Peristiwa di 2016. “Seorang pemuda tiba-tiba diadang mobil di sebuah jalan saat mengendarai sepeda motornya. Dari dalam mobil turun sekitar tiga orang menghampiri si pemuda yang ternyata memakai pin berlambang palu arit, logo Partai Komunis Indonesia (PKI).”

Selengkapnya di bagian PENJELASAN dan REFERENSI.

======

KATEGORI

Disinformasi.

======

SUMBER

(1) Pertanyaan dari salah satu anggota FAFHH.

——

(2) http://bit.ly/2zrIhg7, post di Grup “FPI Ormas Terlarang” (facebook.com/groups/457457957782832) oleh akun “Nain” (facebook.com/ImamR.besar). Sudah dibagikan 178 kali per tangkapan layar dibuat.

======

NARASI

“cebong goblok sampai ke DNA nembus ke sperma :v
bangga jadi PKI,
ngaku paling NKRI,
PANCASILA aja GAK TAU,
lagu Indonesia raya gag tau,

tabokin aja pak, CEBONG GOBLOK.”

======

PENJELASAN

(1) Video yang digunakan adalah kejadian di 2016.

——

(2) Di post sumber, akun tersebut menyematkan label/julukan ke korban tanpa ada bukti jelas mengenai preferensi politik korban.

——

(3) http://bit.ly/2rhTadC, firsdraftnews.org: “Konten yang Salah

Ketika konten yang asli dipadankan dengan konteks informasi yang salah”.

======

REFERENSI

(1) http://bit.ly/2ucnFCl, liputan6.com: “Pakai Pin PKI, Pemuda Ini Dicegat dan Dianiaya

Raden Trimutia Hatta
20 Apr 2016, 12:04 WIB

(foto)
Seorang pemuda yang memakai pin PKI tiba-tiba diadang mobil di sebuah jalan saat mengendarai sepeda motornya.

Liputan6.com, Jakarta – Seorang pemuda tiba-tiba diadang mobil di sebuah jalan saat mengendarai sepeda motornya. Dari dalam mobil turun sekitar tiga orang menghampiri si pemuda yang ternyata memakai pin berlambang palu arit, logo Partai Komunis Indonesia (PKI).

Dalam video yang beredar di Facebook, Rabu (20/4/2016), pemuda itu terlihat bingung saat seorang berseragam LSM KPK menghampiri dan mengambil pin PKI yang tersemat di dadanya. Tak lama berselang, seorang bertopi dengan rambut gondrong langsung menginterograsi pemuda itu.

“Lo kenapa pakai pin PKI? Lo siapa? KTP lo mana? Buka helm lo,” ujar pria bertopi itu.

“Saya bukan siapa-siapa. Ini (pin) bukan PKI. Saya minta maaf, Pak,” jawab si pemuda.

Tak terima dengan jawaban itu, pria bertopi langsung melayangkan pukulan ke kepala si pemuda yang masih memakai helm. “Kenapa lo pakai pin ini?” tanya di pria bertopi lagi sambil melayangkan pukulan kembali ke kepala si pemuda.

“Saya tidak sengaja Pak. Saya tidak tahu, demi Allah saya bukan (PKI),” jawab si pemuda sambil melindungi kepalanya.

“Lo orang Indonesia? Kenapa lo pakai pin PKI?” ucap di pria bertopi sambil memaki dengan kata kasar dan menjambak rambut si pemuda yang sudah melepas helmnya.

Polisi Datang

Tak lama, seorang polisi mengendarai motor gede datang menghampiri lokasi keributan dan menanyakan apa yang sedang terjadi. “Pakai pin PKI dia ini. Tangkap Pak, tangkap,” kata pria bertopi itu kepada polisi.

Polisi yang datang berusaha menenangkan dan meminta si pemuda menunjukkan KTP. Meski ada polisi, pria bertopi dan seorang warga lainnya masih saja memukuli kepala si pemuda.

Akhirnya polisi pun membubarkan kerumunan dan meminta si pemuda pergi meninggalkan lokasi. Saksikan video lengkapnya di bawah ini:

(video)”.

——

(2) http://bit.ly/2KDD35W, liputan6.com: “Polisi Diminta Tindak Penganiaya Pemuda Pakai Pin PKI

Silvanus Alvin
20 Apr 2016, 16:40 WIB

(foto)
Massa aksi dari Front Pancasila bersiap menggelar aksi didepan Hotel Aryaduta, Jakarta, Senin (18/4). Mereka menolak Simposium PKI yang dapat dimanfaatkan menghidupkan kembali paham komunis. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta – Seorang pemuda dianiaya di tempat umum karena memakai pin berlambang palu arit, logo Partai Komunis Indonesia (PKI). Pengamat dari Habibie Center Indria Samego menilai tindakan itu tidak pantas dilakukan.

“Bully di tempat umum karena pin itu (PKI) pokoknya dari segi hukum dan norma tidak boleh. Memukul itu tidak boleh,” tegas Indria kepada Liputan6.com, di Jakarta, Rabu (20/4/2016).

Pria yang pernah menjabat sebagai Penasihat Kapolri ini menegaskan polisi yang melihat aksi tersebut harusnya mengambil tindakan. Sebagai negara hukum, tidak bisa melakukan kekerasan secara sembarangan di muka umum.

“Polisi harusnya bertindak kalau ada kekerasan seperti itu. Jangan cuma melihat saja,” tegas Indria.

(foto)
Seorang pemuda yang memakai pin PKI tiba-tiba diadang mobil di sebuah jalan saat mengendarai sepeda motornya.

Dalam video yang beredar di Facebook, Rabu (20/4/2016), pemuda itu terlihat bingung saat seorang berseragam LSM KPK menghampiri dan mengambil pin PKI yang tersemat di dadanya. Tak lama berselang, seorang bertopi dengan rambut gondrong langsung menginterograsi pemuda itu.

“Lo kenapa pakai pin PKI? Lo siapa? KTPlo mana? Buka helm lo,” ujar pria bertopi itu.

“Saya bukan siapa-siapa. Ini (pin) bukan PKI. Saya minta maaf, Pak,” jawab si pemuda.

Tak terima dengan jawaban itu, pria bertopi langsung melayangkan pukulan ke kepala si pemuda yang masih memakai helm. “Kenapa lo pakai pin ini?” tanya di pria bertopi lagi sambil melayangkan pukulan kembali ke kepala si pemuda.

Tak lama, seorang polisi mengendarai motor gede datang menghampiri lokasi keributan dan menanyakan apa yang sedang terjadi. “Pakai pin PKI dia ini. Tangkap Pak, tangkap,” kata pria bertopi itu kepada polisi.

Polisi yang datang berusaha menenangkan dan meminta si pemuda menunjukkan KTP. Meski ada polisi, pria bertopi dan seorang warga lainnya masih saja memukuli kepala si pemuda.

Akhirnya polisi pun membubarkan kerumunan dan meminta si pemuda pergi meninggalkan lokasi.”

======

Sumber: https://www.facebook.com/groups/fafhh/permalink/681352432197295/