Pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah, Kacamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, KH. Asep Saifuddin Halim membantah meme yang menampilkan foto dirinya dengan tulisan kalimat yang berbunyi bahwa orang yang telah menyarankan memilih Gus Ipul di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur (Jatim) tidak boleh diikuti karena telah menghianati Allah dan Rasulnya. “Itu istilah hoax, itu sangat keji sekali. Saya punya rambu, saya punya upaya keras untuk tidak pernah mengatakan orang,” ujar KH. Asep, Rabu (6/6).

=====

Sumber: Media Daring

=====

Kategori: Klarifikasi

=====

Narasi :
“Itu istilah hoax, itu sangat keji sekali. Saya punya rambu, saya punya upaya keras untuk tidak pernah mengatakan orang,” ujar KH. Asep, Rabu (6/6).

=====

Penjelasan :
Menjelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 2018 pada 27 Juni nanti, kabar bohong atau fitnah masih terus bergulir. Di antaranya pada Pilgub Jatim yang diikuti oleh dua pasang calon yakni Khofifah Indar Parawansa – Emil Elestianto Dardak dan Saifullah Yusuf (Gus Ipul) – Puti Guntur Soekarno.

Hoaks di Pilgub Jatim kali ini menyasar, Pengasuh Pondok Pesantren (PP) Amanatul Ummah, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, KH. Asep Saifuddin Chalim. Beredar meme yang berisi foto KH. Asep disertai tulisan yang intinya berbunyi orang yang telah menyarankan memilih Gus Ipul telah menghianati Allah dan Rasul. Berikut narasi lengkapnya;

“KYAI SEPUH YANG DUKUNG GUS IPUL & MBA PUTI. Orang yang menyarankan memilih Gus Ipul itu tidak boleh diikuti sebab mereka sudah berkhianat kepada Alloh dan Rosulnya. KH. Asef Saifuddin Halim, Pengasuh PP Amanatul Umat – Pacet, Mojokerto”.

Namun kabar yang menyebar lewat pesan berantai Whatsapp tersebut, telah dibantah oleh KH. Asep. Ia menyatakan kabar tersebut tidak benar adanya.

“Itu istilah hoax, itu sangat keji sekali. Saya punya rambu, saya punya upaya keras untuk tidak pernah mengatakan orang,” ujar KH. Asep, Rabu (6/6)

Sebagai informasi jauh sebelumnya, Polri sudah meminta kepada semua pemangku kepentingan agar bersama-sama meminimalisir potensi konflik pada pilkada 2018. Para tokoh masyarakat juga diminta ikut bersama-sama menciptakan suasana pilkada yang damai dan kondusif.

“Pemda tidak bisa kerja sendiri, Polri juga tidak bisa kerja sendiri, KPU juga tidak bisa kerja sendiri, kerja sama dengan tokoh masyarakat juga diperlukan. Kita harapkan tokoh masyarakat dan tokoh agama memaksimalkan perannya, paling tidak jangan provokasi,” ujar Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol. Setyo Wasisto, Kamis (30/11/17).

=====

Referensi:
1.http://beritajatim.com/…/beredar_quotes_bergambar_kh_asep_s…
2. http://news.metrotvnews.com/…/polisi-sudah-petakan-zona-mer…