Menkominfo Rudiantara usai berdiskusi dengan pimpinan KPK, Jakarta, Rabu (3/10/2018). (Foto:Apriliandika Pratama/kumparam)
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) telah mengedarkan siaran pers yang melaporkan ada delapan informasi hoaks yang beredar di masyarakat terkait gempa Donggala-Palu, Sulawesi Tengah.
Salah satu informasi yang disebut Kominfo hoaks dalam siaran pers itu adalah tentang aksi gerak cepat relawan FPI yang mengevakuasi korban gempa Palu. Dalam siaran pers itu Kominfo menyertakan sebuah foto yang disebut hoaks.
Kominfo menemukan fakta jika foto yang beredar adalah foto saat relawan FPI membantu korban longsor di desa Tegal Panjang, Sukabumi, Jawa Barat, bukan di Palu.
Namun siaran pers tersebut mendapatkan protes keras, terutama dari pihak FPI. Akun Twitter Kominfo diserbu oleh para pendukung FPI yang menyatakan relawannya benar-benar ikut membantu para korban gempa Palu di lokasi terdampak.
Alhasil, terjadi kesalahpahaman dan sempat ramai diperbincangkan di media sosial.
Menanggapi hal itu, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara angkat bicara dan menjelaskan jika yang disebut hoaks oleh Kominfo dalam siaran pers itu adalah foto yang beredar, bukan tentang aksi gerak cepat FPI.
(foto tangkapan layar)
Hoaks aksi FPI evakuasi korban Gempa Palu. (Foto:Kominfo)
“Setahu saya tadi malam saya baca semuanya yang dikatakan tidak benar itu adalah foto. Foto itu kan disebutkan itu foto di Palu, foto itu waktu kejadian di Sukabumi tahun 2015, jadi (hoaksnya) terhadap itu (fotonya), bukan terhadap aktivitasnya,” ucap Rudiantara, saat ditemui di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (3/10).
Lebih lanjut, Kominfo tidak mempermasalahkan kegiatan yang dilakukan oleh FPI dalam membantu korban bencana, khususnya dalam pemulihan di daerah Donggala dan Palu yang terkena dampak gempa bumi dan tsunami pada Jumat (28/9) lalu.
“Kalau aktivitasnya sih kita semua komponen bangsa dari mana pun itu dukung pemulihan di Sulawesi Tengah di Palu, Donggala, Sigi dan sebagainya kalau itu kita dukung tapi kalau fotonya yang tidak,” ungkapnya.
Sejak Sabtu (29/9), Kominfo telah menemukan setidaknya delapan informasi palsu seputar gempa Donggala-Palu. Selain tentang foto FPI, informasi hoaks lain yang ditemukan Kominfo adalah kabar Wali Kota Palu meninggal, Bendungan Bili-Bili di Kab. Gowa retak, dan prediksi gempa susulan 8,1 magnitudo.”
——
(2) http://bit.ly/2OEM53T, salinan isi selengkapnya (2) bagian SUMBER, Fakta Kini: “Kominfo Akhirnya Akui Relawan FPI Benar Membantu Di Palu Dan Nyatakan Mendukung
By Admin Kamis, 04 Oktober 2018 4 Comments
Kamis, 4 Oktober 2018
Faktakini.com, Jakarta – Akhirnya Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) memberikan pernyataan mengakui bahwa aksi sosial kemanusiaan FPI di lokasi terdampak gempa bumi dan tsunami di Palu adalah benar dan nyata adanya, bukan hoax.
Sedangkan yang mereka maksud sebagai hoax adalah kiriman foto dari salah seorang Netizen yang salah kirim foto, judulnya, tentang aksi FPI Palu tetapi fotonya ternyata saat Relawan FPI sedang melakukan aksi sosial kemanusiaan di Sukabumi tahun 2015 lalu.
Jadi dengan kata lain Netizen tersebut cuma ‘salah kirim foto”, karena faktanya dokumentasi foto dan video aksi sosial kemanusiaan Relawan HILMI – FPI di lokasi bencana di Palu ada banyak dan melimpah ruah.
Jadi tentu FPI tak perlu repot-repot membuat atau merekayasa foto hoax aksi-aksi di Palu tentunya, karena foto aslinya ada banyak dan mudah ditemukan.
Sebelumnya Kominfo telah mengedarkan siaran pers yang melaporkan ada delapan informasi hoaks yang beredar di masyarakat terkait gempa Donggala-Palu, Sulawesi Tengah.
Salah satu informasi yang disebut Kominfo hoaks dalam siaran pers itu adalah tentang aksi gerak cepat relawan FPI yang mengevakuasi korban gempa Palu.
Dalam siaran pers itu Kominfo menyertakan sebuah foto yang disebut hoaks.
Kominfo menemukan fakta jika foto yang beredar adalah foto saat relawan FPI membantu korban longsor di desa Tegal Panjang, Sukabumi, Jawa Barat, bukan di Palu.
Siaran pers Kominfo tersebut akhirnya mendapatkan protes keras masyarakat, termasuk dari pihak FPI.
Akun Twitter Kominfo diserbu oleh para pendukung FPI yang menyatakan relawannya benar-benar ikut membantu para korban gempa Palu di lokasi terdampak.
Alhasil, terjadi kesalahpahaman dan sempat ramai diperbincangkan di media sosial.
Menanggapi hal itu, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara angkat bicara dan menjelaskan jika yang disebut hoaks oleh Kominfo dalam siaran pers itu adalah foto yang beredar, bukan tentang aksi gerak cepat FPI.
“Setahu saya tadi malam saya baca semuanya yang dikatakan tidak benar itu adalah foto. Foto itu kan disebutkan itu foto di Palu, foto itu waktu kejadian di Sukabumi tahun 2015, jadi (hoaksnya) terhadap itu (fotonya), bukan terhadap aktivitasnya,” ucap Rudiantara, saat ditemui di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (3/10).
Lebih lanjut, Kominfo tidak mempermasalahkan kegiatan yang dilakukan oleh FPI dalam membantu korban bencana, khususnya dalam pemulihan di daerah Donggala dan Palu yang terkena dampak gempa bumi dan tsunami pada Jumat (28/9) lalu.
“Kalau aktivitasnya sih kita semua komponen bangsa dari mana pun itu dukung pemulihan di Sulawesi Tengah di Palu, Donggala, Sigi dan sebagainya kalau itu kita dukung tapi kalau fotonya yang tidak,” ungkapnya.
Foto: Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara
Sumber: kumparan”.
======
Sumber: https://www.facebook.com/groups/fafhh/permalink/757928707873000/