“”Saya pernah satu tahun tidak digaji, tujuh bulan bekerja tanpa kontrak, tapi ikhlas menjalankan tugas itu. Dari keikhlasan itu, saya bisa menuai hasilnya sekarang,” tutur Indra.”, selengkapnya di bagian REFERENSI.

======

KATEGORI

Klarifikasi.

======

SUMBER

Pertanyaan dari salah satu anggota FAFHH.

======

REFERENSI

(1) http://bit.ly/2JtSYyd, Coach Indra Sjafri: Saya Pernah 1 Tahun Tak Digaji, tapi Ikhlas

Liputan6
14 Okt 2013, 08:40 WIB

(foto)

Kendati sukses mengantarkan Timnas Indonesia U-19 juara Piala AFF U-19 2013 dan lolos ke putaran final Piala Asia U-19 2014, kontak Pelatih Indra Sjafri ternyata masih belum jelas. Sebelumnya, kontrak pelatih asal Padang ini hanya sampai Piala AFF U-19. Namun karena berhasil membawa Evan Dimas Darmono dan kawan-kawan menjadi juara, Badan Tim Nasional (BTN) memperpanjang kontraknya untuk kualifikasi Piala Asia U-19.

Setelah kualifikasi selesai, kejelasan selanjutnya masih belum didapatkan Indra secara hitam di atas putih. Dia pun lebih memilih tidak berpolemik mengenai masalah tersebut.

“Soal kontrak silakan tanya ke PSSI saja. Belum ada pembicaraan (kontrak baru),” kata Indra seraya menegaskan komitmennya untuk terus menangani Evan Dimas Darmono dan kawan-kawan seperti dilansir Goal, Senin (14/10/13).

“Saya tidak mau bernegosiasi dengan negara. Tinggal negara (setelah melihat kinerja kami) apakah tergerak hatinya untuk kami,” tegas pelatih berusia 50 tahun itu.

“Saya pernah satu tahun tidak digaji, tujuh bulan bekerja tanpa kontrak, tapi ikhlas menjalankan tugas itu. Dari keikhlasan itu, saya bisa menuai hasilnya sekarang,” tutur Indra.”

——

(2) http://bit.ly/2Lmoe3P, tempo.co: “Ditanya Soal Gaji, Indra Sjafri Menangis

Oleh : Tempo.co
Minggu, 1 Desember 2013 00:17 WIB

(foto)
Pelatih Kepala Tim Nasional U19, Indra Sjafrie. TEMPO/Seto Wardhana

TEMPO.CO, Surabaya – Suara Indra Sjafri tiba-tiba seperti tercekat di tenggorokan. Ia menuangkan air mineral dalam botol plastik ke gelas, lalu mencecapnya perlahan. Matanya berkaca-kaca. “Minta tissue,” kata pelatih tim nasional U-19 itu kepada panitia Kuliah Tjokroaminoto untuk Kebangsaan dan Demokrasi di Ruang Adi Sukadana Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga, Sabtu sore, 30 November 2013.

Setelah menerima tissue, Indra mengusap matanya yang berair. Suasana ruangan seketika hening. Sekitar 200 mahasiswa dan dosen yang mengikuti kuliah kebangsaan itu terdiam. Setelah berhasil menguasai perasaanya, Indra melanjutkan pemaparan. “Akhirnya kami mampu melewati masa sulit,” kata dia.

Ihwal keharuan Indra bermula saat ia mendapat pertanyaan dari salah seorang peserta kuliah: apakah istrinya tidak protes mengetahui dirinya tidak digaji oleh PSSI selama 20 bulan? Pada awal pemaparannya, Indra memang menjelaskan bahwa sejak diberi tugas menangani timnas U-19 pada September 2011, baru 20 bulan kemudian ia menerima gaji.

Padahal sejak memutuskan menerima tawaran menjadi pelatih timnas, Indra meninggalkan pekerjaanya sebagai kepala kantor sebuah perusahaan Badan Usaha Milik Negara di Padang. “Selama tidak digaji, saya banyak dibantu teman. Ada yang ngasih utang, ada yang ngasih sedekah,” kata Indra yang menjadi pemateri kuliah umum bertema kebangsaan itu bersama pelatih mental timnas U-19, Guntur Cahyo Utomo.

Setelah gajinya dibayar oleh PSSI, Indra bermaksud mengembalikan utang-utang tersebut. Namun teman-temannya menolak. “Katanya, mereka ikhlas membantu saya,” ujar Indra.

Kini setelah Evan Dimas dan kawan-kawan meraih prestasi, sejumlah perusahaan antre ingin menjadi sponsor timnas U-19. Salah satunya, SCTV. Televisi swasta nasional itu telah membeli hak siar timnas U-19 sebesar Rp 30 miliar.

Sekretaris Jenderal PSSI Joko Driyono, kata Indra, mengatakan bahwa uang hak siar itu milik timnas U-19. “Tapi saya bilang ke Sekjen, kami belum butuh uang. Kami ingin berprestasi yang lebih tinggi lagi,” ujar Indra disambut aplaus peserta kuliah.

KUKUH S. WIBOWO, NURUL CHUMAIDAH”.

======

Sumber: https://www.facebook.com/groups/fafhh/permalink/691968011135737/