Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD membantah mengusulkan pengehentian kasus penyiraman air keras kepada penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan. ”Itu kan ada videonya, dilihat saja videonya yang lengkap. Ada di YouTube kok. Konteksnya jelas, bukan hanya potongan video,” kata Mahfud, Kamis (10/5).

=====

Sumber: Media Daring

=====

Kategori: Klarifikasi

=====

Narasi :
”Itu kan ada videonya, dilihat saja videonya yang lengkap. Ada di YouTube kok. Konteksnya jelas, bukan hanya potongan video,” kata Mahfud, Kamis (10/5).

=====

Penjelasan :
Tudingan hoaks kembali menyerang mantan Ketua MK, Mahfud MD. Kali ini, Mahfud dikatakan mengusulkan penghentian kasus penyiraman air keras kepada penyidik KPK, Novel Baswedan.

Tudingan itu dituliskan di media sosial Facebook, Benz Syafei dan Fahmi Rangkuti. Diketahui Fahmi membagikan status yang terlebih dahulu dibuat oleh Benz.

Namun setelah dilakukan penelusuran, selain kedua akun tersebut, ada juga akun yang turut membuat status serupa ialah akun Idrus Djalil yang membagikan kiriman Ahmad Abubekar Thayib pada Senin (7/5).

Status facebook tersebut berisi foto Mahfud MD dalam acara talk show di salah satu stasiun televisi swasta, CNN, AFD Now yang dipandu Alfito Deannova Ginting. Dalam foto tersebut tertera tulisan “Kacamata Politik Mahfud MD. Mahfud: Sangat Mungkin Jokowi Berpasangan dengan Prabowo”.

Tetapi foto tersebut diberikan komentar dengan narasi, ”Kacamata politik Mahfud MD,hehehe Kacamatanya buram….mengusulkan kasus Novel Baswedan di hentikan….makin parah aja….!!!”

Namun, Mahfud membantah narasi tersebut. Ia mengatakan itu tidak benar, dan meminta untuk melihat versi video lengkapnya.

”Itu kan ada videonya, dilihat saja videonya yang lengkap.Ada di YouTube kok. Konteksnya jelas, bukan hanya potongan video,” kata Mahfud, Kamis (10/5).

Dalam talk show tersebut, terdapat pembahasan soal Novel Baswedan. Pada menit ke-44, Alfito sempat bertanya kepada Mahfud mengenai sosoknya yang sering mengomentari penegakan hukum di Indonesia, termasuk soal Novel Baswedan.

Menurut Mahfud, penegakan hukum di Indonesia banyak tersandera oleh kebijakan-kebijakan yang salah pada masa lalu. Mahfud menyebut pelaku kekerasan terhadap Novel masih terkait dengan jaringan-jaringan lama.

”Sehingga saya lihat Pak Tito sulit membongkar itu,” ujar Mahfud.

Lalu, Mahfud mengusulkan agar Indonesia melupakan masa lalu dan melangkah untuk masa depan. Salah satu caranya, gagasan undang-undang rekonsiliasi dalam pencarian kebenaran.

”Kita harus mencari titik baru untuk melangkah lebih maju,” pungkas Mahfud.

Referensi :
1. https://www.jpnn.com/news/mahfud-md-diserang-lagi?page=1
2. http://www.radarmalang.id/mahfud-md-diserang-lagi-nasional…/
3.https://www.facebook.com/rayidrus.djalil/posts/1877745118910452