Kapolres Lombok Barat, AKBP Heri Wahyudi dan Kabid Humas Polda Nusa Tenggara Barat, AKBP Komang Suartana membantah isu adanya perampok yang ditangkap di Kopang pasca gempa Lombok. Keduanya menyatakan kabar tersebut tidak benar adanya atau hoaks dan meminta kepada masyarakat agar tidak resah serta tetap waspada.
=====
Sumber: Media Daring
=====
Kategori: Klarifikasi
=====
Narasi :
1. “Pemberitaan tentang adanya perampokan itu adalah hoax, yang bertujuan membuat resah masyarakat. Bila menjadi korban segera laporkan ke kami bukan menyebarkan melalui media sosial, karena akan berdampak buruk di masyarakat,” kata Kapolres Lombok Barat AKBP, Heri Wahyudi, Selasa (7/8).
2. “Tetap waspada, tetapi juga tetap menjaga kondusifitas opini masyarakat agar tidak resah, terutama terkait isu semalam yang dikatakan di Kopang itu Hoax,” Kabid Humas Polda Nusa Tenggara Barat, AKBP Komang Suartana, Selasa (7/8).
=====
Penjelasan:
Terdapat kabar melalui media sosial Facebook yang mengatakan telah terjadi perampokan di Kopang pasca gempa Lombok. Isu tersebut diantaranya disebarkan oleh akun bernama Iskandar dan QoRii (qorii.qorii.90).
Namun tampaknya postingan dari akun Iskandar telah dihapus sementara postingan dari akun QoRii masih bisa ditemukan. Konten postingan yang disertai beberapa foto dari kedua akun tersebut berbunyi;
“Innalillahiwainnailaihirojiun
Tedaitm aran semeton
Dibunuh salah seorang perampok di kopang berdekatan dengan polsek
Cari kesempatan dalam kesempitan tapi endingnya ya gini sudah …turut berduka”
Kapolres Lombok Barat, AKBP Heri Wahyudi menyatakan kabar tersebut adalah berita bohong dan meminta masyarakat agar tidak percaya. “Pemberitaan tentang adanya perampokan itu adalah hoax, yang bertujuan membuat resah masyarakat. Bila menjadi korban segera laporkan ke kami bukan menyebarkan melalui media sosial, karena akan berdampak buruk di masyarakat,” kata AKBP Heri, Selasa (7/8).
AKBP Heri pun menghimbau kepada masyarakat agar waspada. Salah satu caranya dapat dilakukan dengan mengadakan Poskamling di pemukiman masing – masing. “Kami bersama Bhabinkamtibmas akan tetap melindungi masyarakat, dari kejahatan meskipun kami menjadi korban juga,” tegas AKBP Heri.
Di sisi yang sama Kabid Humas Polda Nusa Tenggara Barat, AKBP Komang Suartana juga meminta kepada masyarakat turut menjaga kondusifitas. Diantaranya dengan tidak menyebar isu – isu yang meresahkan.
“Tetap waspada, tetapi juga tetap menjaga kondusifitas opini masyarakat agar tidak resah, terutama terkait isu semalam yang dikatakan di Kopang itu Hoax,” ujar AKBP Komang.
“Kita tidak ingin peristiwa isu penculikan anak terulang kembali lantaran tidak bisa menjaga opini. Patroli tetap ditingkatkan oleh kepolisian, namun partisipasi masyarakat menjaga lingkungan juga sangat diharapkan,” pungkas AKBP Komang.
Meski sudah diberikan klarifikasi, terjadi salah paham dari Warga Dusun Nyangget, Desa Senteluk yang mengira warga dari desa tetangganya yang bersama-sama mengungsi akibat bencana gempa di Posko pengungsian Lapangan Nyangget Desa Sinteluk, Kecamatan Batulayar, Lombok Barat adalah maling atau perampok seperti yang tersebar dalam informasi bohong di media sosial.
Kapolsek Senggigi, Akp Arjuna Wijaya SIK yang dihubungi menerangkan korban kesalah pahaman warga ini bernama Komarudin. Dia tinggal di Dusun Buwuh, Desa Meninting Kecamatan Batulayar, Lombok Barat.
“Korban merupakan pendatang dari Jawa dan menikah dengan warga di tempatnya tinggal sekarang dan bersama keluarganya juga mengungsi di posko pengungsian Lapangan Nyangget, Desa Senteluk,” ujar AKP Arjuna.
Dikatakan dia, karena warga tidak mengenali pelaku dan sudah tersulut sebelumnya dengan informasi hoax tentang isu pencurian dan perampokan yang santer di media sosial maka warga melakukan pengeroyokan karena korban dianggap mencurigakan.
Untung saja petugas patroli dari Polsek Senggigi segera datang ke TKP dan mengamankan korban dari dari amukan massa itu lalu kemudian membawa korban ke RS Bhayangkara untuk menj
alani perawatan karena mengalami luka cukup serius terutama pada kepala.
“Kami sudah kroscek tentang identitasnya ternyata benar korban adalah pengungsi di posko dekat tempat dia diamuk massa tadi,” terang AKP Arjuna.
Dilanjutakan dia, petugas saat itu langsung menghimbau warga di TKP untuk membubarkan diri dan tenang serta menjelaskan kesalahfahaman tersebut.
“Kami perintahkan anggota patroli ke semua dusun-dusun di desa – desa se-Kecamatan Batulayar untuk menghimbau seluruh warga agar tetap tenang, waspada dan tidak mempercayai isu-isu khususnya tentang maling dan rampok yang kini berkembang padahal tidak benar (hoax),” jelasnya.
=====
Referensi:
1. https://kicknews.today/…/kabar-perampokan-pasca-gempa-di-l…/
2. https://www.facebook.com/groups/1624364621139454/permalink/2290934584482451/
3. https://www.facebook.com/infopoldantb/posts/2025863347458235
4. https://kicknews.today/…/dikira-maling-warga-amuk-pengungs…/