Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Bidang Kesehatan dan NAPZA, Sitti Hikmawatty menyatakan informasi yang mengatakan adanya 55 anak meninggal karena vaksin, tidak benar adanya atau hoaks. “Bahwa tidak benar adanya 55 anak yang wafat karena menjadi korban vaksin. Ini berita hoaks, mohon kita semua dapat melakukan re-check terhadap informasi yang perlu diklarifikasi,” ujar Sitti, Senin (27/8).
=====
Sumber: Media Daring
=====
Kategori: Klarifikasi
=====
Narasi :
“Bahwa tidak benar adanya 55 anak yang wafat karena menjadi korban vaksin. Ini berita hoaks, mohon kita semua dapat melakukan re-check terhadap informasi yang perlu diklarifikasi,” ujar Komisioner KPAI Bidang Kesehatan dan NAPZA, Sitti Hikmawatty, Senin (27/8).
=====
Penjelasan:
KPAI membantah isu yang mengatakan ada 55 anak meninggal karena vaksin.
“Bahwa tidak benar adanya 55 anak yang wafat karena menjadi korban vaksin. Ini berita hoaks, mohon kita semua dapat melakukan re-check terhadap informasi yang perlu diklarifikasi,”, ujar Komisioner KPAI Bidang Kesehatan dan NAPZA, Sitti Hikmawatty
Menurut Sitty, pihaknya telah menerima laporan (Data pengaduan no : 21/02/2018/107 KPAI/PGDN/II/2018) masyarakat terkait vaksin dengan 46 kasus. Tetapi dalam laporan tersebut tidak menyebutkan semua korban meninggal.
Sebanyak 46 persen korban atau 21 orang yang dilaporkan meninggal. “Itupun dengan penjelasan pelapor bahwa ada juga korban yang menderita leukimia dan beberapa penyakit keganasan lain. Jadi kalau jumlahnya menjadi 55 kasus, itu tidak benar,” kata Sitti.
Sitti pun menegaskan KPAI akan berupaya optimal menjaga agar hak-hak anak dapat diberikan sebaik mungkin sesuai prinsip Konvensi Hak Anak (KHA). KPAI telah berkoordinasi dengan beberapa lembaga independen melakukan penelusuran berdasarkan informasi yang masuk.
“Alhamdulillah awal Juli 2018 kemarin penyelidikan telah selesai, dan KPAI merencanakan dalam minggu ini akan ada pertemuan dengan perwakilan para orang tua pelapor, beserta komunitas yang fokus pada kasus terkait vaksinasi,” papar Sitti.
KPAI menerangkan, prinsip penelitian berdasarkan pendekatan metode ilmiah. Sehingga, menurut dia, hasilnya bisa dibuktikan secara ilmiah dengan memperhatikan aspek validitas. Dari hasil penelitian laporan tersebut, KPAI mendapatkan kesimpulan tentang kejadian yang dilaporkan.
“Namun dalam kesempatan ini, KPAI akan sampaikan lebih dulu hasil penelitiannya tersebut kepada para orang tua yang masih ingin mendapatkan penjelasan dari kejadian yang mereka alami,” imbuh Sitti.
=====
Referensi:
1. http://www.kpai.go.id/…/kpai-tidak-benar-ada-55-orang-anak-…
2. https://www.republika.co.id/…/pe46z0384-kpai-bantah-berita-…
3. https://akuratnews.com/kpai-55-anak-meninggal-karena-vaksi…/
4.http://www.netralnews.com/…/55.anak.diklaim.jadi.korban.vak…