Video yang disertakan di cuitan tersebut sudah disunting, sumbernya dari http://bit.ly/2FJ96tW. Kedatangan relawan #2019GantiPresiden adalah sesi diskusi bagian dari deklarasi #2019TetapJokowi, bukan untuk menyusup ke acara CFD.

======

KATEGORI

Disinformasi.

======

SUMBER

(1) http://bit.ly/2jwMww0, laporan ke akun Twitter @turnbackhoax.

——

(2) http://bit.ly/2JQAOaD, akun Twitter @gussumbogo. Sudah dibagikan 1.558 kali per tangkapan layar dibuat.

======

NARASI

“Ane sebarin deh videonya. Nih liat yel-yel kecebong yg merencanakan untuk menyusup di CFD untuk menghancurkan HASTAG #2019GantiPresiden.

Cc. @BangPino_ @NetizenTofa @zarazettirazr @roninkhalid @Ndoro__Putrie @RestyCayah @ardi_riau

“….DAN ALLAH SEBAIK-BAIK PEMBALAS TIPU DAYA”.”

======

PENJELASAN

http://bit.ly/2rhTadC, firsdraftnews.org: “Konten yang Salah

Ketika konten yang asli dipadankan dengan konteks informasi yang salah”.

======

REFERENSI

(1) http://bit.ly/2FJ96tW, Youtube.com: “GERAKAN #2019TETAPJOKOWI MULAI BERGERAK….

Jokowi Mania
Published on Apr 22, 2018

Terimakasih telah menonton video sampai habis.

Acara Gerakan #2019TETAPJOKOWI Tanggal 21 Maret 2018,Di restaurant Bumbu Desa”.

——

(2) http://bit.ly/2KA2G3M, Tempo.co: “Jokowi Mania Deklarasikan Tagar #2019TetapJokowi

Reporter: Imam Hamdi
Editor: Endri Kurniawati
Sabtu, 21 April 2018 16:27 WIB

(foto)
Relawan Jokowi Mania mengadakan diskusi fenomena tagar #2019GantiPresiden dan #2019TetapJokowi di rumah makan Bumbu Desa, Cikini, Jakarta, 21 April 2018. Tempo/Imam Hamdi

TEMPO.CO, Jakarta – Relawan Jokowi Mania (Jo-Man) mendeklarasikan gerakan tanda pagar atau tagar #2019TetapPresiden di rumah makan Bumbu Desa, Cikini, Jakarta, Sabtu, 21 April 2018. Tagar itu dibuat sebagai tandingan tagar yang sebelumnya telah politikus PKS Mardani Ali Sera, yakni #2019GantiPresiden.

Ketua Jo-Man Immanuel Ebenezer mengatakan gerakan #2019TetapJokowi untuk menjawab tantangan tagar ganti presiden. “Gerakan #2019TetapJokowi akan melawan semua intimidasi dan penyebaran hoax di media sosial.”

Menurut Imanuel, gerakan ganti presiden hanya masif di media sosial. Sedangkan, gerakan yang dideklarasiakannya akan masif di dunia nyata. Apalagi, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memberi semangat untuk melakukan pertarungan secara sehat. Jokowi, kata dia, telah meminta pendukungnya mengeluarkan tenaga. “Mulai hari ini kami akan melakukan pertarungan jalanan.”

Jo-Man akan mengkoordinasikan seluruh relawan dari tingkat RT sampai kelurahan yang ada di Indonesia, terutama di wilayah Jawa Barat, untuk mendeklarasikan gerakan ini. “Sudah ada ribuan yang siap turun untuk menggerakan hastag ini.”

Imanuel berharap relawan tetap santun dan bisa melakukan pendekatan damai dalam mendeklarasikan gerakan ini. “Target kami memenangkan Jokowi di dunia nyata, bukan di media sosial.””

——

(3) http://bit.ly/2JUgR2z, Detik.com: “Sabtu 21 April 2018, 17:52 WIB

Saat Relawan #2019GantiPresiden Vs #2019TetapJokowi Kopi Darat

Zunita Amalia Putri – detikNews

(foto)
Foto: Zunita/detikcom

Jakarta – Relawan #2019GantiPresiden bertemu dengan relawan #2019TetapJokowi dalam acara diskusi. Saling kritik jagoan masing-masing terlontar saat kedua kubu bertemu.

Mereka bertemu dalam diskusi bertema ‘Fenomena Gerakan #2019TetapJokowi VS #2019GantiPresiden’, yang berlangsung di Restoran Bumbu Desa, Jl Cikini Raya, Jakarta Pusat, Sabtu (21/4/2018). Hadir juga pendiri Lingkar Madani, Ray Rangkuti.

Kubu #2019GantiPresiden diwakili Effendi Saman. Sedangkan kubu seberang diwakili Immanuel Ebenezer.

“Saya lihat Jokowi itu presiden yang tidak antikritik, tetapi kita lihat presiden nyaman dengan adanya kritik, beda lagi sama presiden sebelumnya. Kita lihat juga gerakan #2019GantiPresiden nggak ada gagasan baru, kita lihat cuma keluh kesah dan tidak mendidik, yang didapat masyarakat tentang kebohongan-kebohongan. Jadi saya harap dengan diskusi ini apa yang mereka inginkan ayo kita diskusi saja karena bangsa beradab lahir dengan argumentasi,” kata Immanuel dalam pemaparannya.

Effendi menyambut pernyataan Immanuel. Dia mengkritik Jokowi soal konflik agraria.

“Deklarasi hari ini cerdas ya untuk bersikukuh agar Jokowi jadi presiden selanjutnya. Saya juga menyampaikan ekspektasi saya… kenapa? Bahwa tahun 2019 ganti presiden itu dengan argumen yang cukup kuat. Jadi sejak awal dia kuasa dari 2014 sampai hari ini kita lihat banyak konflik agraria di daerah,” ujar Effendi.

“Konflik agraria tidak dihiraukan, contohnya penggusuran Kampung Akuarium, Penjaringan, dan Kalijodo, dan di Dadap, lalu Muara Angke, Jokowi nggak tampil di saat konflik itu terjadi. Padahal mereka yang digusur adalah pendukung Jokowi,” imbuhnya.

Ray Rangkuti bicara menanggapi hashtag yang diusung kedua kubu. Dia menilai perang hashtag tersebut positif, tapi kurang substantif.

“Saya melihat bagus adanya #TetapJokowi dan #GantiPresiden. Perang tagar ini tentu saja positif, tapi masih kurang menarik karena sejauh ini memang langkah ini belum sampai ke arah konstruktif. Yang saya maksud ke arah konstruktif artinya perbincangan relawan yang harus dilakukan Pak Prabowo dan Pak Jokowi seperti apa yang harus dipertahankan, yang kelihatan sekarang itu masih asumsi-asumsi setelah 2014 lalu memuncak di Pilkada 2017, yang dipertahankan untuk Pilpres 2019,” ulas Ray.

Ray mencontohkan perbincangan asumsi, seperti adanya isu-isu SARA yang mendominasi sehingga suasana politik menjadi tidak mendidik masyarakat.

“Contohnya si anu komunis, si anu kafir, dan lainnya, oleh karena itu tadi Bung Effendi bilang #GantiPresiden, itu positif. Asumsinya sangat kuat dan pasalnya kuat, itulah yang harus dilandaskan sehingga suasana politik kita sepenuhnya hanya soal bangsa kita, bukan soal ‘apakah pilih presiden ini akan masuk neraka?’ Bukan soal itu, tapi sepenuhnya tentang apa yang kita akan lakukan nanti sampai 2024,” lanjutnya.

(tor/tor)”

======

Sumber: https://www.facebook.com/groups/fafhh/permalink/637917616540777/

Video yang disertakan di cuitan tersebut sudah disunting, sumbernya dari http://bit.ly/2FJ96tW. Kedatangan relawan #2019GantiPresiden adalah sesi diskusi bagian dari deklarasi #2019TetapJokowi, bukan untuk menyusup ke acara CFD.

Posted by Aribowo Sasmito on Friday, May 4, 2018