Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati membantah isu yang mengatakan Gempa Lombok dapat memicu aktifnya Gempa Megatrhust di Selatan Jawa –Selat Sunda. “Itu hoaks, jangan percaya. Tidak benar kalau gempa Lombok akan memicu gempa megathrust selatan Jawa. Video yang banyak beredar merupakan video lama dan tidak ada hubungannya dengan gempa Lombok,” ungkap Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, di Jakarta, Kamis (2/8).
=====
Sumber: Media Daring
=====
Kategori: Klarifikasi
=====
Narasi :
“Itu hoaks, jangan percaya. Tidak benar kalau gempa Lombok akan memicu gempa megathrust selatan Jawa. Video yang banyak beredar merupakan video lama dan tidak ada hubungannya dengan gempa Lombok,” ungkap Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, di Jakarta, Kamis (2/8).
=====
Penjelasan:
Melalui media sosial twitter @InfoBMKG meretweet postingan @InaTews yang isinya tentang klarifikasi terkait isu gempa Lombok yang dinilai dapat memicu gempa Megathrust di Selatan Jawa – Selat Sunda.
Dalam postingan #InaTews dilampirkan foto artikel yang berjudul “PENJELASAN BMKG TERKAIT VIDEO VIRAL MENGENAI GEMPA MEGATHRUST JAKARTA YANG DIKAITKAN DENGAN PERISTIWA GEMPA LOMBOK M=6,4”.
Pada postingan artikel tersebut terdapat poin yang menerangkan, perkembangan terbaru terkait video Inews TV yang memberitakan tayangan wawancara dengan Kabag Humas BMKG mengenai Gempa Jakarta M=8,7 yang menjadi viral paska Gempa Lombok, maka BMKG menyatakan tayangan TV tersebut adalah video yang sudah lama diberitakan pada bulan Januari 2018 sehingga tidak ada hubungannya dengan peristiwa Gempa Lombok M= 6,4 yang terjadi pada 29 Juli 2018.
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati juga menegaskan bahwa gempa Lombok yang akan memicu aktifnya gempa megathrust selatan Jawa – Selat Sunda adalah kabar bohong (hoaks). Kedua gempa tersebut dinilai memiliki sumber gempa yang berbeda dengan jarak yang sangat jauh.
“Itu hoaks, jangan percaya. Tidak benar kalau gempa Lombok akan memicu gempa megathrust selatan Jawa. Video yang banyak beredar merupakan video lama dan tidak ada hubungannya dengan gempa Lombok,” ungkap Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, di Jakarta, Kamis (2/8).
Dwikorita menerangkan, gempa Lombok merupakan gempa yang mempunyai aktviitas yang berbeda dengan gempa Megathrust. Gempa Lombok dibangkitkan oleh patahan aktif, sedangkan gempa Megathrust dibangkitkan oleh aktivitas tumbukan lempeng di zona subduksi.
Menurut Dwikorita, kabar bohong tersebut sengaja dihembuskan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab untuk menciptakan kepanikan di masyarakat. Hingga saat ini, kata dia, belum ada cara ataupun teknologi untuk memprediksi secara tepat kapan, di mana, dan berapa kekuatan gempa yang akan terjadi.
“Potensi gempa kuat di zona megathrust selatan Jawa Barat – Selat Sunda seperti halnya zona Megathust Mentawai adalah hasil kajian yang siapa pun tidak tau kapan terjadinya,” tuturnya.
Dwikorita mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang dan tidak mempercayai kabar bohong yang banyak beredar lewat media sosial. BMKG sendiri, tambah dia, terus meng-update prakiraan cuaca, maritim, penerbangan, iklim, kualitas udara, gempa bumi, dan tsunami selama 24 jam penuh.
“Pastikan informasi hanya diperoleh dari BMKG. Selain lewat website, masyarakat juga bisa memantau akun media sosial BMKG serta melalui aplikasi mobile yang bisa di-download di Apple Store dan Google Play Store,” imbuhnya.
=====
Referensi:
1. https://twitter.com/infoBMKG/status/1024880733016358912
2. https://twitter.com/InaTEWS/status/1024865058151514113
3. https://kumparan.com/…/bmkg-hoaks-gempa-lombok-picu-megathr…
4. https://www.medcom.id/…/nbw7Z46b-bmkg-gempa-lombok-picu-meg…
5. https://www.viva.co.id/…/1060466-hoax-berita-gempa-lombok-p…