Plt Kepala Biro Humas Kemeterian Komunikasi dan Informasi (Kominfo), Noor Iza membantah pernyataan Koordinator Investigasi Center for Budget Analysis (CBA), Jajang Nurjaman yang menduga adanya potensi kebocoran anggaran dari 3 proyek Asian Games yang dikelola oleh Kominfo, sebesar Rp. 846 juta dengan membandingkan pengajuan harga untuk satu proyek dimana PT. Beework Pariwara lebih mahal dibandingkan dengan PT. Indo-AD. “Pernyataan saudara Jajang Nurjaman terhadap potensi kerugian negara yang membandingkan harga penawaran PT. Indo-Ad dengan PT Bee Work Pariwara tidak relevan,” ujar Noor Iza, Selasa (21/8).
=====
Sumber: Media Daring
=====
Kategori: Klarifikasi
=====
Narasi :
“Pernyataan saudara Jajang Nurjaman terhadap potensi kerugian negara yang membandingkan harga penawaran PT Indo-Ad dengan PT Bee Work Pariwara tidak relevan,” ujar Plt Kepala Biro Humas Kominfo, Noor Iza, Selasa (21/8).
=====
Penjelasan:
Center for Budget Analysis (CBA) melalui Koordinator Investigasinya, Jajang Nurjaman menduga sedikitnya ada 3 proyek Asian Games yang ditangani Kominfo diduga bermasalah.
Pertama, Proyek jasa penayangan konten sosialisasi Asian Games XVIII Tahun 2018 Durasi 30 Detik Melalui Media Bioskop Berjaringan Nasional. Dari anggaran yang disiapkan Rp 3,8 miliar, uang Negara yang dihabiskan sebesar Rp3.756.619.350, papar Jajang, melalui siaran pers, Senin (20/8).
Kedua, Proyek sosialisasi Asian Games XVIII melalui aktivasi media digital dan event komunitas tahun 2018. Dari anggaran yang disiapkan Rp 4,2 miliar, anggaran yang dihabiskan sebesar Rp3.956.477.800
Selanjutnya, ketiga, jasa penayangan konten Asian Games XVIII tahun 2018 melalui media luar ruang digital dan media alternatif dalam negeri. Dari anggaran yang disiapkan Rp 3 miliar, uang yang dihabiskan sebesar Rp2.591.509.800.
Proyek di atas menghabiskan anggaran sebesar Rp 10,3 miliar lebih, adapun satuan kerja yang bertanggung jawab adalah Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik.
“Dari tiga Proyek di atas saja potensi kebocoran negara yang kami temukan mencapai Rp 846 juta, berdasarkan temuan di atas kami mendorong pihak berwenang khususnya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membuka penyelidikan terkait proyek Asian Games yang dijalankan Kominfo, Jika perlu panggil Menteri Rudiantara untuk dimintai keterangan,” kata Jajang.
Selain itu, Jajang menambahkan Perusahaan yang dimenangkan oleh pihak Kominfo selalu perusahaan yang sama yakni PT. Beework Pariwara, beralamat di Gedung sovereign Plaza Lt .5D, Jl Tb Simatupang Kav. 36 RT 002/RW 002 Cilandak Barat, Cilandak, Jakarta Selatan. Padahal dari nilai proyek yang ditawarkan kelewat mahal jika dibandingkan tawaran perusahaan lainnya.
Misalnya, Proyek Sosialisasi ASIAN GAMES XVIII melalui Aktivasi Media Digital dan Event Komunitas Tahun 2018. Tawaran yang diajukan PT. Beework sebesar Rp 3,9 miliar jauh lebih mahal dibanding PT Indo-AD senilai Rp 3,5 miliar.
Menanggapi hal tersebut, Plt Kepala Biro Humas Kominfo, Noor Iza menyatakan seluruh proses pengadaan barang dan jasa pada program promosi Asian Games 2018 telah dilakukan secara online melalui aplikasi Sistem Pengadaan Secara Elektronik atau SPSE Kominfo. Dengan sistem yang terbuka seperti ini, Kominfo resmi membantah tudingan dari Center for Budget Analysis bahwa program ini telah berpotensi memunculkan kebocoran negara hingga Rp 846 juta.
“Pernyataan saudara Jajang Nurjaman terhadap potensi kerugian negara yang membandingkan harga penawaran PT. Indo-Ad dengan PT Bee Work Pariwara tidak relevan,” ujar Noor Iza, Selasa (21/8).
=====
Referensi:
1. http://www.industry.co.id/…/cba-tiga-proyek-asian-games-dib…
2. https://www.jpnn.com/…/cba-menduga-proyek-asian-games-di-ke…
3. https://bisnis.tempo.co/…/kominfo-bant…/full&Paging=Otomatis
4. https://www.jpnn.com/…/kemkominfo-bantah-proyek-asian-games…