Tangkapan layar yang digunakan di post sumber berasal dari situs blog yang sudah diblokir oleh penyedia layanannya, selengkapnya di bagian PENJELASAN dan REFERENSI.

======

KATEGORI

Disinformasi.

======

SUMBER

(1) Laporan melalui Facebook Messenger.

——

(2) http://bit.ly/2wPqPOQ, post oleh akun “Ahmad Brenk” (facebook.com/ahmad.brenk.96), sudah dibagikan 159 kali per tangkapan layar dibuat.

======

NARASI

“PROJO CEBONG PASTI LOMPAT LOMPAT DENGAN ADANYA INI”

======

PENJELASAN

(1) http://bit.ly/2rhTadC / http://bit.ly/2MxVN7S, First Draft News: “Konten yang Salah

Ketika konten yang asli dipadankan dengan konteks informasi yang salah”.

——

(2) Tribun News: “Kivlan Zen Sebut Ribka Tjiptaning Anggota PKI yang Masuk Parlemen, Ini Tanggapannya”, salah satu situs sumber foto. Selengkapnya di (1) bagian REFERENSI

——

(2) Radar Cirebon: “Link blog yang banyak dibagikan, antara lain, med1a-terpercaya(dot)blogspot(dot)com, international-news-today(dot)blogspot(dot)com, dan seputar-berita-indonesia(dot)blogspot(dot)com. Lewat blog-blog tersebut, pengelola fan page itu sengaja menyebarkan hoax.”, selengkapnya di (2) bagian REFERENSI.

======

REFERENSI

(1) http://bit.ly/2MSJgMu, Tribun News: “Kivlan Zen Sebut Ribka Tjiptaning Anggota PKI yang Masuk Parlemen, Ini Tanggapannya

Kamis, 2 Juni 2016 10:50

(foto)
Kompas.com/Alsadad Rudi
Ribka Tjiptaning

TRIBUNSUMSEL.COM, JAKARTA — Ketua DPP PDI-P Ribka Tjiptaning tidak heran jika Mayor Jenderal (Purn) TNI Kivlan Zen menyebutnya sebagai anggota Partai Komunis Indonesia (PKI) yang masuk ke parlemen.

Menurut Ribka, tudingan itu sudah disampaikan berkali-kali oleh Kivlan.

“Oh si jenderal itu? Dia mah dari dulu begitu. Waktu di Sukabumi juga ngomong gitu dan dia sudah minta maaf kok sama saya dan partai,” kata Ribka, saat dihubungi, Kamis (2/6/2016).

Ribka tak menampik dia selama ini kerap mengaku bangga menjadi anak dari anggota PKI.

Menurut dia, PKI adalah partai besar sebelum dilarang pada 1965. Sebagai anak dari anggota PKI, ia juga tak dilarang berpolitik praktis.

Namun, ia membantah jika disebut ikut membangkitkan kembali Partai Komunis Indonesia.

“Di PDI-P saja aku ditugasin Mbak Mega untuk masalah sosial aja waktunya sudah tersita banyak, apalagi mau bikin PKI,” kata anggota Komisi IX DPR ini.

Ribka mengaku tidak mau mempermasalahkan pernyataan Kivlan Zen.

Selama ini, ia sering mendapat cibiran negatif dari sejumlah pihak terkait status orangtuanya yang merupakan anggota PKI.

“Malah membuat saya terkenal, kampanye gratis,” kata dia.

PKI bangkit

Di sela simposium yang diadakan purnawirawan TNI, Rabu (1/6/2016), Kivlan Zen mengatakan, Partai Komunis Indonesia sudah kembali bangkit.

Dia menyebutkan, PKI telah membentuk struktur partai mulai dari tingkat pusat hingga daerah.

“Susunan partai sudah ada, pimpinan Wahyu Setiaji. Dari tingkat pusat sampai daerah,” ujar Kivlan.

Ia juga mengatakan, para anggota PKI kini sudah masuk ke parlemen dan masuk ke partai-partai lain.

“Ribka Tjiptaning terang-terangan mengakui dia bangga jadi anak PKI, masuk DPR. Dia sudah bilang itu tugu yang di lubang buaya mau dihancurkan, diomongkan kok, dendam sekali dia,” ucap Kivlan.

Penulis : Ihsanuddin

Editor: Kharisma Tri Saputra
Sumber: Kompas”.

——

(2) http://bit.ly/2Qd7jDJ, Radar Cirebon: “Fan Page PKI Penuh Provokasi

Hoax atau Bukan

(foto tangkapan layar)
HOAX

MENJELANG perhelatan pilkada serentak 2018, isu kebangkitan Partai Komunis Indonesia (PKI) kembali menghangat. Berbagai cara dilakukan untuk menyudutkan pihak-pihak tertentu dengan mengaitkannya dengan partai terlarang tersebut. Mulai membuat blog clickbait sampai screenshot editan.

Salah satu yang menggoreng isu PKI itu adalah pengelola akun fan page PKI yang beralamat di fb.com/PKI-357421738059717. Fan page tersebut baru saja dibuat. Umurnya masih beberapa hari. Akun itu membuat banyak postingan hoax. Modusnya, membagikan link dari blog clickbait.

Link blog yang banyak dibagikan, antara lain, med1a-terpercaya(dot)blogspot(dot)com, international-news-today(dot)blogspot(dot)com, dan seputar-berita-indonesia(dot)blogspot(dot)com. Lewat blog-blog tersebut, pengelola fan page itu sengaja menyebarkan hoax.

Mereka membuat tulisan seolah sebuah berita. Khas sebuah tulisan clickbait, judul yang dibuat tidak mencerminkan isi tulisan. Berita-berita itu juga dilengkapi foto yang tidak berkaitan dengan aktivitas komunisme di Indonesia.

Misalnya, blog med1a-terpercaya. Blog yang dibuat menyerupai portal berita Media Indonesia tersebut menuliskan judul tulisan, “Megawati Minta Pemerintah Tiadakan Adzan Di Masjid, Karna Suaranya Berisik”. Oleh fan page PKI, link itu disebarkan dan ditambahi komentar, “Islam Harus Dihancurkan Di Indonesia Biar Tahu Rasa”.

Dalam tulisan yang dibuat blog med1a-terpercaya itu, tak ada komentar Megawati. Yang ada komentar politikus PDIP Eva Sundari atas kerusuhan di Tanjung Balai, Sumatera Utara, 2016 silam. Ketika itu memang meletus kerusuhan SARA.

Blog-blog tersebut mungkin sengaja membuat hoax untuk meraup traffic. Sebab, mereka mengais rezeki dengan menjadi publisher iklan online. Animasi-animasi GIF bergambar tidak senonoh dengan judul bombastis sengaja ditampilkan seolah merupakan bagian dari berita yang lain. Padahal, kalau diklik, judul dan gambar tersebut mengarah ke produk yang diiklankan lewat penyedia layanan iklan adnow atau payclick.

Isu komunis kebanyakan dibenturkan ke PDIP. Surat edaran Ketua Umum PDIP Megawati tanggal 2 Februari 2018 yang menyikapi isu komunis di partainya pun dipelintir dan dijadikan hoax. Salah satu pelakunya adalah akun Twitter Herma Yulis (@emma_yulis). Pada 7 Februari 2018, akun tersebut mengunggah surat edaran Megawati dengan tambahan komentar sebagai berikut.

“@MPRnews, Surat yang ditanda tangani Ketum Megawati bahwa ada aktifitas komunis di #PDIPerjuangan Dan Megawati meminta aktivitas itu dihentikan. Mari #TenggelamkanPDIP #JanganPDIP2019”. Begitu komentar yang dituliskan akun Herma Yulis. Padahal, dalam surat edaran yang dia unggah, tak ada statemen seperti itu dari Megawati.

Menanggapi berbagai pesan yang beredar, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto membuat rilis untuk media. Menurut dia, surat edaran tersebut menegaskan bahwa PDI Perjuangan tidak punya kaitan apa pun dengan PKI dan komunisme. “PDIP adalah partai yang berdasarkan ideologi Pancasila dan memegang teguh prinsip ketuhanan,” tegas Hasto. (gun/lum/c5/fat)

FAKTA:

– Fan page PKI menyebarkan link dari blog-blog clickbait yang memproduksi berita-berita palsu bernada provokasi.”

======

Sumber: https://www.facebook.com/groups/fafhh/permalink/742787036053834/