Foto tersebut dimuat di Indopos: “Massa yang tergabung dalam Aksi 67 melakukan long march dari Masjid Istiqlal menuju gedung Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Jumat (6/7).”, selengkapnya di bagian PENJELASAN dan REFERENSI.

======

KATEGORI

Klarifikasi.

======

SUMBER

Pertanyaan dari salah satu anggota FAFHH.

======

PENJELASAN

Deskripsi foto: “Massa yang tergabung dalam Aksi 67 melakukan long march dari Masjid Istiqlal menuju gedung Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Jumat (6/7). Aksi ini menuntut penuntasan kasus penistaan agama Sukmawati Soekarno Putri, Ade Armando dan Victor Laiskodat. Foto: Toni Suhartono/INDOPOS.”, selengkapnya di bagian REFERENSI.

======

REFERENSI

http://bit.ly/2LLRjFz, Indopos: “Orasi Menantu Habib Rizieq Ajak Massa 67 Ganti Presiden

Redaktur: Ali Rahman
Jumat, 06 Juli 2018

(foto)
Massa yang tergabung dalam Aksi 67 melakukan long march dari Masjid Istiqlal menuju gedung Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Jumat (6/7). Aksi ini menuntut penuntasan kasus penistaan agama Sukmawati Soekarno Putri, Ade Armando dan Victor Laiskodat. Foto: Toni Suhartono/INDOPOS.

INDOPOS.CO.ID – Menantu Imam Besar FPI, Habib Rizieq Shihab, Hanif Alatas menghembuskan isu 2019 ganti presiden dalam aksi 67 bertajuk ‘Penegakkan Keadilan’ di depan kantor Bareskrim Mabes Polri Gambir Jakarta Pusat, Jumat (6/7).

Dari atas mobil komando Hanif meneriakan imbauan agar massa menganti presiden pada ajang Pilpres 2019. Namun ia mengaku tak sedang berkampanye karena tidak menyebut nama calon presiden maupun nama tokoh.

Ia hanya meminta 2019 ganti presiden sebagai bentuk kekecewaan rakyat terhadap pemerintahan saat ini yang dituding tebang pilih dalam menyelesaikan kasus penistaan agama.

“Ini saya lagi nggak kampanye, karena gak nyebutin nma calon, hanya kita ingin 2019 Ganti Presiden,” katanya.

Dalam orasinya, ia pun menyelipkan pantun yang berisi ajakan 2019 ganti presiden. “Ada ibu-ibu pakai konde, ada cacing di dalem sarden, jangan harap dua periode, 2019 kita Ganti Presiden,” kata dia.

Selepas menyampaikan pantun, dari atas mobil komando ia mengajak massa aksi 67 bergerak menuju kantor Kementerian Dalam Negeri di jalan Merdeka Utara.

Di kementerian yang dipimpin Tjahjo Kumolo itu, massa aksi meminta pertanggungjawaban politikus PDIP yang telah melantik perwira aktif M Iriawan sebagai Pj Gubernur Jawa Barat dan kasus tercecernya KTP elektronik di Bogor, Jawa Barat. (jaa)”

======

Sumber: https://www.facebook.com/groups/fafhh/permalink/739495459716325/