Postingan ini berisi klarifikasi pihak Kepolisian Balikpapan mengenai isu adanya penculikan serta pemerkosaan remaja dibawah umur.

Selengkapnya terdapat di penjelasan!

KATEGORI : KLARIFIKASI

===

SUMBER : MEDIA DARING

===

NARASI :

Kapolres Balikpapan AKBP, Wiwin Firta : Hasil visum et repertum negatif. Yang bersangkutan (Mekar) bukan korban penculikan atau kekerasan seksual seperti yang selama ini beredar di media sosial,”.

===

PENJELASAN : Isu penculikan disertai pemerkosaan terhadap seorang remaja 16 tahun yang viral di aplikasi percakapan WhatsApp (WA) dipastikan tak terbukti. Polres Balikpapan yang menangani kasus ini akhirnya berhasil mengungkap dibalik kabar hoax (bohong) tersebut. Rabu (29/8), hasil visum yang diminta kepolisian kepada rumah sakit menyatakan Mekar (nama samaran) tak mengalami kekerasan fisik. Baik di tubuh hingga di organ vitalnya.

”Hasil visum et repertum negatif. Yang bersangkutan (Mekar) bukan korban penculikan atau kekerasan seksual seperti yang selama ini beredar di media sosial,” tegas Kapolres Balikpapan AKBP Wiwin Firta, kemarin sore.

Melansir dari kaltim.prokal.co penyidik dari Polres Balikpapan menemukan fakta. Mekar kabur dari rumahnya di Samarinda. Kabur atas usaha sendiri. Berencana untuk pergi ke Samboja, Kutai Kartanegara dengan tujuan untuk menemui anaknya yang tinggal bersama mantan mertuanya. Hal ini dibenarkan oleh orangtua kandung Mekar yang berhasil ditemui petugas.

”Jadi yang bersangkutan pernah menikah namun telah bercerai. Memiliki anak usia 2 tahun yang dirawat di Samboja. Ke sanalah tujuan awal dia,” sebut Wiwin.

Mekar mulanya berangkat pada Jumat (24/8) pukul 19.00 Wita. Menggunakan bus tujuan Samarinda-Balikpapan. Namun karena tidak membawa uang cukup, Mekar telantar. Hingga ditemukan anggota Satpol PP Balikpapan di Terminal Batu Ampar, Balikpapan Utara. Dalam kondisi lemah dan mengaku sakit di bagian perut, dia lantas dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan di Jalan MT Haryono.

”Setelah mendapat perawatan itulah, remaja ini mengaku kepada petugas menjadi korban penculikan dan pemerkosaan,” kata perwira melati dua di pundak itu.

Namun saat diinterogasi ulang oleh penyidik, Mekar akhirnya mengaku bukan korban penculikan dan pemerkosaan. Hingga keluar bukti visum yang membenarkan pernyataan tersebut. Dari penyelidikan pula diketahui jika aksi Mekar ini bukan yang pertama kali. Sebelumnya juga terdapat laporan soal seorang remaja kabur dari rumah. Kemudian ditemukan warga pingsan di sekitar kawasan Km 8 Karang Joang, Balikpapan Utara.

”Remaja yang sama. Memang dugaan depresi itu ada. Tetapi masih harus dibuktikan. Karena itu kami bekerja sama dengan P2TP2A (Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak) untuk seminggu dilakukan observasi,” ungkap Wiwin.

===

REFERENSI :

http://kaltim.prokal.co/read/news/339251-penculikan-dan-pemerkosaan-tak-terbukti.html