Debunk ini berisi Informasi yang beredar di media sosial bahwa BMKG memprediksi bahwa pada tahun 2019 hingga 2022 dunia akan dilanda kemarau panjang dan Dajjal akan turun ke Bumi. Berdasarkan penelusuran Liputan6.com, ternyata artikel seperti itu pernah beredar di tengah masyarakat. Bahkan, BMKG dalam laman resminya memastikan informasi mengenai kemarau panjang tahun 2019-2022 yang telah beredar di masyarakat sebagai hal yang tidak benar alias hoax.
======

(KATEGORI): HOAKS

======

(SUMBER): MEDIA SOSIAL

(https://www.duniapendidikanonline.com/…/kemarau-panjang-ak…/)

======

(PENJELASAN):

Musim kemarau sedang melanda berbagai wilayah di Tanah Air. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pun memperkirakan puncak musim kemarau terjadi pada Agustus dan September 2018.

Adapun berdasarkan laporan yang diterima BNPB, daerah paling rawan kekeringan adalah di Jawa, Bali, dan Kepulauan Nusa Tenggara. Bahkan, sebagian daerah di Jawa terdampak kekeringan.

Namun, baru-baru ini, sebuah tautan artikel bertajuk Kemarau Panjang Akan Melanda Dunia 2019 – 2022 yang dilansir situs Islamituindah.us, sedang ramai dibagikan di media sosial.

Artikel itu berisi prediksi bahwa kemarau panjang akan melanda dunia. Diperkirakan, kemarau ekstrem tersebut akan dimulai tahun 2019 hingga 2022. Lalu disebutkan dalam artikel itu, cadangan air dunia saat ini tersisa 3 persen saja.

Berdasarkan penelusuran Liputan6.com, ternyata artikel seperti itu pernah beredar di tengah masyarakat. Bahkan, BMKG dalam laman resminya memastikan informasi mengenai kemarau panjang tahun 2019-2022 yang telah beredar di masyarakat sebagai hal yang tidak benar alias hoax.

“BMKG tidak pernah menyampaikan serta menyebarluaskan informasi tersebut. Berita itu hoax dan tidak bisa dipertanggungjawabkan, serta membohongi masyarakat karena isu tersebut tidak berdasarkan pertimbangan ilmiah yang jelas,” tulis Kepala Sub Bidang Informasi Meteorologi BMKG, Hary Tirto Djatmiko, Rabu, 30 November 2016.

Menurut Hary, informasi yang dikatakan meresahkan tersebut sebelumnya beredar dengan turut meramalkan cadangan air dunia tersisa hingga 3% saja. Padahal, sejauh ini, belum pernah ada mekanisme prediksi musim yang dapat memprakirakan hingga lebih dari satu tahun.

“Karena itu, masyarakat diimbau dan diharapkan tidak terpengaruh serta tidak perlu menghiraukan informasi tersebut,” ujar Hary.

Terlebih, informasi yang beredar itu telah mengatasnamakan BMKG. Ia pun mengimbau warga agar memperoleh informasi yang valid dan akurat dengan cara menghubungi BMKG langsung ke Call Center 021-6546318, laman resmi BMKG di www.bmkg.go.id, serta akun Twitter resmi @infobmkg.

BMKG pun kembali membantah kabar yang beredar di media sosial jika akan terjadi kemarau panjang mulai dari 2019-2022. Hal ini disampaikan langsung oleh Deputi Bidang Klimatologi BMKG Herizal.

“Enggak (musim kemarau panjang), mungkin karena tekhnologi makin gampang, orang bisa aja dikembangkan (beritanya),” ujar Herizal kepada Liputan6.com di Jakarta, Senin (27/8/2018).

Namun, ia membenarkan bahwa di Indonesia saat ini sebagian besar daerahnya sedang mengalami musim kemarau panjang. Alhasil, cuaca menjadi kurang nyaman.

“Kalau sekarang memang Indonesia sebagian besar daerahnya kemarau, 95 persen (daerah Indonesia) kita sedang kemarau, puncaknya Agustus sampai September,” ucapnya.

Meski begitu, diakui Herizal pihaknya sudah membuat pantauan kapan kira-kira kemarau panjang ini akan berakhir. Pihaknya memprediksi, musim hujan baru akan datang hampir di seluruh Indonesia pada Desember 2018.

“Pantauan dari teman-teman, saat ini memang elinol lemah. Tapi elinol lemah ini bukan langsung ekstrem kering, karena elinol sendiri ada tingkatannya. Biasanya memang tidak begitu banyak terpengaruh, namun musim hujan memang jadi terlambat masuk (ke Indonesia),” papar Herizal.

(KESIMPULAN):

Dengan adanya penjelasan dari BMKG, berarti artikel bertajuk Kemarau Panjang Akan Melanda Dunia 2019–2022 yang dimuat situs Islamituindah.us dan www.duniapendidikanonline.com adalah salah. Apalagi, artikel tersebut mengatasnamakan BMKG, padahal tidak benar demikian.

======

REFERENSI:

https://www.liputan6.com/…/cek-fakta-dajal-muncul-saat-kema…

http://batam.tribunnews.com/…/bmkg-nyatakan-isu-soal-kemara…

https://megapolitan.kompas.com/…/bmkg.info.kemarau.panjang.…