Narasi :
“Akhir-akhir ini telah beredar kembali hoax tentang komentar terhadap para cagub dalam Pilkada Jabar berupa audio yang diberi label seolah-olah suara saya. Hoax itu telah beredar beberapa bulan lalu, dan saya telah bantah, bahwa itu bukan suara saya,” ujar Kadarsah, Kamis (21/6).
=====
Penjelasan:
Beberapa hari jelang Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat (Jabar) pada 27 Juni nanti, nyatanya masih ada pihak yang tidak bertanggungjawab menyebarkan berita bohong atau hoaks. Kali ini Rektor Institut Teknologi Bandung (ITB), Kadarsah Suryadi menjadi sasarannya.
Rektor Kadarsah diisukan memberikan dukungan kepada salah satu pasangan Cagub dan Cawagub Jabar. Dukungan itu disebut netizen tersebar melalui pesan berantai Whatsapp.
Setelah dilakukan penelusuran, ada juga web postketiga.com yang pernah memberitakan isu ini dengan judul “Dugaan Rekaman Rektor ITB, Dukung Sudrajat – Saikhu di Pilgub Jabar” pada 25 Februari 2018.
Dalam berita itu dituliskan salah satunya pernyataan kontroversial yang diduga suara rekaman Rektor ITB, Kadarsah. Berikut kutipannya;
“Melalui rekaman yang tersebar di media tersebut, Prof. Kardasah Suryadi secara terang-terangan akan memilih pasangan Sudrajat-Saikhu yang diusung oleh partai Gerindra dan PKS. Melalui rekaman yang tersebar di media tersebut, Prof. Kardasah Suryadi secara terang-terangan akan memilih pasangan Sudrajat-Saikhu yang diusung oleh partai Gerindra dan PKS”.
Namun ini telah dibantah Rektor Kadarsah. Ia menegaskan, bahwa rekaman suara yang berisi tanggapan pribadinya terhadap semua pasangan Cagub dan Cawagub Jabar adalah hoaks. Rekaman suara yang sudah beredar juga di media sosial bukanlah berasal darinya.
“Akhir-akhir ini telah beredar kembali hoax tentang komentar terhadap para cagub dalam Pilkada Jabar berupa audio yang diberi label seolah-olah suara saya. Hoax itu telah beredar beberapa bulan lalu, dan saya telah bantah, bahwa itu bukan suara saya,” ujar Kadarsah, Kamis (21/6).
Kadarsah mengonfirmasi bahwa pemilik suara tersebut adalah seseorang warga di Bandung yang belakangan sudah mengakuinya. Orang itu bernama Ustad Dudi Mutaq. Kadarsah menyatakan sebagai akademisi yang berstatus pegawai negeri sipil (PNS) tidak dibolehkan ikut-ikutan politik praktis, atau memihak kepada salah satu pasangan calon.
“Mohon dicatat dan dicounter bahwa itu bukan suara saya. Jangan sampai menjadi fitnah dan pihak penyebarnya akan menanggung dosa fitnah tersebut,” tandasnya.
“Semoga Allah SWT menyadarkan si penyebar fitnah tersebut dan mengampuni dosanya,” tambahya.
Sementara itu Ustad Dudi Mutaq sudah menyampaikan minta maaf bahwa suaranya telah menjadi konsumsi publik disertai dengan kabar hoax. Ia mengaku bahwa suaranya yang beredar di media sosial telah banyak dipotong oleh orang yang tak bertanggung jawab, sehingga memberikan persepsi buruk kepada empat Cagub Jabar.
“Saya mohon untuk tidak disebar lagi karena bentuk penjelasannya menjadi kampanye hitam yang murahan dan sangat berakhlak buruk,” ujar Dudi dalam keterangan tertulisnya.
“Kepada empat pasangan calon gubernur saya memohon maaf yang sedalam-dalamnya, juga kepada bapak ibu saudara saya memohon untuk menghapus dan tidak menyebarkan potongan pesan suara itu agar tidak menjadi fitnah,” tandasnya.
Suara Dudi yang beredar di media jelas telah memberikan penilaian yang menyudutkan empat pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jabar. Sementara Dudi sendiri menyatakan dukun
gan terhadap pasangan Sudrajat dan Ahmad Syaikhu, dan memberikan penilaian positif terhadap keduanya.
=====
Referensi:
1. http://www.obsessionnews.com/berita-utama/rektor-itb-bantah-berikan-dukungan-kepada-salah-satu-cagub-jabar/
2. http://postketiga.com/dugaan-rekaman-rektor-itbdukung-sudrajat-saikhu-di-pilgub-jabar/
3. https://twitter.com/AstyHaneyFanany/status/1009826555147649024