Debunk ini berisi Informasi yang viral di media sosial terkait modus hipnotis dua orang yang memakai baju dengan lambang Pancasila dengan cara meminta sumbangan untuk bencana gempa di Palu. Kapolres Tapin AKBP Bagus Suseno menyebut broadcast itu hoax.
“Kami telah membahas tentang informasi yang viral itu ternyata hoax karena di Bungur tidak ada trotoar. Namun, kami tetap meminta masyarakat waspada dan memberikan sumbangan melalui pihak-pihak yang tepercaya,” kata AKBP Bagus saat dimintai konfirmasi detikcom, Senin (1/10/2018).
======
(KATEGORI): KLARIFIKASI
======
(SUMBER): MEDIASOSIAL
======
(NARASI):
“Diberitahukan kalau ada yg kerumah.. pakai baju lambang pancasila laki-laki 2 orang dengan mengatas namakan bantuan /peduli palu atau yg lainnya jangan bukain pintu. di bungur Rantau ada yg dihipnotis.. lgi keliling sekarang. ( Info dari group kelurahan, mohon bisa di teruskan ke warganya agar bisa diantisipasi bersama2 ). #bantu share”
======
(PENJELASAN):
Belum lama ini, beredar pesan berantai soal hipnotis bermodus meminta bantuan untuk korban gempa Palu. Kabar itu beredar lewat broadcast WhatsApp maupun media sosial. Ada foto dua orang laki-laki berjaket hijau dan membawa map sedang berjalan di trotoar.
Dalam pesan berantai yang beredar menyebut bahwa kedua orang tersebut merupakan komplotan modus kejahatan hipnotis dengan berpura-pura meminta sumbangan untuk korban benca gempa di Palu.
Bungur yang disebutkan di broadcast itu ada di Tapin, Kalimantan Selatan. Namun Kapolres Tapin AKBP Bagus Suseno menyebut broadcast itu hoax.
“Kami telah membahas tentang informasi yang viral itu ternyata hoax karena di Bungur tidak ada trotoar. Namun, kami tetap meminta masyarakat waspada dan memberikan sumbangan melalui pihak-pihak yang tepercaya,” kata AKBP Bagus saat dimintai konfirmasi detikcom, Senin (1/10/2018).
Imbauan senada datang dari Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Setyo Wasisto. Irjen Setyo meminta warga waspada saat memberikan sumbangan.
“Kalau ada orang-orang yang mengaku-aku untuk menyumbang bencana, sebaiknya kita lebih waspada. Kalau mau nyumbang, silakan ke posko atau ke tempat yang sudah ditetapkan. Apakah itu dari organisasi kemasyarakatan, organisasi politik, ataupun TNI-Polri yang membantu memberangkatkan barang bantuan,” ungkap Irjen Setyo di kantornya, Jakarta, Senin (1/10/2018)
(KESIMPULAN):
Sekedar informasi, isu serupa mengenai hal ini juga pernah beredar pada bulan februari 2018 lalu, hanya saja pada saat itu adalah modus hipnotis dua orang berbaju pancasila yang berpura-pura meminta sumbangan untuk bencana banjir di Jatiasih, Bekasi
berikut link tautannya (https://www.facebook.com/groups/fafhh/permalink/600004420332097/)
======
REFERENSI:
https://news.detik.com/berita/4237458/viral-hipnotis-bermodus-minta-bantuan-gempa-palu-polisi-hoax
https://elshinta.com/news/157074/2018/10/02/heboh-pesan-berantai-hipnotis-modus-sumbangan-gempa-dan-tsunami
https://www.pressreader.com/indonesia/jawa-pos/20180214/281599535964142