Nenek dan Paman korban berinisial SA, yakni Suwarni dan Matrudin membantah isu yang mengatakan korban meninggal dalam kondisi telinga berdarah dan HP berantakan. Matrudin menduga korban meninggal karena masuk angin. “Untuk penyebabnya kami.tidak tahu, mungkin masuk angin,” ujar Matrudin.

=====

Sumber: Media Daring

=====

Kategori: Klarifikasi

=====

Narasi :
1. “Saya yang menolong pertama kali dan memandikan. Kondisi tubuhnya bersih tidak ada luka apalagi lebam,” kata Nenek SA, Suwarni, Selasa (31/7).

2. “HP-nya masih utuh tidak rusak,” kata Paman SA, Matrudin, Selasa (31/7).

=====

Penjelasan:
Meninggalnya seorang siswi kelas IX, SMPN 2 Semen, Kabupaten Kediri diiringi dengan informasi yang tidak benar. Diantaranya melalui media Whatsapp, siswi berinisial SA tersebut diisukan meninggal dalam kondisi telinga berdarah dan handphone (HP) berantakan di lantai.

Kabar tersebut pun telah diklarifikasi oleh pihak keluarga. Nenek SA, Suwarni membantah isu yang mengatakan telinga cucunya terdapat darah dan lebam biru saat meninggal.

“Saya yang menolong pertama kali dan memandikan. Kondisi tubuhnya bersih tidak ada luka apalagi lebam,” katanya, Selasa (31/7).

Di sisi yang sama, Paman SA, Matrudin juga membantah isu yang mengatakan HP milik SA pecah dan berantakan. “HP-nya masih utuh tidak rusak,” tegas Matrudin.

Meski begitu, pihak keluarga menduga SA meninggal karena masuk angin. “Untuk penyebabnya kami.tidak tahu, mungkin masuk angin,” ujar Matrudin.

Petugas kepolisian dari Polsek Semen telah mendatangi rumah korban. Petugas telah memotret dan mencatat HP yang diduga menjadi penyebab kematian. Namun barang bukti HP masih belum diamankan petugas.

Untuk kronologi meninggalnya SA, Nenek Suwarni menjelaskannya sebagai berikut;

Suwarni mengatakan, dua jam sebelum meninggal, SA masih makan sepiring berdua bersamanya. Kala itu menunya adalah mie telur buatan Suwarni.

“Saya makan siang bersama di teras dengan menu mie telur,” jelasnya kepada Surya.co.id.

Selanjutnya Suwarni bersama dengan ibu korban Ny Sunarti ke Kantor Balai Desa Kedak.

Sepulangnya dari kantor desa, Suwarni berniat membangunkan SA. Namun Suwarni mengaku kaget karena cucunya sudah dalam kondisi meninggal dunia.

“Saya membangunkan karena anaknya biasanya sudah bangun tapi masih belum bangun. Namun saat saya bangunkan kondisinya sudah meninggal,” jelasnya.

=====

Referensi:
1. https://www.facebook.com/ag243/posts/2043533322324534
2. http://surabaya.tribunnews.com/…/keluarga-siswi-di-kediri-y…
3. http://surabaya.tribunnews.com/…/siswi-smp-di-kediri-ditemu…