Kalah argumen ujung2nya mencaci ulama..
Katanya cinta ulama..
Dukunganmu terhadap capres HRS cuma bacot belaka..
Apa bedanya UAS sama HRS?
beliau sam2 ulama istiqomah. Takut sama allah.
Tidak gila jabatan. Bukan kacung kaya kapitra..”
======
PENJELASAN
(1) http://bit.ly/2rhTadC, firsdraftnews.org: “Konten yang Salah
Ketika konten yang asli dipadankan dengan konteks informasi yang salah”.
——
(2) Judul yang digunakan oleh situs “Media Reportase”: “KAPITRA: UAS TIDAK NGERTI APA-APA, NYARI DUIT AMPLOP HASIL CERAMAH, BAGAIMANA BISA MENGELOLA NEGARA??”.
——
(3) Judul yang digunakan oleh situs “SuaraNasional”, sumber dari laman “Media Reportase”: “Kapitra Ampera: UAS Tidak Ngerti Apa-Apa dan Bukan Bidangnya Mengelola Negara”. Tidak ada “Nyari Duit Amplop Hasil Ceramah”.
——
(4) http://bit.ly/2MxhUHq, sumber video dari laman “SuaraNasional”: “#ILCMendaulatUAS #UstazAbdulSomad
Kapitra Ampera: Ulama Dipakai Untuk Menaikan Elektabilitas Partai | ILC 7 Agustus 2018
Indonesia Lawyers Club tvOne
Published on Aug 7, 2018”, pernyataan Kapitra Ampera mulai 2:55.
======
REFERENSI
(1) http://bit.ly/2vUnvAD, Media Reportase: “KAPITRA: UAS TIDAK NGERTI APA-APA, NYARI DUIT AMPLOP HASIL CERAMAH, BAGAIMANA BISA MENGELOLA NEGARA??”, isi laman menyalin sumber di (2) REFERENSI.
——
(2) http://bit.ly/2M5r6GN, SuaraNasional: “08/08/2018
Kapitra Ampera: UAS Tidak Ngerti Apa-Apa dan Bukan Bidangnya Mengelola Negara Ibnu Maksum-Politik
Ibnu Maksum – Politik
(foto)
Kapitra Ampera (IST)
Ustadz Abdul Somad (UAS) tidak mengerti dalam mengelola negara karena hanya seorang penceramah agama Islam.
“UAS tidak ngerti apa-apa, tidak berfikir menjadi pemimpin maka dimunculkan nomor dua dalam ranah ijtima’ ulama. UAS bukan bidangnya,” kata mantan pengacara Habib Rizieq Syihab, Kapitra Ampera di acara ILC tvOne, Selasa (7/8).
Kata Kapitra, persepsi ulama dalam mengelola negara dipandu doktrin keagamaan, teologi Al Quran dan Assunah. “Bagaimana dengan partai politik yang referensi tata negara bukan dasar teologi keagamaan,” paparnya.
Ia mengatakan, dalam sejarah bangsa Indonesia tidak ada ulama menjadi kepala negara atau wakil kepala negara. “Kalau ulama berjuang itu betul. Kalau ulama mempunyai posisi strategis itu tidak ada,” pungkasnya.
Pernyataan Kapitra ini langsung dipotong pemandu acara ILC Karni Ilyas dan menanyakan kepada mantan pengacara Habib Rizieq itu tentang M Natsir, Mohammad Roem. “Apakah Natsir, Mohammad Roem bukan ulama?” tanya Karni.
Kapitra mengatakan, M Natsir mengabungkan antara modernitas dengan doktrin keagamaan dalam mengelola negara.”
======
Sumber: https://web.facebook.com/groups/fafhh/permalink/718116291854242/