Pesan berantai yang beredar di media pesan Whatsapp dan media sosial tentang kabar adanya pengejaran teroris di Rantepao, Sulawesi Selatan adalah kabar hoaks. Dilansir dari karebatoraja.com, Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Tana Toraja, AKBP Julianto P. Sirait menegaskan, pesan berantai tentang pengejaran terduga teroris di Rantepao adalah hoaks. “Hoax itu. Sampaikan ke masyarakat agar jangan mudah terhasut provokasi ya,” tegasnya.
=====
Kategori: Hoaks
=====
Sumber: Media Pesan dan Media Sosial
(Untuk sumber media sosial sayangnya sudah dihapus postingannya. Namun, sudah ada tangkapan layarnya yang dilakukan oleh tim karebatoraja.com)
=====
Narasi:
Waspada…!!! di Rantepao.. stengah jam lalu.. Polisi sedang patroli dari hotel ke hotel… ada 1 incaran ciri2 orangx pendek.. berjenggot..bawa rangsel..dan kopor kecil .Hotel sepanjang jalan poros dimasuki… dgn dtg sbgi tamu yg ingin menginap… pada saat cek in..disodorin Reg.A. + E.. KTP… dia tinggalkan hotel…dan lari… dgn jalan cepat menggunakan ojek
=====
Penjelasan Lengkap:
Sempat beredar melalui media pesan Whatsapp dan media sosial kabar yang menyebutkan polisi tengah mengejar terduga pelaku terorisme di Rantepao, Sulawesi Selatan. Atas beredarnya pesan tersebut, pihak Kepolisian Resor Tana Toraja telah membantahnya dan menyatakan bahwa isi pesan tersebut adalah hoaks.
Dilansir dari karebatoraja.com, Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Tana Toraja, AKBP Julianto P. Sirait menegaskan, pesan berantai tentang pengejaran terduga teroris di Rantepao adalah hoaks. “Hoax itu. Sampaikan ke masyarakat agar jangan mudah terhasut provokasi ya,” tegasnya.
Julianto mengatakan, menyebarkan berita tidak benar merupakan salah satu bentuk teror. “Coba tanya orang yang posting itu pesan, darimana dia dapat info. Jangan suka memprovokasi dengan berita yang tidak benar. Menyebarkan berita yang tidak benar itu merupakan salah satu bentuk terror,” ucapnya.
Atas maraknya kabar bohong terkait isu terorisme, Julianto mengimbau, kepada warga Toraja agar tidak lekas terprovokasi dengan isu-isu atau berita hoaks yang beredar di media sosial. Selain itu, ia juga mengimbau, masyarakat agar tidak membagikan berita-berita yang kebenarannya masih diragukan, juga tidak bisa dipertanggungjawabkan. “Jangan memperkeruh keadaan,” ujar Julianto.
Julianto mengingatkan, masyarakat untuk tetap waspada dan mawas diri. Bila ada hal-hal mencurigakan, segera lapor kepada aparat yang berwenang.
=====
Referensi: