“.آمِيّنْ آمِّيْنَ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ
======
PENJELASAN
(1) http://bit.ly/2rhTadC / http://bit.ly/2MxVN7S, First Draft News: “Konten yang Salah
Ketika konten yang asli dipadankan dengan konteks informasi yang salah”.
Post sumber mencampurkan foto kejadian lama dengan jatuhnya Lion Air JT 610 yang terjadi saat ini untuk membangun premis pesawat sudah ditemukan, padahal kenyataannya ketika post sumber dipublikasikan pesawat masih belum ditemukan. Selengkapnya di (1) bagian REFERENSI.
——
(2) Beberapa sumber foto yang digunakan:
* Republika @ 13 Apr 2013: “Pesawat Lion Air Terbelah di Bali”, selengkapnya di (2) bagian REFERENSI.
* Bernama: “Third commercial aircraft mishap in 10 years in Indonesia”, selengkapnya di (3) bagian REFERENSI.
* Tirto: “Jatuhnya Pesawat Lion Air JT-610”, selengkapnya di (4) bagian REFERENSI.
======
REFERENSI
(1) http://bit.ly/2JnS1ck, Kompas: “Badan Pesawat Lion Air yang Jatuh Belum Ditemukan Jadi Kendala Pencarian
DEVINA HALIM
Kompas.com – 29/10/2018, 18:26 WIB
(foto)
Tim Basarnas terus melakukan pencarian dan evakuasi korban Pesawat Lion Air JT-160 rute Jakarta-Pangkal Pinang yang jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10/2018) pagi. Sejumlah benda yang ditemukan di perairan Teluk Karawang antara lain puing-puing badan kapal, potongan tubuh korban hinga unit ponsel. (dok. Basarnas)
JAKARTA, KOMPAS.com – Direktur Operasional Basarnas Brigjen Bambang Suryo mengatakan, hingga Senin (29/10/2018) sore, badan pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di Perairan Karawan, Jawa Barat, belum ditemukan.
Hal ini menjadi satu-satunya kendala proses evakuasi.
Pesawat Lion Air JT 610 lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, menuju Pangkal Pinang, pada Senin pagi.
Bambang mengatakan, selain itu, tak ada kendala teknis lain yang dihadapi dalam proses pencarian badan pesawar maupun korban.
“Tidak ada kendala dalam penyelaman. Hanya lokasinya yang belum dipastikan. Kalau sudah ditemukan pasti akan langsung dilakukan evakuasi bangkai kapal (pesawat) tersebut,” kata Bambang, saat konferensi pers di Kantor Basarnas, Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (29/10/2018).
Bambang mengatakan, proses pencarian akan dilakukan selama 24 jam.
“Selama 24 jam kami prioritaskan dengan menggunakan peralatan seperti KRI, itu memungkinkan. Semoga alat dari BPPT juga cepat bergabung,” kata Bambang.
Hingga saat ini, tim pencarian telah menemukan potongan tubuh yang diduga merupakan penumpang pesawat tersebut beserta serpihan pesawat.
Proses evakuasi masih terus berjalan dengan melibatkan sekitar 300 personel dari Basarnas, TNI, dan Polri.
Pesawat Lion Air JT 610 berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta di Tangerang, Banten, sekitar pukul 06.10 WIB.
Sedianya, pesawat mendarat di Bandara Pangkal Pinang pukul 07.20 WIB. Namun, pesawat tersebut hilang kontak pukul 06.33 WIB.
Pesawat tersebut disebutkan membawa 181 penumpang, terdiri dari 178 penumpang dewasa, satu penumpang anak-anak dan dua bayi.
Penulis: Devina Halim
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary”.
——
(2) http://bit.ly/2JodYbs, Republika: “Pesawat Lion Air Terbelah di Bali
Sabtu 13 Apr 2013 16:24 WIB
Red: Heri Ruslan
(foto)
Pesawat Lion Air jatuh ke laut yang berada di ujung Bandara Ngurah Rai, Bali, Sabtu (13/4/2013)
Foto: ISTIMEWA
REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR — Bagian belakang pesawat Lion Air jurusan Banjarmasin-Bandung-Denpasar terbelah menjadi dua bagian di bibir pantai akibat tergelincir saat hendak mendarat di Bandar Udara Ngurah Rai, Bali, Sabtu sore.
Tidak ada korban jiwa dalam musibah yang terjadi pada pukul 15.35 Wita tersebut karena seluruh penumpang berhasil dievakuasi.
Sampai saat ini seperempat bagian pesawat tersebut mengapung di laut. Petugas Kepolisian Daerah Bali berupaya memberikan pertolongan kepada para penumpang dibantu petugas medis PT Angkasa Pura.
Kepala Polda Bali Irjen Pol Arif Wachyunadi menyebutkan bahwa pesawat tersebut mengangkut 168 penumpang dewasa, tiga anak-anak, satu bayi, dan tujuh awak.
Hanya saja, data manifes dari Bandara Hussein Sastranegara, Bandung, pesawat nahas itu membawa 95 penumpang dewasa, lima anak-anak, satu bayi, dan tujuh awak.
Pesawat tersebut tinggal landas dari Bandara Hussein Sastranegara pukul 12.48 WIB. Namun saat hendak mendarat di Bandara Ngurah Rai, pesawat tersebut tergelincir di ujung barat landasan yang berada di perairan laut Pantai Kuta.
Sumber : Antara”.
——
(3) http://bit.ly/2zcGfwP, Bernama: “Third commercial aircraft mishap in 10 years in Indonesia
Last update: 29/10/2018
KUALA LUMPUR, Oct 29 (Bernama) — The air mishap which took place in Indonesia today is the third involving a commercial aircraft in the past 10 years.
The mishap involving the aircraft belonging to Lion Air, was the third after AirAsia Indonesia flight QZ8501 with 155 passengers crashed in the waters of Pangkalan Bun, Central Kalimantan on Dec 28, 2014, killing everyone onboard.
Prior to that, on April 13, 2013, a Lion Air commercial aircraft helmed by a new pilot skidded into the sea at the Ngurah Rai Airport in Bali. All the 108 passengers and crew were safe.
In the unfortunate incident early this morning, the Lion Air Boeing MAX 8 aircraft with 181 passengers and eight crew, was a new aircraft which began flight operations on Aug 15.
The flight JT610 aircraft was reported to have crashed at coordinate 05 46.15 S – 107 07.16 E, after departing the Soekarno-Hatta International Airport at 6.20 am…..”
——
(4) http://bit.ly/2OcDVLN, Tirto: “Sebuah kartu identitas pegawai Kementrian Keuangan RI yang ditemukan Basarnas di Lokasi jatuhnya pesawat Lion Air JT-160, Kerawang, Jawa Barat, Senin (29/10/18). FOTO/Istimewa” (foto ke 6).
======
Sumber: https://web.facebook.com/groups/fafhh/permalink/770725753259962/