasi jalan tol atau 100 persen cashless yang diberlakukan sejak tahun lalu, semua transaksi langsung masuk ke rekening di bank,” pungkasnya.

 

=====

 

Referensi:

 

https://www.facebook.com/groups/fafhh/permalink/784838038515400/

https://tirto.id/jasa-marga-klarifikasi-dugaan-petugas-tipu-pengguna-jalan-tol-dal7

http://jakarta.tribunnews.com/2018/11/22/jasa-marga-tanggapi-informasi-transaksi-di-gerbang-tol-yang-tersebar-di-whatsapp

https://www.gridoto.com/read/01283687/diduga-menipu-pengguna-jalan-tol-jasa-marga-angkat-bicara?page=all#!%2F

https://otomotifnet.gridoto.com/read/02283717/operator-tol-diduga-menipu-pt-jasa-marga-bilang-human-error?page=all#!%2F

https://www.facebook.com/official.jasamarga/photos/a.251237258742384/442198596312915/?type=3&theater