Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin dan Kepala Biro Humas Data dan Informasi Kementerian Agama (Kemenag), Mastuki menyatakan makanan yang diberikan kepada Jamaah Tarwiyah di Mina, bukan berasal dari pemerintah atau Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH). Meski begitu, Menteri Lukman menyatakan sudah menghubungi maktab (penyedia jasa layanan akomodasi dan transportasi) yang mengurusi hal tersebut agar dapat membenahinya.

=====

Sumber: Media Daring

=====

Kategori: Klarifikasi

=====

Narasi :
1. “Mungkin orang tuanya itu melakukan tarwiyah. Kalau Tarwiyah itu makanan ditanggung sendiri oleh jemaah karena kami tidak memfasilitasi,” ujar Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin, Minggu (19/8).

2. “PPIH pada tanggal 8 Dzulhijjah (19 Agustus) belum menyediakan layanan katering, karena seluruh jamaah haji Indonesia baru bergerak dari Makkah ke Arafah, bukan ke Mina, secara bertahap mulai hari ini,,” ungkap Kepala Biro Humas Data dan Informasi Kemenag, Mastuki, Minggu (19/8).

=====

Penjelasan:

Akun twitter @zee_muthie membuat cuitan yang berisi keluhan terhadap makanan untuk jamaah haji yang melakukan Tarwiyah di Mina. Melalui foto yang ditayangkan, tampak makanan tersebut adalah nasi kuning dan mie goreng dalam satu wadah tempat makan.

“Pak menteri @lukmansaifuddin, ini menu sarapan+makan siang u/ jama’ah haji di Mina hari ini. Tolong menunya diperbaiki pak. Terima kasih,” tulis akun @zee_muthie. Cuitan @zee_muthie dilatar belakangi dari pengalaman orangtuanya langsung yang Tarwiyah di Mina.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin mengatakan Tarwiyah ditanggung sendiri oleh jamaah. “Mungkin orang tuanya itu melakukan tarwiyah. Kalau Tarwiyah itu makanan ditanggung sendiri oleh jemaah karena kami tidak memfasilitasi,” ujar Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin, Minggu (19/8).

Meski begitu Menteri Lukman menerangkan bahwa dirinya telah menghubungi maktab yang mengurusi jamaah haji tersebut. “Kita sudah beri masukan kepada maktab (penyedia jasa layanan akomodasi dan transportasi) yang menangani, mengapa sampai diberikan makanan yang sangat sederhana seperti itu,” kata Menteri Lukman.

Selain itu Kemenag melalui akun resmi twitternya, juga turut memberi penjelasan ke @zee_muthie, bahwa pemerintah tidak memfasilitasi, tapi juga tidak melarang jamaah haji yang melaksanakan Tarwiyah pada 8 Dulhidjah, seperti menyediakan makanan atau catering.

“PPIH pada tanggal 8 Dzulhijjah (19 Agustus) belum menyediakan layanan katering, karena seluruh jamaah haji Indonesia baru bergerak dari Makkah ke Arafah, bukan ke Mina, secara bertahap mulai hari ini,,” ungkap Kepala Biro (Kabiro) Humas Data dan Informasi Kemenag, Mastuki, Minggu (19/8).

Diketahui, Pemerintah Saudi lewat peraturan hajinya tidak memasukkan Tarwiyah dalam rangkaian ibadah haji. Kemenag juga menyesuaikan hal tersebut karena pelaksanaan Tarwiyah bukan termasuk rukun atau wajib haji.

Tarwiyah sendiri adalah melakukan napak tilas perjalanan yang pernah dilakukan Nabi Muhammad SAW. Jamaah tarwiyah akan melakukan perjalanan dari Mekah ke Mina sejauh 14 kilometer menjelang tanggal 8 Zulhijah.

Setelah mendapatkan penjelasan dari Menteri Lukman dan Kabiro Humas Data dan Informasi, Mastuki, @zee_muthie pun memberikan apresiasinya. “Sykuron katsiiran pak @lukmansaifuddin .,” tulisnya.

=====

Referensi:
1. https://news.detik.com/…/menag-kontak-maktab-soal-jemaah-ta…
2. https://haji.okezone.com/…/kemenag-bantah-cuitan-netizen-so…
3. https://www.liputan6.com/…/kicauan-netizen-soal-makanan-haj…
4. https://kemenag.go.id/…/netizen-curhat-makanan-di-mina–kem…
5. https://twitter.com/Kemenag_RI/status/1031116180319170560
6. https://twitter.com/zee_muthie/status/1031524047522152448